Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim hujan terjadi pada Januari 2018, termasuk adanya potensi hujan es. Masyarakat diimbau untuk waspada.
“Ketika kita bicara musim hujan, kalau melihat ada awan gelap, usahakan kita menghindari tempat-tempat yang atapnya kurang kuat karena ada potensi hujan es,” ujar Deputi Kepala BMKG Bidang Klimatologi, Herizal, dalam Forum Merdeka Barat 9 dengan tema Persiapan Natal dan Tahun Baru 2018 di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, kemarin (Kamis, 21/12).
Selain potensi hujan es, hal lain yang perlu diwaspadai selama puncak musim hujan ialah bencana banjir dan timbulnya genangan air. Karena itu, masyarakat diimbau mengantisipasinya dengan menjaga kebersihan lingkungan dan saluran air.
“Genangan dan banjir bisa hilang kalau kita menjaga lingkungan. Hujan biarlah turun, kalau lingkungan bagus, airnya bisa mengalir ke laut,” jelasnya.
Menurut Herizal, rawa-rawa sebagai tempat transit air hujan sebaiknya dikonservasi. Kalau rawa-rawa tidak dipedulikan, air dapat menggenangi permukiman.
Jika masyarakat bisa mewaspadai hal-hal tersebut, tidak perlu ada yang ditakuti dalam menghadapi musim hujan. “Musim ini tidak perlu ditakuti. Hanya kita harus bisa menyesuaikan dengan kondisi lingkungan.”
Berdasarkan data terakhir BMKG, lanjut dia, 319 Zona Musim (Zom) atau sekitar 93,27% wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan. Sisanya, 23 Zom, atau sekitar 6,73%, masih mengalami musim kemarau.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan hingga awal 2018 mendatang hampir seluruh wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan tinggi. Musim kemarau diperkirakan datang mulai awal April.
“Di 2018 Indonesia masih akan mengalami La Nina (fenomena alam yang berdampak pada curah hujan tinggi). Tapi akan terdapat anomali di beberapa daerah, misalnya, Kalimantan Barat yang akan mengalami kekeringan signifikan sejak April mendatang,” papar Dwikorita.
Bencana hidromoteorologi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan hingga 19 Desember 2017 telah terjadi 2.271 kejadian bencana di Indonesia. Sebanyak 93% di antaranya bencana hidrometeorologi (berkaitan dengan cuaca).
“Longsor jadi bencana paling mematikan karena telah menewaskan 156 orang selama 2017 ini,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo di kantor BNPB, kemarin.
Banyaknya korban jiwa akibat tanah longsor disebabkan masih banyak masyarakat yang bermukim di zona merah atau rawan tanah longsor. Lemahnya tata ruang di berbagai daerah juga membuat bencana itu makin sulit dihindari.
“Mereka umumnya juga tidak memiliki kemampuan untuk pindah dari lokasi dan menyelamatkan diri,” ujar Sutopo.
Berdasarkan pemantauan BNPB, 2.271 kejadian bencana tahun ini menewaskan 372 orang, 3,45 juta korban mengungsi, 44.539 rumah rusak, dan 1.999 fasilitas umum rusak.
Meski begitu, jika dibandingkan dengan 2016, jumlah bencana di Indonesia menurun 4,7%. Jumlah korban berkurang 36%. Jumlah rumah rusak juga menurun 8%. (Pro/H-3)
Sebuah pesawat Austrian Airlines mengalami kerusakan serius setelah terkena hujan es saat terbang melalui "sel badai petir", Minggu.
PEMERINTAH Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) meminta masyarakat untuk berhati-hati dan waspada terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem di puncak musim penghujan saat ini.
Fenomena hujan es merupakan salah satu fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam skala lokal dan ditandai dengan adanya jatuhan butiran es yang jatuh dari awan.
CUACA ekstrem berupa fenomena hujan es yang terjadi dalam sepekan ini di beberapa wilayah, seperti Surabaya, Lampung, Bekasi dan wilayah lainnya akan terjadi hingga April 2022.
Angin kencang yang disertai hujan es terjadi di Cianjur, Jawa Barat.
Hujan deras yang terjadi telah menyebabkan atap Madrasah di Jalan Argasari, Cihideung dan di Kampung Benda, Kecamatan Cipedes, termasuk sebuah kubah mesjid, roboh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved