Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
EPIDEMIOLOG dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai pengetatan perjalanan antardaerah pada dua pekan sebelum dan sepekan setelah larangan mudik Lebaran, bisa mengurangi potensi lonjakan kasus covid-19.
Diketahui, kebijakan larangan mudik Lebaran tertuang dalam Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021. Beberapa hari lalu, Satgas Penanganan Covid-19 menerbitkan adendum SE 13/2021 dengan mengubah ketentuan masa berlaku tes covid-19 sebagai syarat perjalanan antardaerah pada masa pengetatan, yakni 22 April-5 Mei dan 18-25 Mei.
Masa berlaku hasil tes covid-19 baik PCR, GeNose maupun antigen, yang semula berlaku 3x24 jam, kemudian berubah menjadi 1x24 jam.
Baca juga: Menkes: Jangan Buru-Buru Longgarkan PPKM Mikro
"Kalau bicara efektivitas tentu lebih efektif kalau jauh dari awal. Ini progres dalam hal pengetatan," ujar Dicky saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu (24/4).
Namun, hal yang tak kalah penting untuk diimplementasikan adalah tindakan pengamanan pada simpul dan jaringan jalur mudik di sejumlah wilayah Indonesia. Pengetatan syarat perjalanan ini menjadi pengawas pada sisi keberangkatan.
"Di sisi perjalanan juga harus ada pengawasan, di titik-titik jalur. Lalu di rest area. Itu harus betul-betul dilaksanakan protokol kesehatannya. Dibatasi durasi maupun kapasitasnya," jelas Dicky.
Baca juga: MTI: Jangan Banyak Pengecualian dalam Larangan Mudik
Bahkan, manajemen risiko di rest area pun harus dilakukan. Seperti, random sampling tes covid-19 kepada pengunjung rest area. "Apabila positif, bagaimana nanti membawa ke RS rujukan terdekat dan contact tracing-nya diperjelas," imbuhnya.
Dari sisi hilir, yakni daerah yang menjadi tujuan mudik, juga harus memberlakukan pengawasan ketat. Pemda harus tegas dan serius mengimbau warganya untuk tidak mudik. Pun, bagi daerah yang umumnya menjadi destinasi mudik, harus mengedukasi warga untuk menyampaikan ke kerabat di kota lain, sehingga menunda mudik sampai pandemi mereda.(OL-11)
MASALAH utama menghadapi covid-19 kali ini yakni meningkatkan kesadaran masyarakat untuk Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan membiasakan protokol kesehatan (prokes) kembali.
EPIDEMIOLOG Gilbert Simanjuntak mengatakan penyakit cacar monyet atau monkeypox bukanlah penyakit baru, termasuk di Indonesia karena itu mitigasinya tak mendesak.
Risiko penyebaran berbagai penyakit bisa meningkat di tengah musim kemarau. Salah satunya adalah berbagai penyakit yang muncul akibat gigitan nyamuk dan kutu.
Indonesia kini sudah memasuki fase endemi sehingga banyak hal aturan mengenai pandemi covid-19 akan berubah atau menyesuaikan dengan aturan selanjutnya.
EPIDEMIOLOG Universitas Griffith Dicky Budiman mengatakan bahwa perubahan status pandemi covid-19 menjadi endemi memerlukan justifikasi yang kuat.
EPIDEMIOLOG Masdalina Pane menyebut bahwa Indonesia sudah bisa melakukan aktivitas dengan normal seperti saat sebelum pandemi karena WHO telah mencabut status PHEIC untuk covid-19.
MESKIPUN angka kasus covid-19 di Singapura meningkat tajam dalam sepekan terakhir, hal ini tidak berdampak signifikan terhadap pariwisata di Batam.
Kadinkes Kota Depok Mary Liziawati mengatakan beberapa hari ini kasus covid-19 di Kota Depok terus mengalami lonjakan.
Jubir Kemenkes Mohammad Syahril mengakui banyak sekali pengalaman yang didapat masyarakat Indonesia selama pandemi beberapa waktu lalu dalam penanganan penyebaran covid-19.
Direktur Pasca Sarjana Universitas Yarsi Prof Tjandra Yoga menilai seharusnya vaksin covid-19 harus tetap gratis.
Sejak Oktober lalu, jumlah kasus perminggu kurang lebih hanya 80-an kasus. Kemudian meningkat di November menjadi 100-150 kasus dan di Desember sudah mencapai lebih dari 300 kasus per minggu
Kendati kasus baru mengalami kenaikan, jumlah kematian baru secara global ternyata hanya sekitar 3.000, atau turun 8% dibandingkan dengan periode 28 hari sebelumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved