Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEKARANG kami akan membahas rangkaian terakhir dari tiga asma Allah yang berkaitan langsung dengan proses penciptaan makhluk yaitu Al-Mushawwir. Dua asmaul husna yang terkait sudah kami bahas yaitu Al-Khaliq dan Al-Baari'.
Asal Al-Mushawwir dari kata kerja shawwara. Secara bahasa, shawwara berarti menggambarkan atau merupakan. Sebagai asma Allah, Al-Mushawwir biasa dimaknai Yang Maha Menciptakan Rupa.
Dilansir dari @limofficial_lirboyo di Instagram, jika kita menengok pembahasan sebelumnya dapat kita temukan bahwa Allah subhanahu wa taala membuat rancangan ciptaannya sebagai Al-Khaliq. Yang melaksanakan penciptaan tersebut disebut sebagai Al-Baari'.
Baca juga: Asmaul Husna, Allah Al-Baari Wujudkan Makhluk Rancangan Al-Khaliq
Nah barulah sebagai Al-Mushawwir, Allah menciptakan rupa dari makhluk yang diciptakannya itu. Tiga peran berbeda di atas dilakukan Allah subhanahu wa taala tanpa satu pun rekan untuk bekerja sama.
Cobalah kita lihat manusia di sekitar, termasuk diri sendiri. Pada dasarnya kita semua memiliki bentuk dasar yang sama, tetapi kita diciptakan dalam rupa yang berbeda. Tidak ada dua manusia yang sama. Dua manusia kembar identik yang berbagi rahim bersama pun masih memiliki perbedaan.
Baca juga: Asmaul Husna Allah Al-Khaliq Maha Menciptakan Sesuatu yang belum Ada
Mari kita pula bayangkan soal satu bagian manusia yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi identitas orang yakni sidik jari. Dari sekian miliar manusia yang ada, tak ada yang punya detail sidik jari yang sama.
Begitulah keagungan Allah subhanahu wa taala dalam menciptakan rupa seluruh makhluk. Tak dapat digambarkan, hal seperti ini dapat dilakukan oleh selain-Nya.
Dengan memperhatikan manusia, hewan, tumbuhan, dan segenap unsur alam lain yang tersaji, kita sudah semestinya menyadari ada sosok luar biasa di balik penciptaan itu. Betapa kita kerdil di hadapan kemahabesaran-Nya. (OL-14)
Asmaul husna atau nama-nama terindah Allah yang akan dibahas kali ini yaitu Al-Muhshi (الْمُحْصِيُّ). Tahukah kamu makna Al-Muhshi sebagai salah satu asmaul husna dari Allah?
Nah, salah satu asma Allah itu Al-Waliy. Pertanyaannya apakah makna wali pada manusia sama dengan makna wali dalam asmaul husna itu?
Kenapa pembahasan Al-Qawiy dan Al-Matin digabungkan alias tidak masing-masing seperi asmaul husna yang lain? Ini karena makna Al-Qawiy dan Al-Matin masih saling berkaitan.
Pembahasan asmaul husna atau nama-nama terindah Allah SWT kali ini yaitu Al-Wakil. Ini bermakna Allah Zat yang dipasrahi. Dipasrahinya Allah tentu berbeda dengan makhluk-Nya.
Yang perlu kita cermati salah satu asmaul husna Allah, Asy-Syahid, masih berkaitan dengan asma Allah yang lain, yaitu Al-Khabir dan Al-'Alim.
Mari kita pahami asmaul husna Al-Ba'its. Dengan demikian kita dapat mengenal Allah yang akan membangkitkan semua manusia dari alam barzakh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved