Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia mulai 8 - 9 Juni 2021.
Pola sirkulasi angin terpantau di perairan Sorong. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.
Baca juga: Program Pengentasan Stunting Masih Menunggu Perpres
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, dan Laut Arafuru bagian timur," kata kata Deputi bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam keterangannya Selasa (8/6).
Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,50 metesr yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti Selat Malaka bagian utara, perairan barat Aceh - Kepulauan Mentawai, perairan P. Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Teluk Lampung bagian selatan, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda, perairan selatan P. Jawa - NTT, Samudra Hindia selatan Banten - Jawa Timur.
Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, perairan P. Sawu - Kupang - P. Rote, Samudra Hindia selatan NTT, Laut Natuna utara, Selat Makassar bagian selatan, perairan timur Kep. Wakatobi, Laut Banda, perairan selatan Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kep. Kei - Kep. Aru, Laut Arafuru, perairan Fakfak - Kaimana, perairan Misool - Sorong bagian selatan.
"Gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya adalah perairan utara Sabang, Samudra Hindia selatan Jawa Timur - NTB," sebutnya.
Baca juga: PDIP: Hentikan Hoaks Terkait Pembatalan Haji
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter).
Kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter).
"Mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," harapnya. (H-3)
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved