Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL) IPB University, Ahyar Ismail mengatakan, perubahan iklim bisa berdampak pada sebuah populasi satwa. Untuk itulah konservasi dibutuhkan.
Hal itu diungkapkannya dalam webinar The 17th ESL Green Talk (EGT) dengan tema Valuasi Nilai Intrinsik untuk Konservasi Badak Jawa yang diinisiasi oleh Departemen ESL IPB University, belum lama ini.
"(Konservasi dibutuhkan) dalam melindungi populasi maupun nilai intrinsik," ucapnya, seperti dikutip dari laman IPB University.
Pengajar SITH Institut Teknologi Bandung (ITB) Sofiatin yang didapuk sebagai pembicara di webinar itu menyontohkan konservasi badak jawa bercula satu yang merupakan endemik satwa Jawa, merupakan bagian kehidupan liar. Menurutnya, ada beberapa referensi yang mengkategorikan kehidupan liar ini bermacam-macam, yaitu nilai ekologi, nilai nutritional, nilai sosial budaya dan nilai ekonomi.
Untuk bisa membedakannya, amat penting memahami nilai intrinsik dan instrumentalnya. Nilai intrinsik adalah nilai yang melekat di dalam dan bagi dirinya sendiri terlepas apakah memberikan kegunaan ataupun manfaat bagi yang lainnya.
“Nilai intrinsik bergantung pada bagaimana persepsi orang terhadap suatu objek dan apakah berbeda nilai saat ini dengan nilai yang akan datang atau sebelumnya,” jelas alumnus IPB University itu.
Sedangkan nilai instrumental, lanjutnya, mengukur kegunaan suatu makhluk atau objek. Makhluk atau objek tersebut dapat memenuhi kebutuhan atau menyediakan jasa-jasa bagi makhluk lain umumnya manusia. Kemudian memfasilitasi kebahagiaan dan kesejahteraan dari manusia itu sendiri.
“Berdasarkan konsep nilai intrinsik dan nilai instrumental ini saya mencoba lebih jauh dari penelitian yang dilakukan untuk melihat sebetulnya nilai intrinsik dari badak Jawa, dari beberapa referensi memang selama ini lebih banyak metode evaluasi yang digunakan untuk mengukur atau menghitung atau estimasi nilai secara instrumental,” urainya.
Saat ini, imbuhnya, badak Jawa merupakan salah satu dari lima spesies badak yang tersisa di dunia. Badak Jawa saat ini merupakan populasi yang statusnya terancam punah yaitu hanya ada di Indonesia di Taman Nasional Ujung Kulon.
“Nilai intrinsik badak jawa untuk konservasi penilaiannya terbagi dalam beberapa tahapan karakteristik yaitu habitat, populasi dan genetik. Seberapa besar nilai yang dibutuhkan untuk badak itu hidup berdasarkan metode pendekatan biaya,” katanya. (H-2)
Upaya-upaya untuk menurunkan bahasa Jawa dari generasi ke generasi tentu saja harus dilakukan agar tidak punah ditelan zaman.
IUCN menetapkan status punah pada ikan pari jawa sebagai dampak langsung dari aktivitas manusia.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam KLHK Satyawan Pudyatmoko mengungkapkan ikan pari jawa kemungkinan besar sudah tergolong langka sejak lama.
Banyak kejahatan yang menimpa satwa liar, guna memperingati tersebut hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia menjadi pengingat setiap 4 Desember.
ICW menetapkan batasan jumlah dan ukuran paus komersial yang boleh dibawa, memberi batasan kawasan tertentu, serta dilarang menangkap atau memburu paus betina.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hampir punahnya Natoni dan Bonet asal NTT. Misalnya karena perpindahan penduduk, kawin campur, serta tidak adanya pembelajaran bahasa daerah di sekolah.
Nenek moyang harimau berasal dari Asia, bukan Afrika. Mereka berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan Asia, sehingga memiliki karakteristik yang sesuai dengan habitat tersebut.
Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris Sumatrae) ditemukan mati terjerat di Sigaruntang, Desa Sungai Pua, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (25/7).
BEA Cukai tunjukkan keseriusannya dalam penanganan perdagangan ilegal satwa dan tumbuhan Indonesia, melalui jalinan kerja sama internasional dengan Foreign Customs Attaché Club (FCAC).
Balai Besar KSDA Riau melakukan pelepasliaran seekor Harimau Sumatra berjenis kelamin betina bernama Puti Malabin di landscape Rimbang Baling Provinsi Sumatera Barat, pada Jum'at (28/6).
Lima satwa itu adalah empat landak jawa dan satu kukang.
Sebanyak tiga pelaku dibekuk di dua lokasi berbeda, dua orang di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan dan satu orang di Kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved