Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENELITIAN terbaru menemukan bahwa tekanan untuk selalu merasa bahagia memiliki efek yang buruk pada kesejahteraan psikologis seseorang.
Istilah toxic positivity atau kondisi yang memaksa seseorang untuk berusaha dan berpikir positif dalam keadaan apapun, belakang lebih sering dibicarakan khususnya selama pandemi covid-19.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ilmuwan di Universitas Tilburg Belanda, tekanan masyarakat untuk mengejar kebahagiaan ironisnya memiliki efek buruk pada kesejahteraan psikologis seseorang.
Baca juga: Tips Memahami, Mencintai Diri Sendiri Dalam Kehidupan Berkeluarga
Hal itu terutama terjadi di negara-negara yang mendapat skor tinggi pada Indeks Kebahagiaan Dunia (World Happiness Index) dan memiliki standar kebahagiaan yang lebih tinggi.
"Ada hubungan yang kuat antara perasaan perlu bahagia dan sejauh mana orang benar-benar mengalami perasaan seperti kesedihan, kesuraman, kelelahan atau kecemasan," tulis penelitian tersebut dilansir Indian Express, Senin (28/2).
Penelitian lintas budaya itu dilakukan dengan melibatkan lebih dari 7.400 peserta di 40 negara. Penelitian itu menguraikan hubungan antara tekanan masyarakat untuk bahagia dan kesejahteraan psikologis.
Studi tersebut mengamati bahwa di Belanda (urutan kelima dalam WHI 2021), hubungan antara tekanan untuk bahagia dan kesejahteraan psikologis untuk sebagian besar indikator sekitar dua kali lebih kuat dibandingkan dengan Uganda atau Ukraina (menempati 119 dan 110 dalam WHI 2021).
Kepala Departemen Kesehatan Mental, Fortis Memorial Research Institute, Gurgaon, India Kamna Chibber mengatakan penting untuk memusatkan perhatian pada penerimaan situasi dalam kehidupan. Mengalami masalah dan kesusahan dengan kondisi tertentu adalah hal yang normal.
"Sangat penting untuk menekankan bahwa meskipun tujuannya adalah untuk mengalami kegembiraan, tetap positif dan optimis, hal tersebut juga harus termasuk merangkul pengalaman dan emosi yang sulit dan tidak terus-menerus berusaha untuk menolak atau menyangkal kehadiran mereka," ujar Chibber.
Chibber menjelaskan penerimaan membutuhkan seseorang untuk hadir dan tidak berpaling dari situasi. Menyangkal, menjaga jarak dan meninggalkan kesedihan tidak akan membantu dalam menemukan resolusi.
"Sebaliknya, merangkul situasi dan mengakui apa yang terjadi pada Anda, emosi dan pikiran Anda, dan bagaimana hal itu mempengaruhi Anda sangat penting untuk bisa bergerak maju," katanya.
Pada saat yang sama, untuk mempertahankan sikap positif, mengenali ketidakkekalan pikiran, perasaan dan bahkan situasi serta menggunakannya sebagai cara untuk menghargai kebaikan yang ada, dapat membantu dalam memelihara keadaan kebahagiaan/kepuasan. (Ant/OL-1)
Hanya sebagian orang yang tahu bahwa ada jenis batuk psikogenik (psikis) atau batuk yang disebabkan karena faktor psikologi.
Kebahagiaan adalah pilihan hidup yang melibatkan kondisi pikiran dan perasaan kesenangan serta ketentraman. Berikut 5 kiat tingkatkan kualitas hidup dan kebahagiaan.
Mindfulness ternyata berhubungan dengan peningkatan regulasi emosi, perhatian, dan pengendalian diri.
PEMBANGUNAN Ibu Kota Nusantara (IKN) yang baru mencapai 15% sejak awal pembangunannya memunculkan ketidakpastian penugasan ASN
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Polri merawat psikis anggota. Hal ini menyusul banyaknya anggota yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
PAKAR psikologi forensik Reza Indragiri menyebut kasus bunuh diri dikalangan personel kepolisian memiliki tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat sipil.
Meskipun dalam keadaan ekonomi yang tergolong miskin, masyarakat Indonesia merasa tetap bahagia.
Apakah kamu pernah merasa penasaran tentang inisial nama yang bisa membuat kehidupan cintamu selalu bahagia?
INDEKS Pembangunan Keluarga (iBangga) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut kebahagiaan keluarga Indonesia berada pada level tangguh dengan skor 71,86.
Survei Gallup dan Walton Family Foundation menemukan kebahagiaan generasi Z menurun ketika memasuki usia dewasa.
Gwen Stefani dan suaminya, Blake Shelton, membagikan momen kebahagiaan di peternakan mereka di Tishomingo, Oklahoma, melalui video di Instagram.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved