Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HEPATITIS akut yang belum diketahui etiologinya diduga bisa menular lewat udara. Hal itu diungkapkan oleh Anggota Komite Ahli Hepatitis Kementerian Kesehatan Rino Alvani Gani.
"Jadi hepatitis akut ini kan diduga berasal dari adenovirus. Dan virus ini memang bisa ditularkan melalui udara. Jadi karena sampai saat ini memang belum diketahui fakta sebenarnya, jadi sebaiknya kita berjaga-jaga atas kemungkinan itu," kata Rino dalam webinar Hepatitis Akut dan Kanker Hati, Sabtu (14/5).
Sampai saat ini sendiri, ungkap Rino, peneliti di berbagai negara belum bisa menemukan penyebab dari munculnya hepatitis akut ini. Pun, ia menyatakan bahwa gejala yang ditimbulkan antara hepatitis akut dan hepatitis lainnya pada umumnya sama. Diantaranya diare, mata kuning, sakit perut, ALT meningkat lebih dari 500 IU/mL hingga kesadaran menurun.
Baca juga: Kemenkes: PTM Tidak Perlu Dihentikan Terkait Hepatitis Akut
"Penyebab hepatitis itu ada banyak, entah dari virus, autoimun, obat, toksin. Dan virus yang menyebabkan hepatitis juga banyak. Mulai dari dengue, cytomegalovirus, adenovirus. Tapi gejalanya memang sulit untuk dibedakan apa penyebabnya," ungkap dia.
Namun demikian, ungkap Rino, mengacu pada makna harfiah dari kata akut, sebenarnya hepatitis itu berarti baru diidap oleh pasien dalam waktu kurang dari enam bulan. Dengan waktu tersebut, peradangan hati yang dialami seseorang semestinya dapat disembuhkan tanpa memberikan efek jangka panjang.
"Kanker hati itu bisa teradi apabila peradangan hati berlangsung lebih dari 6 bulan. Normalnya yang menyebabkan kanker itu sekitar 20-30 tahun. Kalau yang hanya beberapa bulan, enggak," beber dia.
"Tapi sampai saat ini memang belum ada fakta baru lagi mengenai hepatitis akut. Jadi kita tunggu perkembangannya sambil tentunya berusaha juga mencari tahu," pungkas dia. (OL-4)
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyelenggarakan program residensi dokter spesialis ini bekerja sama dengan Accreditation Council of Graduate Medical Education (ACGME).
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Ikatan Dokter Indonesia mengeluhkan target Satuan Kredit Profesi (SKP) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Ada sebanyak 25 portable X-Ray yang akan ditempatkan di 15 kabupaten/kota di 9 provinsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved