Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AKTOR Kit Harington mengaku didiagnosis mengalami gangguan mental berupa perilaku impulsif dan hiperaktif (ADHD). Pria berusia 37 tahun yang terkenal lewat perannya sebagai Jon Snow dalam serial Game of Thrones tersebut mengatakan rutin datang ke klinik kesehatan mental di Amerika untuk melakukan rehabilitasi.
“Saya menyadari bahwa hidup saya bergantung pada ini. Untungnya tempat adalah tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Saya berhasil menempa kehidupan baru dari sana,” ungkapnya dilansir dari People.
Pada awalnya, Harington tidak menerima kondisi mental tersebut. Ia merasa bisa menangani masalah itu sendiri.
Baca juga: Kit Harington Mengaku Pernah Hampir Bunuh Diri
Ternyata apa yang dia lakukan tidak dapat memperbaiki keadaannya selama 4 tahun. Hal ini lalu membuatnya untuk pergi ke pusat rehabilitasi.
“Saya pernah memasuki tempat rehabilitasi dalam keadaan mabuk dan langsung pergi. Saya meninggalkannya dengan cukup cepat dan berkata saya akan mencoba menangani ini sendiri. Ternyata itu tidak berhasil setelah sekitar empat tahun,” ujar Harington.
Baca juga: Kit Harington Ungkap Momen Paling Berkesan di Game of Thrones
Diketahui ADHD merupakan penyakit mental yang cukup menantang bagi seorang aktor. Pasalnya, aktor harus bisa fokus pada suatu hal saat berada di ruangan yang ramai. “Kepalaku ingin pergi ke tempat lain di ruangan itu sekaligus,” kata Harington.
Harington yang menikah dengan pemain di series Game of Thrones, Rose Leslie, dikaruniai dua anak. Seorang putra berusia 2 tahun dan seorang putri berusia 6 bulan. Menurutnya, dia harus berjuang untuk tetap berpegang pada hanya satu hal atau permainan, terutama saat bermain dengan putranya yang masih balita. Hal itu terkadang membuatnya gelisah.
Belum lagi dia juga harus mampu mengontrol kehidupannya sebagai orangtua sekaligus menjalani karir aktingnya. “Saya tidak melakukan banyak tugas dengan baik. Jika ada lebih dari satu hal yang terjadi di kepala saya, saya kewalahan. Saya menjadi sangat resah dan cemas,” ujar Harington.
Dia juga menceritakan bahwa serial Game of Thrones telah memperburuk kesehatan mentalnya karena dia telah mendapatkan popularitas. Perannya sebagai Jon Snow menurutnya merupakan hal yang berbahaya karena dia harus menerima semua pujian dan kritikan di waktu yang bersamaan. Terkadang dia meminum banyak alkohol untuk dapat keluar dari kecemasan itu.
“Karena itu membawa saya keluar dari diri saya sendiri, membawa saya keluar dari ruang kepala itu, membawa saya keluar dari kecemasan itu secara instan,” tuturnya.
Setelah melakukan rehabilitasi, Harington telah memiliki cara baru untuk lepas dari kecemasannya. Istrinya akan membantu dia untuk mengingatkan dirinya ketika dia berada dalam fase cemas untuk pergi mandi agar dirinya bisa merasa nyaman kembali.
“Saya merasa karena itu seperti korsleting otak. Setelah mandi, itu ternyata membantu mengatur ulang otak saya dan saya dapat memulai hari lagi,” pungkasnya. (Z-3)
Penelitian yang dilakukan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Jateng, banyak di antara siswa atau siswi jenjang SMA sederajat mengalami gejala gangguan mental.
Salah satunya ialah muncul stresor pada penderita OCD. Stresor merupakan faktor-faktor dalam kehidupan manusia yang mengakibatkan terjadinya respons stres.
Hanya sedikit penderita depresi dan kecemasan yang meminta bantuan profesional.
GURU Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Prof Hasbullah Thabrany mengungkapkan gangguan mental menimbulkan kerugian dan beban biaya yang tak sedikit. 2x Lebih Besar dari Gangguan Fisik
HUMAS PP PDSKJI dr. Ida Rochmawati mengatakan bahwa maraknya perilaku sadisme di kalangan masyarakat saat ini dapat ditinjau dari fenomena sosial dan psikologis.
Polisi Australia sedang menyelidiki serangan brutal di mal perbelanjaan Sydney oleh seorang pria dengan gangguan mental yang menargetkan perempuan.
Gangguan kesehatan itu menyerang anak-anak dan membuat mereka mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian pada satu hal dalam satu waktu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved