Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BATIK merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang diakui dunia, dan kegiatan produksi batik di Indonesia pun tergolong besar.
Proses produksi batik berimplikasi menghasilkan limbah, khususnya limbah cair dari proses pewarnaannya. Namun ada indikasi limbah dari proses produksi batik yang dibuang begitu saja ke sungai, berpotensi menurunkan kualitas lingkungan.
Agar kualitas ekosistem tetap terjaga, upaya mengolah limbah batik agar tidak menyebabkan pencemaran terus diupayakan. Ada beberapa metode pengolahan limbah cair batik selama ini yang banyak digunakan, seperti metode koagulasi, metode biofilter dan metode elektrokoagulasi.
Sayangnya metode-metode ini kurang efektif mendegradasi zat warna, bahkan masih menghasilkan sisa endapan. Selain itu, metode tersebut masih membutuhkan biaya operasional yang tinggi.
Melihat keadaan tersebut, beberapa mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) tergerak untuk berkreasi merancang alat pengolah limbah batik yang efektif dan pengoperasiannya mudah serta murah.
Di bawah bimbingan ahli fisika plasma, Prof Dr Muhammad Nur DEA, tiga mahasiswa Undip, yakni Susilo Hadi, Farhan Rifqi Kotsara dan Muhammad Arsya Kaukabi membuat pengolah limbah batik yang dinamakan Tank of Batik Waste (TOBAT).
"Konsep tersebut bahkan mendapat pengakuan sebagai karya terpilih dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 33 Tahun 2020," demikian informasi yang dilansir dari laman resmi Undip.
Efektif dan murah
Melalui kanal Youtube, Susilo Hadi mengungkapkan Tank of Batik Waste yang dibuatnya adalah sebuah konsep teknologi dengan menggunakan micro bubbles ozone dan thin film catalyst ZnO untuk menjawab problematika penanganan limbah batik. Proses ozonasi dinilai lebih efektif mendegradasikan zat warna dan meminimalisasi zat sisa endapan limbah batik.
Teknologi ini berangkat dari fakta, kalau pengolahan limbah bisa dilakukan dengan ozonasi. Dimana Ozone (O3) dapat dimanfaatkan sebagai oksida kimia yang bisa membunuh bakteri, menghilangkan zat warna, dan mengurangi senyawa berbahaya.
Pengolahan limbah dengan metode ozonasi adalah alternatif yang menjanjikan karena relatif murah dibandingan dengan metode lain. Ozonasi dapat ditingkatkan efisiensinya dengan memakai micro bubbles ozone, yakni gelembung ozon berukuran micro yang secara signifikan dapat meningkatkan kelarutan gas di dalamnya. Micro bubbles ozone berperan untuk meratakan kontak oksida kimia dengan limbah yang diolah.
Untuk menyempurnakan proses pengolahan limbah, Tim PIMNAS Undip ini juga menggunakan fitur lain untuk menyempurnakan kecanggihan prosesnya, yakni dengan Fotokatalis Lapis Tipis ZnO. Fotokatalis Lapis Tipis ZnO adalah senyawa ZnO yang saat terkena sinar UV (ultra violet) bisa menghasilkan radikal hidroksil yang lebih kuat, yang mampu mereduksi nilai BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) pada limbah tanpa menghasilkan zat tersisa.
Mengenai cara kerja Tank of Batik Waste Undip, limbah cair batik dimasukkan dalam tanki yang berkapasitas 8 liter, konsentrasi 100 ppm, dan luasan lapis tipis ZnO 3 x 8 centimeter persegi. Alat ini mampu mengolah limbah selama 240 menit dan mampu mereduksi kadar BOD, COD, TSS (Total Suspended Solid) atau total padatan tersuspensi; serta PH atau derajat keasaman limbah sesuai dengan standar baku mutu yang ditetapkan.
Karena tingkat efisiensi dan efektivitasnya, alat pengolah limbah yang coba dipopuperkan dengan sebuat TOBAT ini cukup prosepektif untuk dikembangkan lebih lanjut atau dihilirisasikan. Beberapa keunggulan yang dimiliki di antaranya biaya pembuatan dan biaya operasional yang murah, tidak menghasilkan sisa endapan padat, dan kemampuannya memenuhi baku mutu terukur, serta cara pengoperasiannya mudah, membuat temuan ini menarik untuk ditindak-lanjuti. (H-2)
Metabolomik merupakan metode analisis komprehensif semua metabolit pada sampel yang berasal dari makhluk hidup.
Pew Research Center mengungkapkan bahwa 57% orang dewasa di Amerika Serikat yang berusia di bawah 50 tahun menyatakan tidak berencana memiliki anak.
INDONESIA disebut masih tertinggal di dalam bidang sains dan teknologi, baik komitmen investasi maupun orkestrasi. Salah satu penyebab adalah masih kurangnya riset dan pengembangan (R&D)
Jika penyakit diketahui lebih awal, pasien akan mendapatkan manfaat lebih optimal dari pengobatan.
SAAT ini tak sedikit dari kalangan generasi Z atau Gen Z yang gemar membuat konten bertema olahraga di media sosial. Ini alasannya menurut riset.
UNIVERSITAS Mulia Balikpapan bersama BRIN bekerja sama dalam melakukan riset untuk mencari solusi soal kelangkaan air bersih di kawasan Kota Balikpapan dan IKN.
TIM peneliti dari UGM menyebut buah jenitri (Elaeocarpus sphaericus), komoditas tanaman buah yang ada di daerah Kebumen, Jawa Tengah punya khasiat untuk mencegah penyakit gagal ginjal.
Campuran ekstrak rosella dan bekatul beras hitam dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 68,39±0,26 persen.
PARA ilmuwan mengembangkan metode inovatif untuk mendaur ulang baterai ion litium. Caranya, mereka menggunakan teknik pemisahan magnetik yang memurnikan bahan baterai.
KISAH Nabi Musa membelah Laut Merah dalam tradisi religius telah lama menjadi topik yang menarik perhatian banyak orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved