Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KINERJA pemerintah Indonesia dalam menangkal virus korona jenis baru atau covid-19 termasuk dengan mengevakuasi WNI dari Wuhan, Tiongkok, kemudian mengobservasi mereka selama 14 hari, mendapat pujian dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Tindakan itu dinilai cerdas.
Pujian itu disampaikan langsung oleh perwakilan WHO di Indonesia Navaratnasamy Paranietharan yang kemarin turut melepas WNI yang sebelumnya dikarantina di Natuna untuk pulang ke rumah masing-masing. Setelah menjalani observasi selama dua pekan, mereka dinyatakan sehat.
"Pemerintah Indonesia sudah sangat baik dalam menangani dan melayani mereka yang dievakuasi dari Tiongkok, termasuk tim darurat penanggulangan virus korona, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), serta Menteri Kesehatan RI," kata Paranietharan.
Sebanyak 238 WNI dievakuasi dari Wuhan di Provinsi Hubei, tempat awal mula mewabahnya virus korona, lalu menjalani observasi di hanggar Bandara Raden Sadjad Natuna, Kepulauan Riau, sejak 2 Februari lalu. "Ini ialah tindakan yang cerdas dan tangkas, yaitu menjemput warga dari Kota Wuhan dan kota lainnya di Tiongkok, kemudian mengobservasinya selama 14 hari tanpa ada yang sakit. Sekarang kami akan melepas warga tersebut," lanjut Paranietharan.
Menurutnya, penanganan itu sudah melalui proses yang tepat sesuai rekomendasi protokoler WHO. Setelah melewati observasi panjang, ratusan WNI itu pun dalam kondisi sempurna dan tak menunjukkan gejala terjangkit korona. "Mereka siap dikembalikan ke lingkungan masyarakat, dan baik-baik saja untuk beraktivitas di tengah masyarakat. Mereka dalam kondisi yang sempurna, tidak perlu khawatir terhadap mereka.''
Selain 238 WNI yang dipulangkan dari Wuhan, proses observasi juga dijalani pihak-pihak lain yang terlibat dalam proses evakuasi. Mereka semua dinyatakan dalam kondisi sehat dan diterbangkan ke Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta untuk kembali ke rumah masing-masing. Selain keluarga, pihak pemerintah daerah tempat mereka berasal juga ikut menjemput di bandara.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan, sekembalinya ke kampung halaman, mereka bisa beraktifitas seperti biasa di tengah masyarakat. Masyarakat pun tak perlu takut dan khawatir berhubungan dengan mereka.
"Mereka semua dalam keadaan sehat. Saya bersama mereka satu pesawat. Saya dulu jemput sekarang mengantar dalam kondisi sangat sehat dan bahagia," ujar Terawan.
Sebagai bukti sehat, mereka yang telah menjalani observasi itu mendapatkan sertifikat. Menkes juga meminta masyarakat tidak perlu membatasi diri dengan menggunakan masker. "Endak usah, masker itu untuk yang sakit. Itu gunanya kalau yang sakit. Pokoknya tidak perlu panik.''
Menerima
Pemprov Sumatra Selatan juga meminta masyarakat menerima warga yang baru saja dikarantina di Natuna. Tercatat satu warga asal Sumsel yang menjalani observasi, yakni Heni Fitriani. "Mereka semua, termasuk WNI asal Sumsel, sehat. Dipastikan tidak terinfeksi virus. Setelah pulang, walaupun kita pantau, yang bersangkutan bisa beraktivitas seperti biasa," ucap Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini.
Pemprov Bali meminta agar tidak ada perlakuan diskriminasi dalam bentuk apa pun terhadap dua warga Pulau Dewata yang diobservasi di Natuna. "Mereka sudah dinyatakan sehat walafiat setelah dikarantina di Natuna oleh pemerintah pusat. Semuanya negatif,'' ujar Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indera.
Masyarakat Kampung Menol, Desa Tobongjaya, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pun tak keberatan dengan kepulangan satu warga setempat, Ulus Rusdiana. ''Memang masih ada yang khawatir dengan wabah virus korona, tetapi kami yakin dia (Ulus) dalam kondisi sehat,'' ucap tetangga Ulus, Nining. (Tim/X-8)
Renovasi juga mencakup pembangunan toilet dan fasilitas penunjang lainnya untuk meningkatkan kenyamanan penonton dan pemain.
KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menangkap tiga unit kapal ikan ilegal yang kedapatan melakukan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah laut Natuna dan Selat Malaka.
AirNav Indonesia telah berhasil melaksanakan pengalihan perdana pelayanan navigasi penerbangan pada ruang udara di atas Kepulauan Riau & Natuna,
KLHK terus memantau dan berkomunikasi dengan BPBD Kabupaten Natuna untuk melakukan penanganan karhutla yang telah terjadi selama tiga hari terakhir ini.
CUACA di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) secara umum cerah berawan pada puncak perayaan Imlek 2575. BMKG Kelas I Hang Nadim Batam memperingatkan gelombang laut mencapai 2,5 meter
GUBERNUR Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyetujui Natuna dan Anambas lepas dari Kepri. Ada apa?
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut tidak ada potensi mutasi virus covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 nanti. Saat ini, yang terbaru masih berasal dari varian omikron, yaitu JN.1.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved