Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
WAKIL Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menegaskan bahwa Indonesia saat ini menjadi negara yang sangat kuat dalam melaksanakan komitmen untuk mengurangi emisi Co2 sebanyak 41% sampai 2030.
Hal ini terjadi karena pencapaian yang baik dsri sektor kehutanan dan tata penggunaan lahan, di mana Indonesia berhasil menurunkan angka deforestasi dan kebakaran hutan sampai dengan 85% pada 2020 lalu.
"Ini mencapai rekor terendah sepanjang sejarah Indonesia pada saat negara lain bahkan negara maju kebakaran hutannya mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarahnya. Gambarannya Indonesia tahun lalu kebakaran hutannya di sekitar 300 ribu hektare, AS itu 10 kali lipat dan Australia 50 kali lipat," ungkapnya dalam acara Indonesia Green Summit 2021 yang diselenggarakan oleh Media Group News, Selasa (27/7).
Selain itu, Mahendra menuturkan bahwa negara-negara yang menyatakan komitmen yang sama seperti Indonesia di The Paris Agreement lebih banyak bicara dari pada bertindak.
"Jadi bukan hanya statement yang makin lama makin tinggi dengan tidak adanya pembuktian, pengukuran dan akuntabilitasnya, tapi harus sejalan. Oleh karena itu kita ingin mendorong kredibilitas, akuntabilitas dan transparansi dalam mengukur komitmen maisng-masing sesuai aksi dan komitmen yang dicapai," kata Mahendra.
Menurutnya, saat ini negara-negara yang membuat komitmen dalam The Paris Agreement sudah seharusnya melakukan hal yang sesuai dengan ketentuan yang berada dalam kesepakatan tersebut.
Baca juga : Menkeu: Indonesia Butuh Rp4.520 Triliun untuk Laksanakan Komitmen Paris Agreement
Salah satu hal yang dapat diingatkan menurutnya ialah komitmen negara maju untuk pengadaan dana sebesar US$ 100 miliar dolar per tahun untuk negara berkembang yang berkomitmen dalam The Paris Agreement.
Di tempat yang sama, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong menambahkan, komitmen atau NDCs Indonesia dalam The Paris Agreement dalam rangka pengendalian iklim global, memulai implementasinya pada tahun 2020 sampai dengan 2030. Menurutnya, ada dua sektor yang menjadi tulang punggung dalam pelaksanaan NDCs tersebut.
"Dua sektor ini ialah kehutanan dan pengelolaan lahan, di mana dari target 41% pengurangan emisi Co2, kita kontribusinya 24,50% atau sekitar 59,75% dari keseluruhan target dan sektor kedua yakni energi," ujar Alue.
Menurutnya, pengurangan emisi Co2 sebanyak 41% itu setara 1,081 miliar ton Co2 yang harus berhasil Indonesia kurangi pada 2030 nanti. Tentunya itu merupakan angka yang besar, namun dari sektor kehutanan, dia optimis pihaknya kita sudah on the right track.
"Kita sudah punya kebijakan yang kita terapkan untuk mengendalikan emisi karbon. Salah satunya pencegahan deforestasi. Kita juga kendalikan kebakaran lahan. Ketiga kita lakukan moratorium untuk kawasan hutan primer dan banyak lagi lainnya," pungkasnya. (OL-7)
PT Pupuk Indonesia menandatangani Joint Development Study Agreement (JDSA) atau perjanjian studi pengembangan bersama dengan Chevron New Energies International.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi cadangan penyimpanan karbon hingga 630 giga ton.
Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon, melalui beragam cara. Salah satu opsi yang diyakini paling berpengaruh, yakni memperkuat ekosistem kendaraan listrik.
Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan generasi muda yang peduli pada lingkungan dan memiliki pengetahuan serta keahlian membangun masa depan berkelanjutan.
PT Cemindo Gemilang, produsen Semen Merah Putih, untuk kedua kali meraih penghargaan kategori Continuing Progress in Climate Actions dari World Cement Association (WCA).
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membeberkan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dan deforestasi.
Pemanasan global yang mencapai hampir 1,2C sejauh ini telah menimbulkan dampak mematikan yang semakin besar di seluruh dunia.
sektor bangunan dan konstruksi adalah penyumbang gas emisi yang sangat signifikan yakni mencapai 40% dari keseluruhan emisi karbon.
Budy Sugandi selaku Ketua Umum Indonesian Council of Youth Development (ICYD) menjadi salah satu delegasi pemuda Indonesia yang terpilih berada di forum COP-28 Dubai.
ORGANISASI Meteorologi Dunia (WMO) menyatakan tahun 2023 sebagai tahun terpanas dan memperingatkan potensi peningkatan kejadian banjir, kebakaran hutan, pencairan hingga gletser di 2024.
Para aktivis lingkungan hidup mengatakan tidak ada keraguan lagi bahwa tindakan kolektif yang mendesak diperlukan untuk melestarikan planet ini agar tetap layak huni.
Vivek Ramaswamy mengatakan bila terpilih menjadi Presiden AS, ia akan menarik Amerika keluar dari perjanjian iklim Paris.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved