Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PANDEMI Covid-19 yang terjadi saat ini tak hanya membatasi mobilitas masyarakat secara luas, tapi juga membatasi ruang gerak anak-anak untuk bermain dan belajar di sekolah. Minimnya interaksi anak ini memengaruhi kesehatan mental dan psikis mereka.
Kondisi tersebut menjadi perhatian pemerintah dalam memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2021.
Sejalan dengan tema Hari Anak Nasional (HAN) 2021, yakni Anak Terlindungi, Indonesia Maju, Astra bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak (KPPPA), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenristek) berkolaborasi mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencari solusi bagaimana mewujudkan anak sehat, terlindungi, dan bahagia dari rumah, sehingga mereka nantinya dapat tumbuh menjadi generasi penerus yang berkontribusi positif terhadap kemajuan Indonesia.
Melalui webinar yang diadakan Astra pada hari ini (22/7) dengan tema “Bersama Wujudkan Anak Sehat dan Bahagia dari Rumah”, turut hadir Menteri PPPA Gusti Ayu Bintang Darmawati sebagai keynote speaker.
Dalam sambutannya, Menteri PPPA Gusti Ayu Bintang Darmawati memberikan arahan kepada masyarakat khususnya orang tua untuk lebih memerhatikan pendidikan, pengasuhan, kesehatan dan perkembangan anak, khususnya pada masa pandemi sekaligus mengingatkan betapa pentingnya kolaborasi dengan banyak pihak dalam memberikan perlindungan dan pemenuhan hak anak.
Menteri PPPA Gusti Ayu Bintang Darmawati.
“Meskipun pada saat ini berbagai tantangan berada di depan mata, namun perlu kita ingat bersama bahwa berbagai hak anak wajib dipenuhi tanpa terkecuali dalam situasi tersulit sekalipun dan pada setiap anak tanpa diskriminasi," jelas Gusti Ayu Bintang.
"Dalam hal ini saya juga ingin menyampaikan apresiasi kepada Astra yang telah memberikan praktik yang baik dan contoh nyata kontribusi dunia usaha terhadap kemajuan anak-anak kita. Besar harapan saya Astra dapat menjadi inspirasi bagi seluruh sektor pembangunan untuk tergerak menjadi motor bagi Indonesia Maju,” ujar Menteri PPPA kepada 3.000 peserta yang terdiri dari Avicenna/kader posyandu, guru PAUD, dan masyarakat umum.
“Keseluruhan program kontribusi sosial berkelanjutan Astra yang berfokus pada anak, bertujuan memberi kontribusi nyata dalam membangun generasi emas Indonesia yang unggul, maju dan siap bersaing secara global," tutur Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah.
Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah.
"Khusus pada masa pandemi saat ini, kami mengajak seluruh orang tua untuk mengupayakan berbagai kegiatan menarik untuk anak selama di rumah agar anak tetap bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik demi masa depan Indonesia,” jelas Riza Deliansyah.
Turut hadir narasumber lainnya seperti Dr. Entos Zaenal, Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak atas kesehatan dan pendidikan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Drs. Amich Alhumami, MA, M.Ed, Ph.D., Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan Kementerian PPN RI/Bappenas, dan dr. Erna Mulati, M.Sc. (CMFM), Direktur Kesehatan Keluarga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI.
Dr. Santi Ambarrukmi, M.Ed., Direktur Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI, Bondan Susilo, Department Head of CSR Astra, penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2020 Bidang Pendidikan Eklin Amtor De Fretes, dan Samanta Elsener, M.Psi, psikolog anak & keluarga, sebagai moderator.
Rangkaian peringatan HAN 2021 yang dilaksanakan oleh Astra telah berlangsung sejak tanggal 7 hingga 17 Juli 2021 dengan berbagai kegiatan seperti Gebyar Mewarnai Siswa PAUD/Sederajat Nasional 2021 secara daring dengan total 1.370 pendaftar dari seluruh Indonesia.
Selain itu, segera berlangsung Lomba Cipta & Dongeng Nasional yang registrasinya masih dibuka hingga 5 Agustus 2021.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak-anak untuk tetap menunjukkan karyanya di tengah situasi yang tidak menentu ini.
Semangat Astra dalam memperingati Hari Nasional Anak sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) dan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa. (RO/OL-09)
Perayaan bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dengan memberikan kegembiraan dan dukungan kepada anak-anak yang membutuhkan.
Fasilitas ruang tunggu AUDY Kids memiliki playground sehingga senantiasa memberikan pelayanan terbaik pada pasiennya.
Pada Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini, fokus utama adalah melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya dan stunting.
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Setiap anak berhak tumbuh dengan kebahagiaan dan mencapai perkembangan yang optimal. Dalam proses ini, peran utama orang tua sangat penting untuk memenuhi kebutuhan anak dengan tepat.
Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli. Dalam peringatan itu semua pihak diminta memahami anak sebagai masa depan Indonesia. Artinya, harus ada program yang mendukung mereka.
Agenda pendidikan dan literasi harus ditempatkan pada posisi yang strategis dan prioritas sebagai wujud transformasi Indonesia.
INDONESIA memperkenalkan obligasi oranye (Orange Bonds) untuk mendukung terciptanya pemberdayaan dan kesetaraan gender.
PEMERINTAH berkomitmen mempertahankan kualitas lingkungan dengan keanekaragaman hayati yang sangat strategis bagi pengembangan ekonomi hijau dan sirkular.
MANFAAT dari ekonomi sirkular dapat menambah PDB sebesar Rp593 triliun-Rp638 triliun di 2030. Selain itu, ekonomi sirkular sebagai menciptakan jutaan lapangan pekerjaan baru.
Menteri Sosial Tri Rismaharini dinilai harus bertanggung jawab atas temuan bahwa 46% penerima bantuan sosial (bansos) tidak tepat sasaran.
Dengan banyaknya penerima bansos yang tidak tepat, ada opportunity cost atau hilangnya peluang untuk melakukan belanja lain oleh pemerintah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved