Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ahli Gizi UGM: Susu Beruang tidak Bisa Obati Covid-19

Ardi T
05/7/2021 22:14
Ahli Gizi UGM: Susu Beruang tidak Bisa Obati Covid-19
Susu(Istock)

SUSU cap beruang ramai perbincangkan dalam beberapa waktu terakhir. Produk ini banyak diburu warga karena diyakin dapat menyembuhkan sejumlah penyakit bahkan Covid-19.

Ahli Gizi UGM, Rahadyana Muslichah, S.Gz., M.Sc., menegaskan, susu cap beruang tidak dapat mengobati Covid-19. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang membuktikan jika susu bisa mengobati virus corona baru ini.

"Susu beruang bukan obat dan sampai sekarang pun belum ada obat spesifik untuk mengobati Covid-19. Jadi klaim susu beruang bisa menyembuhkan Covid-19 itu tidak benar," tegas dia, Senin (5/7), dalam siaran pers dari Humas UGM.

Ia menjelaskan, dalam setiap produk susu memiliki kandungan gizi yang hampir sama, termasuk susu beruang. Dalam produk susu mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta mineral.

Hanya saja, dalam susu beruang varian kemasan warna putih diturutkan Icha merupakan produk susu murni (100% susu sapi). Di dalamnya hanya mengandung makronutrien, yakni karbohidrat, protein, serta lemak. Sementara varian lainnya telah difortivikasi dengan vitamin dan mineral.

Baca juga :14 Juta Lebih Warga Indonesia Telah Mendapatkan Suntikan Vaksin

"Tidak ada perbedaan antara susu beruang dengan produk susu lainnya. Kandungan gizinya hampir sama. Soal kandungan gizi ini bisa dicek di label kemasan," terang dosen Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM ini.

Lebih lanjut, ia mengatakan, mengonsumsi susu saja tidak lantas meningkatkan imunitas tubuh. Untuk menjaga dari paparan Covid-19, tubuh membutuhkan asupan makanan bergizi.

"Minum susu sebenarnya salah satu opsi yang bisa dikonsumsi untuk tambahan asupan. Utamanya ya dari makanan holistik yakni karbohidrat, protein, sayur, dan buah, kalau susu saja tidak lengkap kandungan gizinya," jelas dia.

Selain itu, upaya meningkatkan daya tahan tubuh dapat dilakukan dengan rutin melakukan aktivitas fisik dan dibarengi upaya mengelola stres. Protokol kesehatan juga tidak boleh dilupakan, yaitu mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menjauhi kerumunan, serta memakai masker.(OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya