Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ini Peluang, Guru Penggerak jadi Calon Kepala Sekolah Masa Depan

Faustinus Nua
11/10/2021 13:38
Ini Peluang, Guru Penggerak jadi Calon Kepala Sekolah Masa Depan
Guru masa depan(MI/Tiyok)

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) terus berupaya mewujudkan Merdeka Belajar. Salah satunya adalah program guru penggerak yang ditargetkan untuk menghasilkan pemimpin pembelajaran di masa depan.

Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud-Ristek, Praptono mengungkapkan bahwa guru penggerak untuk melahirkan kepala sekolah dan pengawas pendidikan di masa depan. Dengan berbekal pada program tersebut, mereka merupakan calon kepala sekolah dan pengawas unggulan.

"Guru Penggerak disiapkan untuk menjadi calon kepala sekolah atau pengawas sekolah," ujarnya kepada Media Indonesia, Senin (11/10).

Meski demikian, Praptono menyampaikan bahwa tidak serta merta kepala sekolah dan pengawas di masa depan datang dari guru penggerak. Mengingat belum ada regulasi yang mewajibkannya.

Baca juga : KLHK Masukkan Hitungan Pengelolaan Karbon Biru pada Ekosistem Mangrove ke NDC

Dia memastikan bahwa lewat program guru penggerak maka pemimpin pembelajaran akan lebih unggul dan efektif. Mereka tidak hanya menjadi kepala sekolah dan pengawas yang kaku, tetapi didorong untuk inovatif dan kreatif.

"Masih menunggu regulasi (tidak wajib kepala sekolah harus guru penggerak). Ini akan melahirkan pemimpin pembajaran," imbuhnya.

Sebagai bagian dari Merdeka Belajar episode ke 5, program guru penggerak sudah diluncurkan sejak Juli 2020. Program ini sudah memiliki tiga angkatan dengan jumlah 2.800 guru per angkatan. Kemendikbud-Ristek menargetkan jumlah guru penggerak mencapai 405 ribu orang hingga akhir 2024.(OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya