Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TIDAK sedikit penyintas covid-19 yang mengaku terinfeksi kembali (reinfeksi) virus tersebut. Ada yang mengatakan terinfeksi untuk kedua kali bahkan sampai ketiga kalinya. Mengapa reinfeksi bisa terjadi?
Reinfeksi atau infeksi berulang pada kasus covid-19 memang bisa saja terjadi. Hal ini tentu bisa menyebabkan kekhawatiran karena itu berarti meskipun seseorang sudah sembuh, bukan berarti bahwa mereka sudah aman.
Prof Amin Soebandrio, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman/Pakar Mikrobiologi Klinik mengamini, pihaknya telah menerima beberapa kasus reinfeksi pada kasus covid-19. Yang menarik, menurut Amin, reinfeksi itu tidak hanya dialami orang yang sudah sembuh (penyintas), tapi juga yang sudah divaksin.
"Terjadinya reinfeksi pada orang yang sudah sembuh maupun orang yang sudah divaksin itu memang beberapa kali dilaporkan," ungkapnya dalam talkshow BNPB, pekan lalu.
"Kita mesti lihat apakah ini infeksi yang disebabkan virus yang berbeda atau yang sama dengan sebelumnya. Pada infeksi pertama, mungkin virusnya belum sepenuhnya pergi dari tubuh. Ketika tubuh melemah, bisa menyebabkan flare up atau menyala kembali," jelas Amin.
Tetapi, kata Amin, yang lebih banyak adalah reinfeksi kembali oleh virus yang bermutasi. Artinya virus yang berbeda dari yang sebelumnya.
"Virus yang menginfeksi kedua itu tidak dikenali oleh antibodi yang sudah terbentuk," ujar Prof Amin.
Namun, menurut Amin, reinfeksi juga bisa terjadi disebabkan karena antibodi yang terbentuk tidak terlalu tinggi atau tidak cukup.
"Pada beberapa orang, biasanya setelah infeksi berat itu kadar antibodinya lebih tinggi. Tetapi dari pengamatan yang dilakukan, setiap individu berbeda-beda. Ada yang antibodinya tinggi tapi cepat hilang, ada yang tidak terlalu tinggi tetapi bertahan lama," jelasnya.
Dengan adanya varian baru ini, Amin mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan prinsip kewaspadaan umum.
"Tidak perlu membedakan virus A dan B karena cara pengendalinya sama. Tidak perlu panik, tetap patuhi protokol kesehatan yang disarankan seperti 3M dan itu harus dilakukan oleh semua orang," tegasnya.
Terkait dengan vaksinasi, Prof Amin juga menekankan bahwa vaksinasi itu sifatnya berdampingan dengan protokol kesehatan dan 3T yatu Tracing, Testing, dan Treatment. "Kembali kami mengimbau jika ada kesempatan mendapat vaksin, laksanakanlah tidak perlu ditolak," tutupnya. (Medcom.id/H-2)
BRIN mulai mengambil alih dan memindahkan aset LBM Eijkman pada awal 2022 sebagai bagian dari proses integrasi. Pengembalian aset tanah dan bangunan di kawasan RSCM ke Kementerian Kesehatan
Eks Kepala Eijkman, Amin Soebandrio mengungkapkan bahwa nama Eijkman ada saat ini di bawah BRIN bukanlah Eijkman yang dulu.
Kepala Organisasi Riset (OR) Kesehatan BRIN Prof. Ni Luh Putu Indi Dharmayanti mengatakan bahwa saat ini ada dua platform vaksin yang akan memasuki uji prakilinis.
RDP Komisi VII DPR dengan BRIN dihentikan karena absennya eks Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio.
BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah selesai membangun gedung laboratorium baru di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan akan menjadi tempat riset baru peneliti LBM Eijkman.
vaksin Merah-Putih yang dikembangkan Eijkman memasuki tahap uji pra-klinis di laboratorium.
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Dari pemilihan Donald Trump hingga Pandemi global Covid-19, berikut adalah beberapa prediksi kartun The Simpson yang sudah lama tayang dan jadi ada di dunia nyata.
TINGGINYA nilai jatuh tempo utang di 2025 disebabkan dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk memenuhi kebutuhan yang menggelembung saat Indonesia dilanda pandemi covid-19
SAYA mengikuti Global Health Security Conference (Konferensi Ketahanan Kesehatan Global) di Sydney, Australia, 18 sampai 21 Juni 2024
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved