Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MASSA buruh, yang tergabung dalam aksi May Day Fiesta mulai tiba di depan gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat. Mereka akan menggelar aksi dalam rangka peringatan hari buruh sedunia.
Pukul 11.30 WIB, Sabtu (14/5), terlihat massa aksi mulai tiba di depan gedung DPR/MPR RI. Beberapa dari mereka menggunakan pakaian serikat buruh.
Nampak beberapa dari mereka juga membawa atribut berupa spanduk dan poster yang berisikan tuntutan kepada pemerintah. Salah satu poster tersebut bertulisan, 'Tidak Boleh ada yang Kelaparan di Negeri yang Kaya'.
Baca juga: Hari Ini, Buruh akan Gelar Aksi di DPR dan GBK
Said Iqbal, selaku pimpinan aksi yang sekaligus ketua umum Partai Buruh, membacakan tuntutan di depan massa aksi, di antaranya penolakan terhadap uu omnibuslaw dan tentang kesejahteraan petani.
"Kegiatan ini adalah rangkaian peringatan May Day. Di mana pada 1 Mei kami juga menyelenggarakan aksi di KPU yang dilanjutkan dengan May Day Fiesta di Gedung Film Usmar Ismail," kata Said Iqbal melalui pernyataan di depan awak media saat konferensi pers di lokasi tersebut.
Lebih lanjut, Said mengungkapkan, pada awalnya jumlah massa yang akan turun ke jalan mencapai 100.000. Namun, karena aturan protokol kesehatan maka dikurangi menjadi sekita 50.000 orang yang berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) itu juga menambahkan, dalam acara May Day Fiesta yang diselenggarakan di GBK, Jakarta, akan diisi oleh orasi dari serikat buruh internasional dan Partai Buruh dari negara lain.
Massa May Day saat ini sudah memenuhi sebagian badan Jl Gatot Subroto. Akses lalu lintas menuju ke Slipi masih dibuka. Kendaraan diarahkan melintasi jalur busway. Lalu lintas ke arah Slipi tersendat. (OL-1)
RATUSAN mahasiswa IAIN Kudus, Jawa Tengah, Kamis sore (1/8), lakukan aksi demo menuntut transparansi penentuan grade serta kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa.
Ribuan orang turun ke jalan menolak klaim kemenangan Presiden Nicolás Maduro, yang dianggap curang oleh oposisi.
Di Venezuela, pasukan keamanan telah menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan ribuan pengunjuk rasa di Caracas yang memprotes hasil pemilihan yang diperdebatkan.
PP Muhammadiyah mengadakan konsolidasi nasional di kampus Universitas 'Aisyiyah. Acara ini membahas berbagai topik penting, termasuk izin pengelolaan tambang.
Menteri Negara Bangladesh untuk Informasi dan Penyiaran, Mohammad Arafat, membela penanganan pemerintah terhadap protes massal, meskipun para ahli PBB serukan investigasi.
Demonstran pro-Palestina melakukan protes terhadap kunjungan PM Israel Benjamin Netanyahu dengan membakar bendera AS dan memasang bendera Palestina di tiang bendera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved