Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jokowi Pantau Langsung Proses PJJ

Anggitondi Martaon
12/9/2020 09:27
Jokowi Pantau Langsung Proses PJJ
Presiden Joko Widodo berbicara melalui sambungan video dengan Rika Susy Wati, guru SMP Negeri 7 Kota Padang, Sumatra Barat.(Instagram @jokowi)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) memantau langsung proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Metode belajar daring ini sudah diterapkan selama enam bulan di Indonesia karena pandemi covid-19.

Kepala negara itu berbincang dengan Rika Susy Wati, guru SMP Negeri 7 Kota Padang, Sumatra Barat. Perbincangan dilakukan melalui video call.

"Saya ingin bertanya beberapa hal. Kita kan sudah 6 bulan kegiatan belajar anak-anak ini secara online. Jadi bagaimana menurut ibu? Jujur," kata Jokowi dikutip dari akun Instagram pribadinya @jokowi, Sabtu (12/9).

Baca juga: Perubahan Sistem Pendidikan Harus Dirumuskan

Dia menanyakan sejumlah permasalahan seputar PJJ. Di antaranya, ketersediaan perangkat pendukung dan peran orangtua murid selama proses PJJ.

"Peran orangtua kan sangat penting, bagaimana komunikasi dengan orangtua siswa?" tanya Jokowi.

Rika menyampaikan, hubungan guru dengan wali murid selama PJJ berlangsung baik. Kedua belah pihak berkomunikasi melalui grup WhatsApp (WA). Jika ada siswa yang bermasalah, sekolah akan memanggil orangtua mereka.

"Kita kasih jadwal (pemanggilan) setiap Jumat. (Wali murid dipanggil) secara bergantian," kata Rika.

Selain itu, guru matematika itu menyampaikan, terdapat beberapa permasalahan metode PJJ selama pandemi covid-19. Di antaranya perangkat pendukung.

Selain itu, Rika menyampaikan tidak semua muridnya memiliki perangkat pendukung PJJ. Sebanyak dua muridnya tidak memiliki gawai.

Dia menyebutkan, siswa tersebut tergolong berasal dari keluarga tidak mampu. Pihak sekolah pun mengakali kendala tersebut dengan menyediakan perangkat pendukung bagi kedua siswa tersebut.

"Lalu kita fasilitasi ke sekolah. Pakai komputer. Sebanyak dua orang," ujar dia.

Selain perangkat, siswa juga banyak terkendala paket data. Namun, Rika tidak menjelaskan secara rinci langkah pihak sekolah mencari solusi permasalahan ini. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya