Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PERHIMPUNAN Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menilai tarif hotel untuk karantina yang berkisar dari Rp6-21 juta selama 10 hari sudah murah alias bisa terjangkau oleh pelaku perjalanan internasional. Tarif penginapan tersebut dari hotel berbintang dua hingga luxury.
"Paket penginapan ini sudah harga spesial, dengan harga yang sangat baik. Harga Ini sudah termasuk dengan berbagai macam fasilitas yang diterima," kata Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran kepada wartawan, Kamis (23/12).
Dia menerangkan, fasilitas yang diterima masyarakat ialah transportasi jemput dari bandara, kamar hotel, makanan tiga kali sehari, laundry, biaya tenaga kesehatan, test PCR dua kali dan keamanan.
"Tinggal pilih, Anda mau karantina di hotel berbintang dua, lima atau luxury. Kalau hotel yang termurah itu bisa per malam hanya di bawah Rp700 ribu," ungkapnya.
Maulana juga menuturkan, perhitungan tarif karantina itu akan menguntungkan pihak hotel, meski tidak menyebutkan berapa untung yang di dapat. Saat ini, PHRI mencatat ada 14.000 kamar hotel yang tersedia untuk karantina dan 70% diketahui sudah terisi.
Baca juga: Uang Beredar November Naik Seiring Peningkatan Aktivitas Masyarakat
"Pasti ada untung, enggak mungkin jual rugi. Tapi kan harga yang diberikan ini spesial karena sudah ada berbagai fasilitas yang sudah diberikan di hotel bintang termasuk yang luxury. Enggak mungkin kita jual rugi," pungkasnya.
Dalam data PHRI disebutkan, biaya karantina di hotel untuk bintang 2 paling murah mencapai Rp6,75 juta selama 10 hari. Untuk hotel bintang 3, tarif maksimal yang dipatok sebesar 9,17 juta, di hotel bintang 4 harga maksimal yang dipasang Rp11,42 juta selama 10 hari.
Hotel bintang 5 sebesar Rp 16 juta dan biaya maksimal untuk kelas paling mahal atau luxury hotel yang ditarik sebesar Rp 21 juta.
Di satu sisi, pemerintah berencana menambah tiga fasilitas karantina terpusat tambahan di DKI Jakarta, yakni Rusun Lenggilingan di Pulogebang, Rusun Daan Mogot dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) DKI Jakarta.
Fasilitas ini gratis dan diberikan ke Pekerja Migran Indonesia (PMI), pelajar yang telah menyelesaikan studi di luar negeri, dan ASN yang kembali dari perjalanan dinas ke luar negeri.
Sementara, untuk warga negara Indonesia (WNI) atau warga negara asing (WNA), termasuk wisatawan dapat memanfaatkan hotel rekomendasi Satgas Covid-19. Dan fasilitas karantina hotel ini sudah seharusnya dipesan sebelum kedatangan ke Indonesia. (OL-4)
Lokasi ini menjadikan liburan bersama keluarga lebih nyaman karena fasilitas yang lengkap
Hotel Swiss-Belcourt Bogor menghadirkan Tropical Corner di area kolam renang dan lobby lounge, dengan berbagai menu minuman baru yang siap memanjakan lidah para penikmat kuliner.
Setiap hari Sabtu dan Minggu, jalan ini ditutup untuk kendaraan bermotor, menjadikannya zona pejalan kaki yang nyaman dan aman
Kelas perfumery yang menarik dengan judul "Wewangian Akhir Pekan," diselenggarakan bekerja sama dengan The House of Mahawangi.
HOTEL ibis Styles Serpong BSD City di Kaveling Taman Kota Barat Lot II Nomor 9, BSD City, Kabupaten Tangerang 15345 menawarkan berbagai fasilitas untuk meningkatkan pengalaman menginap.
Chef Setyo Widharto (Theo) akan memandu tamu untuk menemukan keunikan dari setiap hidangan Indonesia.
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Dari pemilihan Donald Trump hingga Pandemi global Covid-19, berikut adalah beberapa prediksi kartun The Simpson yang sudah lama tayang dan jadi ada di dunia nyata.
TINGGINYA nilai jatuh tempo utang di 2025 disebabkan dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk memenuhi kebutuhan yang menggelembung saat Indonesia dilanda pandemi covid-19
SAYA mengikuti Global Health Security Conference (Konferensi Ketahanan Kesehatan Global) di Sydney, Australia, 18 sampai 21 Juni 2024
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved