Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENELITI dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menyatakan, sekitar 59% kasus covid-19 ditularkan dari orang yang tidak memiliki gejala (OTG). Angka ini termasuk 35% dari orang yang menulari orang lain sebelum mereka menunjukkan gejala dan 24% dari orang yang tidak pernah menunjukkan gejala apa pun. Hal itu terungkap dari studi terbaru yang diterbitkan JAMA Network Open.
Peneliti dalam studi tersebut melakukan testing dan isolasi terhadap pasien dengan gejala tidak dapat mengontrol penyebaran pandemi yang terjadi. Para peneliti dalam studi justru menekankan untuk pentingnya menggunakan masker, melakukan jaga jarak sosial, dan melakukan testing pada orang-orang yang tidak sakit.
“Dalam pengendalian covid-19 benar-benar harus melakukan kontrol terhadap silent pandemik yang terjadi karena adanya penyebaran dari orang-orang tanpa gejala,” ujar Jay Butler, penulis studi sekaligus wakil direktur CDC untuk penyakit menular, kepada The Washington Post.
Dengan adanya varian baru yang menular di berbagai negara dan beberapa negara bagian, sahut Butler, itu harusnya dianggap sebagai peringatan serius. "Temuan mengenai varian baru tersebut, merupakan hal yang harus lebih diperhatikan. Tingkat kewaspadaan juga harus ditambah dari sebelumnya,” tambah Butler.
Meskipun demikian, tim peneliti dari studi tetap menekankan bahwa penyebaran covid-19 sangat kompleks dan bisa bervariasi karena berbagai faktor. Salah satunya adalah lingkungan, yang bisa mengubah apakah penyebaran tanpa gejala bisa lebih sering terjadi.
Selain itu, orang-orang yang berada di dalam perawatan jangka panjang dan yang berkumpul, mungkin menghadapi risiko yang lebih tinggi untuk terkena virus atau menyebarkan virus kepada orang lain.
“Dengan tidak adanya penggunaan terapi atau vaksin yang efektif dan meluas yang dapat memperpendek atau menghilangkan infektifitas, untuk pengendalian SARS-CoV-2 yang berhasil tidak dapat hanya bergantung pada identifikasi dan isolasi kasus-kasus yang bergejala. Bahkan jika diterapkan secara efektif, strategi ini tidak akan cukup,” tulis tim peneliti. (Medcom.id/H-2)
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut tidak ada potensi mutasi virus covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 nanti. Saat ini, yang terbaru masih berasal dari varian omikron, yaitu JN.1.
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Dari pemilihan Donald Trump hingga Pandemi global Covid-19, berikut adalah beberapa prediksi kartun The Simpson yang sudah lama tayang dan jadi ada di dunia nyata.
TINGGINYA nilai jatuh tempo utang di 2025 disebabkan dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk memenuhi kebutuhan yang menggelembung saat Indonesia dilanda pandemi covid-19
SAYA mengikuti Global Health Security Conference (Konferensi Ketahanan Kesehatan Global) di Sydney, Australia, 18 sampai 21 Juni 2024
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved