Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Stunting dan anemia masih menjadi permasalahan di Indonesia. Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Hardinsyah merekomendasikan bahwa pencegahan stunting sebaiknya berfokus mulai dari calon pengantin hingga anak lahir berusia dua tahun sesuai keunikan tumbuh kembang masing-masing.
“Tidak cukup hanya 1.000 hari pertama kehidupan karena calon orang tua harus diberi bekal mengenai optimalisasi gizi keluarga sejak akan menikah. Rekomendasi kedua, perlu penguatan kebijakan penurunan angka stunting. Kebijakan yang sudah ada saat ini sudah baik, namun lemah dalam upaya konvergensi terutama tatanan kabupaten/kota sampai desa dan RW,” kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (6/1).
Sedangkan untuk kasus anemia, Safarina G. Malik dari Lembaga Eijkman memaparkan berbagai hasil kajian mengenai anemia gizi dan non gizi di Indonesia. Anemia tidak hanya disebabkan oleh kekurangan zat besi saja, namun penyakit infeksi seperti malaria, tuberkulosis, hingga genetik dapat menjadi penyebabnya.
"Sama seperti stunting, program penanganan anemia tidak bisa disamaratakan, dan perlu melihat hal utama yang menjadi penyebab kasus anemia di setiap daerah," ucapnya.
Sementara itu, Spesialis Gizi Klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Widjaja Lukito. Ia menjelaskan pentingnya pendekatan ekonutrisi, yaitu menilik bagaimana lingkungan, kesehatan, dan status gizi saling berhubungan. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam penanganan anemia dan stunting.
Pada sesi sosialisasi pakar di fase kegiatan kedua yang diadakan 8 September 2021 membahas rekomendasi untuk penuntasan masalah anemia gizi, anemia non-gizi, dan stunting yakni dengan melibatkan semua pihak. Rujukan berjenjang perlu dilakukan baik pada tingkat komunitas melalui posyandu, puskesmas maupun rumah sakit dengan inovasi berbasis potensi lokal hingga pemberian Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus ( PKMK).
Guru Besar Fakultas Peternakan UGM Ali Agus turut berbagi pengalaman dalam melakukan kolaborasi antara Fakultas Peternakan dan FK-KMK UGM dan Dinas Kesehatan Kab Sleman dalam kegiatan Pencegahan Rawan Stunting di Kabupaten Sleman dengan penggunaan telur fungsional.
Dalam penelitian itu, ia membuat kegiatan terintegrasi antara pangan kesehatan kesejahteraan masyarakat. Sementara telur dipilih karena kandungan gizinya yang lengkap, terjangkau, relatif diterima masyarakat dan bisa dikonsumsi harian. (OL-12)
Hasil inovasi mereka, disosialisasikan kepada para ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Brebes.
Jika subsidi BPJS Kesehatan dipangkas demi Makan Bergizi Gratis, perbaikan kinerja keuangan yang sedang dilakukan BPJS Kesehatan juga berpotensi terganggu.
Mahasiswa IPB membuat inovasi berupa abon telur agar anak-anak balita bisa mengonsumi telur dalam bentuk lain guna pemenuhan gizi mereka. Ini upaya pencegahan stunting di Kabupaten Brebes.
Perlu kerja pentahelix dan sinergi kolaborasi untuk membangun komitmen yang kuat dalam penanganan dan pencegahan stunting. Termasuk dukungan regulasi
Pada Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini, fokus utama adalah melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya dan stunting.
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved