Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SETELAH kembali dengan lagu lepasan (single) berjudul i really do love her pada Februari, Arash Buana meneruskan perjalanan menuju album baru lewat perilisan lagu lepasan terbaru berjudul friends. Cerita dalam lagu friends mengambil tema tentang krisis seperempat abad yang menurut Arash banyak dialami oleh orang, termasuk dirinya. Ia sempat merasa kesepian, panik, dan mempertanyakan diri sendiri hingga tersadar untuk bisa melakukan perubahan.
Dalam lagu barunya itu, Arash menyelipkan kata Mei. Baginya, Mei menjadi bulan terbaik, setelah periode Januari–April disebutnya sebagai waktu yang buruk.
“Lagu friends diartikan sebagai pertemanan, persahabatan, pacaran atau mungkin apa. Gue cuma enggak mau merasa sendiri lagi. Itu sih inti dari lagu friends. Tentang bulan Mei, gue udah lebih memahami fase tahun ini untuk lebih memahami lingkungan sekitar. Kayak lirik ‘friends like back in May’ karena bulan Mei menurut gue adalah masa ketika gue bisa mengontrol diri secara penuh dan bisa merasa baik-baik saja,” kata Arash melalui keterangan rilis, Kamis (18/4).
Baca juga : Lirik Lagu Mati-Matian Mahalini, Apasih Maknanya?
Dalam penggarapan materi bernuansa folk-pop ini, Arash memercayai Petra Sihombing untuk menjadi produser lagu dengan memulai proses di tahun 2022 saat Petra belum berpindah ke Bali. Lagu yang sempat diberi nama trauma ini hanya melewati sesi lokakarya sebanyak dua kali. Tidak banyak rekaman yang berubah dari demo pertama termasuk gitar yang harusnya direkam ulang karena click-nya bocor, akhirnya memakai rekaman asli.
Intro lagu friends yang terdengar menunjukkan sebuah kekhasan memiliki latar belakang tersendiri. Arash mengaku saat ingin membuat lagu ini dan memberi materinya ke Petra, ia tengah rajin mendengarkan John Mayer.
“Gue memperhatikan lagu-lagu John Mayer dan merasa enggak punya lagu dengan intro yang begitu, enggak mempunyai sebuah identitas lagu. Seperti i really do love her, gue coba implementasikan juga di lagu friends ini. Gue mau membuat sesuatu yang terlihat sulit dimainkan padahal sebenarnya mudah. Ibarat lagu John Mayer Stop This Train atau Slow Dancing in a Burning Room,” jelas Arash.(M-3)
Generasi muda harus berani menjadi diri mereka sendiri dan bersinar dengan cara masing-masing karena kita semuanya berharga.
Diwarnai nuansa atmosferik yang sendu, Matter To You menjadi ruang bagi RINI untuk mendorong batasan kreativitasnya.
Jika single-single sebelumnya lebih banyak bicara tentang cinta, di Baik Adanya, Jesenn berbicara tentang kehidupan dan keresahan yang dirasakan anak-anak Gen Z.
Kisah pribadi dari penyanyi bernama asli Sri Rossa Roslaina Handiyani itu, mulai dari perceraian hingga cerita dibalik lagu-lagu yang terinspiransi dari sejumlah mantan pacar akan dihadirkan
Jordan Astra memadukan gaya musik ala Pharrell Williams dan Jamiroquai, dengan sepercik warna dari Bruno Mars dan SG Lewis.
Pengaruh musikal dari Stevie Ray Vaughan dan John Mayer juga mempunyai efek pada gaya penulisan lagunya.
Lagu Take Me Home dari Arash Buana mengusung kisah sederhana, tentang sosok yang tengah patah hati karena kehilangan pasangannya dan akhirnya tidak memiliki arah hidup.
Lagu tersebut dibuka dengan melodi piano yang mengajak pendengarnya untuk masuk ke dunia tempat Shoto bertemu dan mengagumi Hikaru.
Melalui I've Always Loved You, Arash Buana mencurahkan perasaannya dalam lirik-lirik sederhana, namun penuh makna.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved