Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
INDONESIA berhasil mengamankan ratusan juta dosis vaksin covid-19 sejak Desember 2020 hingga awal Juli 2021. Teranyar, Indonesia menerima 998.400 dosis vaksin jadi AstraZeneca pada tahap ke-19, Kamis (1/7).
"Hingga saat ini vaksin yang telah diterima Indonesia adalah 119.726.800 juta dosis," tulis laman resmi covid19.go.id seperti dikutip Medcom.id, Jumat (2/7).
Jumlah itu terdiri dari 14.226.800 juta dosis vaksin jadi produksi Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm. Kemudian 105.500.000 juta dosis vaksin produksi Sinovac dalam bentuk bahan baku.
Bahan baku itu bakal diolah menjadi 85 juta dosis vaksin jadi PT Bio Farma. Sehingga Indonesia totalnya memiliki 99.226.800 dosis vaksin jadi.
Pada tahap pertama, pemerintah telah menerima 1,2 juta dosis vaksin Sinovac pada 6 Desember 2020. Kemudian, vaksin tahap kedua sebanyak 1,8 juta dosis tiba di Tanah Air pada 31 Desember 2020.
Pada tahap ketiga, vaksin yang tiba di Tanah Air sebanyak 15 juta. Lalu pada 2 Februari 2021 vaksin tahap keempat datang sekitar 10 juta dosis dengan satu juta dosis overfill.
Kedatangan kelima, bertambah lagi 10 juta Vaksin Sinovac. Tahap keenam, 8 Maret 2021 Indonesia kedatangan 1,1 juta dosis Vaksin AstraZeneca.
Tahap ketujuh, Indonesia mendapat 16 juta dosis vaksin termasuk 1,5 juta overfill. Kemudian, penerimaan tahap kedelapan sebanyak 6 juta bahan baku vaksin dari Sinovac kembali dikirim ke Tanah Air.
Sebanyak 3,8 juta Vaksin AstraZeneca tiba di Tanah Air di tahap setelahnya tahap sembilan). Penerimaan tersebut hasil kerja sama dengan The Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI) - World Health Organization (WHO).
Tahap ke-10 datang pada 30 April 2021. Kala itu, enam juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku (bulk) dan 482 ribu dosis vaksin dalam bentuk jadi dari Sinopharm diterima Indonesia.
Tahap ke-11, Indonesia menerima tambahan 500 ribu vaksin jadi dari Sinopharm yang datang pada 1 Mei 2021. Kemudian, 1,3 juta dosis vaksin jadi AstraZeneca diterima Indonesia pada tahap kedua belas, Sabtu, 8 Mei 2021.
Lalu, Indonesia menerima delapan juta bahan baku vaksin Sinovac pada tahap ke-13, Selasa, 25 Mei 2021. Pemerintah juga mendatangkan delapan juta dosis dalam bentuk bahan baku Vaksin Sinovac pada 31 Mei 2021 untuk tahap ke-14.
Lantas, Indonesia menerima tambahan Vaksin Astrazeneca sebanyak 313.100 dosis yang datang pada Sabtu 5 Juni 2021. Sebanyak 1.504.800 juta dosis vaksin jadi dari AstraZeneca tiba di Indonesia, Kamis, 10 Juni 2021 untuk tahap ke-15.
Tahap ke-16, Indonesia menerima satu juta dosis vaksin Sinopharm datang pada Jumat, 11 Juni 2021.
Indonesia kembali mendapat 10 juta dosis bahan baku vaksin dari Sinovac pada Minggu, 20 Juni 2021 di tahap ke-17. Lalu Sebanyak 14 juta bahan baku vaksin Sinovac pada tahap ke-18 tiba pada Rabu, 30 Juni 2021.
Teranyar, pemerintah Jepang mengirimkan 998.400 vaksin jadi AstraZeneca pada Kamis (1/7). Vaksin tahap ke-19 itu dibawa menggunakan maskapai Japan Airlines. (Medcom.id/X-12)
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi memastikan sampai saat ini tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved