Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
FOOD and Agriculture Organization (FAO) menyebut produksi pangan dunia harus naik setidaknya 70% agar tidak terjadi krisis pangan, lantaran adanya perkiraan kenaikan jumlah penduduk dunia hingga 10 miliar pada 2050.
Di tengah ancaman krisis pangan dunia itu, Indonesia masih menghasilkan sampah makanan sebanyak 1,63 juta ton per tahun. Hal itu diungkapkan oleh Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional Nyoto Suwignyo.
Ia menjabarkan, angka itu didapatkan dari perkiraan bahwa satu keluarga Indonesia menghasilkan 59,8 kg per tahun. Sebanyak 59,8 kg itu bersumber dari 28 kg rumah tangga dan 31,8 kg lainnya dari nonrumah tangga.
“Padahal satu butir padi berada pada posisi tumbuh sangat lama, rata-rata 3-4 bulan dan ternyata kemudian dibuang sia-sia oleh orang-orang yang menggunakannya dengan boros. Hal ini mengakibatkan kemubaziran dalam mengelola makanan,” kata Nyoto Suwignyo dalam Seri Seminar SDGs bertema 'Peluang dan Tantangan Pengendalian Kerawanan Pangan Indonesia' yang diselenggarakan Fakultas Geografi UGM, Selasa (23/8).
Diketahui, dari angka sampah makanan 59,8 kg per kapita di atas, 2,7 kg adalah beras, 7,3 kg adalah sayur, 5 kg adalah buah, tempe tahu oncom 2,8 kg, selebihnya adalah ikan, daging dan lain-lain.
Baca juga: Krisis Pangan dan Energi Ancam Dunia, Pakar: Bioteknologi Solusinya
Guru Besar UGM dari Fakultas Geografi Baiquni mengungkapkan pemenuhan kebutuhan pangan memiliki tantangan besar. Tantangan pertama adalah pertumbuhan penduduk yang sangat cepat.
"Tantangan kedua adalah perubahan iklim. Oleh karena industrialisasi yang terjadi selama 250 tahun terakhir, perubahan iklim telah menjadi keniscayaan atau pasti terjadi. Dalam upaya memproduksi pangan, perubahan iklim ini dapat menurunkan kemampuan alam untuk memproduksi pangan," ucap Baiquni.
Untuk itu, Baiquni mengajak masyarakat untuk peduli dengan ancaman krisis pangan di masa depan. Baiquni mengatakan, meskipun banyak tantangan, ia optimistisakan selalu ada harapan dengan inovasi teknologi dan perencanaan pembangunan berstrategi.
“Namun demikian, terlihat selalu ada optimisme dengan inovasi teknologi dan inovasi sistem-sistem yang dibangun dengan manajemen dan strategic thinking dalam teori pembangunan,” pungkas Baiquni.(OL-5)
TIM peneliti dari UGM menyebut buah jenitri (Elaeocarpus sphaericus), komoditas tanaman buah yang ada di daerah Kebumen, Jawa Tengah punya khasiat untuk mencegah penyakit gagal ginjal.
Campuran ekstrak rosella dan bekatul beras hitam dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 68,39±0,26 persen.
Kedatangan Raline ke UGM untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa baru Fakultas Pertanian UGM. Ia didampingi sang ayah, Rahmat Shah
ENAM pelajar yang tergabung dalam Tim Olimpiade Matematika Indonesia sukses menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Olimpiade Matematika Internasional atau IMO ke-65.
Google I/O Extended Yogyakarta 2024 berlangsung pada 21 Juli 2024 di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM.
SALAH satu kekayaan hayati dari lautan Indonesia yang berpotensi dikembangkan sebagai suplementasi untuk mencegah kanker kolorektal ialah alga hijau (Chlorella vulgaris).
MAHASISWA Marketing Communication dari Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR dengan bangga mengumumkan penyelenggaraan BhoomeEco, acara inspiratif yang mengangkat tema Food Waste.
Dengan mengolah sampah dapur menjadi kompos maka keluarga juga dapat merasakan manfaatnya sendiri, seperti mendapatkan pupuk tanaman secara gratis.
EKSHIBISI seni bertajuk Biophilia: Shattering Illusion digelar ISA Art Gallery di Gedung Wisma 46, Jakarta.
Moorlife bekerja sama dengan Garda Pangan, sebuah food bank atau pusat koordinasi makanan berlebih yang berpotensi terbuang untuk disalurkan pada masyarakat yang membutuhkan.
Dengan berhasil menyelamatkan 8,3 juta ton makanan surplus, setara dengan hampir 35 juta hidangan, SOS telah memberikan dampak signifikan pada masyarakat di Asia Tenggara.
Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK melaporkan tahun 2022, timbun sampa mencapai 36,1 juta ton dan 40.3% merupakan limbah sisa makanan yang belum dikelola dengan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved