Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MASYARAKAT diminta tidak memakai masker scuba. Sebab, tidak efektif dalam memberikan perlindungan terhadap penularan covid-19.
Hal itu diungkapkan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (UGM) Mahatma Sotya Bawono
"Masker scuba memiliki efektifitas paling kecil hanya sekitar 0-5%. Sehingga, tidak cukup untuk proteksi,” ujar Mahatma dalam keterangan resmi, Jumat (18/9).
Baca juga: Penumpang KRL Jangan Pakai Buff dan Masker Scuba
Pemakaian masker scuba dikatakannya juga kurang efektif melindungi area hidung dan mulut. Terutama dari kontak dengan percikan, tetesan, maupun partikel yang mungkin terpapar covid-19. Dia tidak menyarankan pemakaian masker scuba sebagai alat pelindung dari penularan virus korona.
"Tidak disarankan pakai masker scuba atau buff, karena kemampuan filtarsinya sangat kecil. Masyarakat disarankan memakai masker kain tiga lapis, yang memiliki efektivitas penyaringan partikel 50-70%,” imbuh Mahatma.
Masker scuba terbuat dari bahan tipis elastis yang terdiri dari satu lapisan kain. Selain itu, bahan yang elastis menjadikan masker cenderung longgar saat dipakai.
Baca juga: Klaster Baru, Pejabat dan Pegawai di Kalsel Terinfeksi Covid-19
"Bahannya elastis, sehingga serat atau pori-pori masker jadi longgar. Meski pakai scuba berlapis-lapis akan sia-sia, karena bahannya melar," pungkasnya.
Untuk mencegah penyebaran covid-19, dia meminta masyarakat lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan. Selain menggunakan masker dari bahan tepat, pemakaian juga harus benar. Masyarakat juga harus menjaga jarak, mencuci tangan dan menerapkan pola hidup sehat.(OL-11)
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Dari pemilihan Donald Trump hingga Pandemi global Covid-19, berikut adalah beberapa prediksi kartun The Simpson yang sudah lama tayang dan jadi ada di dunia nyata.
TINGGINYA nilai jatuh tempo utang di 2025 disebabkan dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk memenuhi kebutuhan yang menggelembung saat Indonesia dilanda pandemi covid-19
SAYA mengikuti Global Health Security Conference (Konferensi Ketahanan Kesehatan Global) di Sydney, Australia, 18 sampai 21 Juni 2024
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved