Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, hingga saat ini pemerintah Indonesia telah berhasil mengamankan 91.910.500 dosis vaksin covid-19. Jumlah tersebut terdiri atas vaksin Sinovac 84.500.000 dosis, vaksin AstraZeneca yang didapatkan secara gratis dari COVAX Facility 6.410.500 dosis, dan vaksin Sinopharm 1 juta dosis.
“Upaya mendapatkan vaksin untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri akan terus dilanjutkan,” kata Retno dalam rapat bersama Komisi 1 DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/6).
Dia menjelaskan, salah satu tantangan yang dihadapi semua negara dalam mengakses vaksin covid-19 yakni terjadinya keterlambatan pengiriman vaksin baik dari jalur bilateral maupun multilateral.
Keterlambatan pengiriman vaksin antara lain karena kapasitas produksi yang masih terbatas dan restriksi ekpor dari negara-negara produsen, termasuk India yang disebabkan oleh meningkatnya kasus covid-19 di negara tersebut.
Baca juga: Deteksi Mutasi Virus, BPPT Dorong Akselerasi Genome Surveillance
“Sebagai contoh, vaksin AstraZeneca yang diprdouksi oleh Serum Institute India hanya terkirim 18% dari komitmen awal, sementara vaksin AstraZeneca oleh SK Bio Korea Selatan hanya mencapai 50% dari komitmen awal,” ungkapnya.
Di samping itu, Retno menuturkan, meski terdapat 187 negara yang melakukan vaksinasi, masih terjadi kesenjangan terkait kepemilikan dan pelaksanaan vaksinasi. Menurut data WHO, kawasan Amerika Utara telah memvaksinasi 59,62% total populasinya, Eropa 46,53%, kawasan ASEAN 7,13%, dan Afrika hanya 2,25%.
Data lain mengungkapkan bahwa negara kaya sudah memperoleh 83 persen dosis vaksin covid-19, sementara negara berkembang baru menerima 17% dosis vaksin global, padahal jumlah penduduknya mencapai 47% dari populasi dunia.
Dirjen WHO juga menyampaikan bahwa lebih dari 75 persen dosis vaksin yang telah disuntikkan di dunia dilakukan hanya di 10 negara saja.
Menlu Retno pun menegaskan bahwa selain mendukung kebutuhan vaksin di dalam negeri, diplomasi Indonesia juga mendukung dan berada di garda terdepan dalam memperjuangkan akses setara terhadap vaksin bagi semua negara.
“No one is safe until everyone is (Tidak ada yang aman, sampai semuanya aman),” tandasnya. (OL-4)
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi memastikan sampai saat ini tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved