Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
GURU Besar Filsafat Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Amin Abdullah Prof. Dr Amin Abdullah, menyampaikan pemahaman keagamaan turut menyumbang kekerasan terhadap perempuan. Ia juga membenarkan masih banyaknya bentuk ketidakadilan yang dialami perempuan akibat masih banyaknya masyarakat yang belum dapat membedakan antara agama dan pemahaman agama.
“Agama itu suci, sakral dan absolut. Sementara pemahaman keagamaan, penafsiran agama atau keislaman adalah relatif. Sehingga kata Amin, pemahaman keagamaan ini bisa menimbulkan dampak yang baik, tetapi bisa juga sebaliknya. Semua tergantung dari bagaimana perspektif penafsir keagamaan,” kata Guru Besar UIN Sunan Kalijaga, Amin Abdullah, Kamis (24/3) dalam diskusi “Upaya Wacana Keagamaan dalam Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan di Tempat Kerja” yang diselenggarakan Rumah KitaB.
Baca juga: PT Asabri Beri Bantuan 2000 Masker Bagi Pasar Induk Kramat Jati
Mengacu pada hasil temuan Lembaga Riset Sosial Keagamaan, Yayasan Rumah Kita Bersama (Rumah KitaB), Amin Abdullah mengakui ajaran agama cukup berpengaruh dalam mempasifikasi perempuan agar tidak berontak saat menghadapi beban ganda dalam keseharian.
Ajaran agama yang disebut mengakibatkan beban ganda dalam penelitian Rumah KitaB adalah anggapan bahwa mencari nafkah adalah mubah (tidak wajib) bagi perempuan. Sementara mengurus rumah tangga adalah kewajiban. Selain itu dalam temuannya, Rumah KitaB juga menyebutkan hampir tidak ada narasi yang mengatakan perempuan boleh bekerja karena passion, aktualisasi diri maupun keahlian. Perempuan hanya dibenarkan bekerja sebagai cara mengatasi kedaruratan atau membantu suami apabila perekonomian tidak tercukupi.
“Memang, pemahaman agama seperti yang saya kutip dari hasil penelitian Rumah KitaB, masih sulit sekali bergeser. Kekerasan, bias-bias itu masih langgeng. Dan yang bikin nggak nyaman, bias-bias itu umumnya bersandar pada ayat-ayat kitab suci dan hadis,” ucap Amin.
Peneliti Rumah KitaB, Achmat Hilmi, memaparkan hasil temuannya Ia menjelaskan beberapa bentuk pemahaman agama yang menyebabkan perempuan mengalami ketidakadilan. Seperti melarang perempuan bekerja, menyebut kodrat perempuan adalah menjadi ibu rumah tangga, perempuan adalah fitnah dan sebaik-baik perempuan adalah yang tinggal di rumah.
“Perempuan dianggap sumber fitnah, karena dia sumber fitnah maka dia ditarik kembali ke dalam rumah berdasarkan cara pandang yang tidak setara itu. Karena perempuan sumber fitnah, ya berarti kodratnya di rumah. Perempuan di rumah saja, tidak boleh kemana-mana,” kata Peneliti Rumah KitaB, Achmat Hilmi, Kamis (24/3).
Selain itu Hilmi juga menambahkan sekalipun perempuan bekerja, baik pekerjaan domestik maupun publik, pekerjaan itu dianggap tidak begitu berarti.
“Pekerjaan perempuan seringkali tidak begitu berarti. Karena dia dianggap sebagai pencari nafkah tambahan, atau konco wingking tadi. Begitu juga pekerjaan domestik di rumah, pekerjaan itu dianggap tidak ada artinya karena dalam pemahaman agama itu kewajiban mutlak perempuan.,” pungkas Hilmi. (H-3)
Putusan DKPP terhadap Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjadi langkah tegas sekaligus sinyal kuat untuk terus mengukuhkan dan menjaga konsistensi perlindungan perempuan dalam pemilu
MENINDAKLANJUTI putusan dari DKPP, Komnas Perempuan meminta agar ada perbaikan serta penguatan dari sistem Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di pelaksanaan pemilu.
KEKERASAN berbasis gender terkait Pemilu 2024 lalu ternyata juga terjadi di ranah domestik. Hal itu luput dari pemberitaan, tapi mampu ditangkap oleh kelompok pemerhati perempuan
DPR didorong melakukan pembaruan hukum pidana untuk pembunuhan yang menyertai kekerasan berbasis gender.
AJARAN normatif Islam mengakui perempuan dan laki-laki setara dalam tanggung jawab agama, keluarga, sosial, dan politik.
HAMPIR setiap pekan, publik dikejutkan dengan kasus-kasus femisida yakni pembunuhan sadis pada perempuan yang disertai kekerasan fisik dan seksual. Kasus femisida terus meningkat
KUALITAS demokrasi di Indonesia merosot cukup drastis, salah satunya karena kecenderungan intervensi terhadap gerakan islamisme di Indonesia.
Sembung diketahui mengandung senyawa aktif flavonoid yang berfungsi sebagai antikanker.
Kehadiran para pelajar di GIIAS 2024 memberikan mereka kesempatan untuk melihat secara langsung inovasi-inovasi terbaru dari merek-merek otomotif terkemuka.
Universitas Nusa Cendana dianggap paling menarik dan terpilih menjadi role model untuk implementasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Tema yang diusung pada DISPORSENI Nasional UT Tahun 2024 adalah “Harmoni dalam Sportivitas, Kreativitas, dan Intelektualitas.
Bagi kamu yang ingin kuliah tapi mahal, opsi beasiswa merupakan salah satu langkah yang bisa meringankan beban biaya pendidikan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved