Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 18 - 20 Januari 2021
Kepala Bidang Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Taufan Maulana mengatakan terdapat Tekanan rendah (1007 hPa) di Laut Afuru. Sirkulasi udara teridentifkasi di Samudra Hindia utara Aceh.
"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari utara - timur dengan kecepatan angin berkisar 6 - 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umunya bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot," kata Taufan dalam keterangan persnya, Senin (18/1).
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Perairan Kep. Anambas - Kepulauan Natuna, Laut Jawa, Perairan utara dan selatan Jawa, Perairan Kep. Sangihe-Talaud, Perairan Kepulauan Sitaro - Bitung, Laut Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera, Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Terdapat potensi peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan seperti perairan barat Aceh - Kepulauan Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian selatan dan barat, perairan selatan Banten hingga Jawa barat, Samudra Hindia selatan Banten dan Jawa barat, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan selatan Sumbawa - Pulau Sumba
Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulau Sawu, Laut Sawu, Selat Sape bagian selatan, Samudra Hindia selatan NTT, perairan timur Kep.Lingga, perairan utara Kepulauan Bangka-Belitung, Selat Karimata, perairan utara Jawa, perairan Kepulauan Enggano, perairan Kotabaru, Selat Makassar tengah dan utara, Laut Sulawesi barat, Teluk Tolo, perairan Banggai - Sula, perairan selatan Ambon, perairan Kepulauan Kai - Aru, perairan utara Kep.Tanimbar, perairan Wakatobi, Laut Banda, Laut Arafuru timur dan tengah, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Maluku bagian selatan, perairan utara Papua, Samudra Pasifik utara Papua.
Baca juga : BMKG: Banjir Pesisir Manado Bukan Tsunami, Masyarakat Jangan Panik
Beberapa wilayah perairan Indonesia lainnya juga berpotensi mengalami gelombang yang lebih tinggi dengan kisaran 2,50 hingga 4,0 meter. Wilayah tersebut adalah perairan utara Sabang, Selat Malaka utara, perairan Kepulauan Bintan bagian utara, perairan selatan Jawa,Samudra Hindia selatan Jawa tengah hingga NTB, perairan Kalimantan tengah bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep.sangihe - Talaud, Laut Sulawesi tengah dan timur, perairan utara Sulawesi utara, perairan Bitung- Kepulaun Sitaro, perairan Halmahera barat, Laut Halmahera, Laut Maluku bagian utara, perairan Morotai, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua barat, Laut Arafuru timur Kepulauan Aru.
Sementara itu, potensi gelombang sangat tinggi yaitu 4 hingga 6 meter dapat terjadi di perairan utara Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna, perairan utara Singkawan - Sambas, perairan Kepulauan Subi - Kepulauan Serasan.
"Potensi gelombang ekstrem yaitu lebih 6 meter dapat terjadi di Natuna utara," sebutnya
BMKG selalu mengimbau pada masyarakat yang berdomisili di sekitar pesisir serta nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m).
Kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
"Masyarakat diminta untuk selalu waspada dan memantau perkembangan informasi gelombang tinggi di berbagai kanal layanan BMKG," pungkasnya. (OL-2)
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Prakiraan tinggi gelombang laut di wilayah Indonesia, secara umum tinggi gelombang berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk Sabtu (6/7) dengan sebagian besar wilayah Indonesia dilanda hujan ringan.
BMKG mengeluarkan informasi terbaru mengenai kondisi cuaca dan potensi kebakaran di beberapa wilayah Indonesia.
Militer AS mempertimbangkan sementara membongkar dermaga kemanusiaan di lepas pantai Gaza dan memindahkannya kembali ke Israel karena kekhawatiran gelombang laut yang besar.
BMKG mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh bibit siklon tropis 95W yang saat ini berada di wilayah Filipina
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved