Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Informasi Geospasial (BIG) memperingatkan adanya potensi banjir bandang susulan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Hal itu didapat dari serangkaian analisis menggunakan sejumlah data topografi, geologi, geomorfologi, citra satelit, dan prediksi curah hujan.
"Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana banjir bandang susulan," ungkap Kepala Bidang Pemetaan Kebencanaan dan Perubahan Iklim BIG Ferrari Pinem kepada Media Indonesia, Sabtu (18/7).
Ferrari menegaskan, pemantauan curah hujan menjadi hal yang sangat penting dalam memonitoring kemungkinan bencana-bencana susulan pada wilayah sekitar, mengingat beberapa wilayah sekitar memiliki karakteristik fisik dengan potensi yang hampir sama dengan wilayah yang terdampak banjir saat ini.
Data topografi yang didapat dari Digital Elevation Model Nasional (DENMAS) memperlihatkan bahwa kemiringan lereng yang curam di hulu dapat menjadi salah satu faktor penyebab banjir bandang pada dataran aluvial di bawahnya.
Walaupun jarak yang cukup jauh dari hulu sampai ke dataran aluvial, namun morfometri sungai yang terjal di hulu sudah cukup untuk mengalirkan material sedimen, serta ditambah akumulasi aliran dan sedimen pada pertemuan cabang sungai.
Pada kasus banjir bandang di Masamba dan sekitarnya, beber Ferrari, akumulasi material sedimen terbawa dari hulu di utara akibat tingginya curah hujan sejak 12 Juli 2020 atau sehari sebelum kejadian banjir bandang tanggal 13 Juli 2020. "Ini didapat dari pengamatan curah hujan dan satelit cuaca (BMKG)," cetusnya.
Kasus serupa, ujar Ferrari, juga terjadi di Kecamatan Sabang hingga Baebunta, dimana pertemuan beberapa cabang sungai dari perbukitan di hulu, mengakibatkan luapan banjir bandang di dataran aluvial di bawahnya.
Dari analisis peta geologi dan peta potensi gerakan tanah yang dirilis Badan Geologi, daerah lokasi bencana banjir bandang merupakan alluvial yang terdiri dari lumpur, lempung, pasir, kerikil dan kerakal.
"Dimana bagian utara yang menjadi sumber material bandang tersusun atas Formasi Bone-bone berupa perselingan batu pasir, konglomerat, napal dan lempung tufan," urainya.
Selain itu di bagian lereng bawah terdapat endapan lava basalt dan andesit, breksi gunung api dan tuf dari formasi Lamasi. Ini memperlihatkan adanya potensi gerakan tanah (kemudahan terjadinya longsor) di level menengah sampai tinggi, terutama pada daerah di lembah sungai, gawir, dan tebing lereng.
"Hal ini dikuatkan juga dari analisa geomorfologi dimana wilayah atas terdiri dari perbukitan dengan lereng yang terjal dan curam," tutur Ferrari.
Tidak hanya itu. Dari citra satelit resolusi tinggi (CSRT) ditemukan bahwa wilayah sepanjang sungai banyak ditemukan area terbangun dan lahan pertanian. Ini tentunya akan mengurangi daya dukung lahan dalam menahan laju air yang jatuh di atasnya.
Kemampuan lahan untuk menyerap air akibat ketidaksesuaian penggunaan lahan pada daerah hulu akan berimbas terhadap terjadinya banjir bandang.
"Rehabilitasi lahan dan hutan pada daerah hulu perlu menjadi konsentrasi pembenahan untuk mengurangi risiko bencana di kemudian hari," sahutnya.
Kesimpulannya, Ferrari menegaskan, banjir bandang di Luwu Utara terjadi karena material penyusun di hulu lepas, mengakibatkan stabilitas lereng yang tidak stabil. DItambah potensi gerakan tanah yang tinggi dan diperparah dengan banyaknya area permukiman, dan juga ada lahan pertanian dan perkebunan di sepanjang aliran sungai di hulu.
"Itu semua menyebabkan daya dukung lahan menjadi rendah," pungkasnya.
Sebanyak 30 orang meninggal dalam bencana banjir bandang di Luwu Utara dan 15 orang lainnya masih dalam pencarian. Lebih dari 3.500 keluarga mengungsi di lokasi pengungsian. (H-2)
Karst Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan kaya akan situs seni cadas yang terkenal sebagai lukisan gua tertua di dunia.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto akui dirinya membahas Pilgub Sulsel bersama Jokowi
Petani di Bone Sulsel bersyukur terhindar dari kekeringan
SELEBGRAM wanita asal Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga melakukan penipuan terhadap member arisan, dengan tidak menyerahkan uang arisan yang sudah disetorkan peserta arisan.
Kasat Reskrim dan Kasat Intel Toraja Utara dicopot dari jabatannya karena terjerat judi online.
JEMAAH An Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), kembali menggelar lebaran Idul Adha lebih dulu dari lebaran yang ditetapkan pemerintah.
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved