Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DEDIKASI total Laura Basuki dalam memerankan karakter Renata dalam film Sehidup Semati. Film yang disutradarai Upi ini menggambarkan kisah tragis Renata, seorang perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tidak hanya memahami karakter Renata secara emosional, Laura mengubah penampilannya.
"Ketika syuting film ini dan aku baca karakter Renata, di sini agak menurutku karakter yang paling tepat memerankan karakter ini adalah seseorang yang lebih kurus dari biasanya," ujar Laura dalam konferensi pers yang digelar di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin (8/1).
"Jadi ketika syuting ini aku makan banyak cuma enggak jajan, enggak ngemil," tambahnya. Ia pun mengaku menurunkan 5 kg dari berat badan sebelumnya.
Baca juga: Ini Cara Rio Dewanto Seimbangkan Kesibukan sebagai Aktor dan Tanggung Jawab untuk Keluarga
Transformasi fisik Laura Basuki ini tidak semata-mata untuk estetika belaka. Ia menjelaskan bahwa penurunan berat badannya bertujuan untuk menonjolkan struktur tulangnya, menciptakan kesan lebih rapuh dan ringkih yang sesuai dengan kondisi emosional Renata yang penuh kesedihan.
"Jadi aku kurangin ngemil-ngemilnya sehingga aku dapat tulang-tulang di depan (badanku) dan di belakang gitu. Lebih rapuh, lebih ringkih," ungkap Laura. “Jadi selama syuting bisa dibilang aku enggak ada hiburan makanan. Jadi lebih jarang tersenyum,” tambahnya.
Baca juga: Idris Elba Minta Pemerintah Inggris Bertindak Atasi Kejahatan Penusukan
Film "Sehidup Semati" tidak hanya menonjolkan peran Laura Basuki, tetapi juga melibatkan sejumlah bintang seperti Asmara Abigail, Chantiq Schagerl, Lukman Sardi, Ario Bayu, dan banyak lainnya.
Kisah dalam film ini menggambarkan kehidupan rumah tangga Renata dan Edwin yang awalnya dipenuhi kebahagiaan setelah upacara pernikahan mereka. Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi kisah kelam ketika Edwin terlibat dalam perilaku kekerasan terhadap Renata. Renata, yang awalnya patuh, mulai menjauh dari lingkungan luar.
Suatu hari, Renata dihadapkan pada teror dari seorang perempuan tak dikenal, sementara pada saat yang sama, ia mulai menjalin persahabatan dengan tetangganya sendiri, Asmara.
"Sehidup Semati" dijadwalkan tayang pada 11 Januari 2024, mengundang penonton untuk merasakan kekuatan naratif dan penghayatan akting yang mendalam dari para pemainnya. (Z-3)
FILM horor komedi Rumah Dinas Bapak yang disutradari Bobby Prasetyo akan rilis pada 8 Agustus 2024. Dibintangi Dodit Mulyanto, Putri Ayudya, Fajar Nugra, Sadana Agung, Yasamin Jasem
Bahkan judul novel dan film tersebut pun sama. Heartbreak Motel adalah film bergenre drama. Tentu saja dalam film ini terdapat aktor-aktor ternama yang memerankannya.
Setelah lima tahun absen dari dunia perfilman, aktor Korea Selatan, Joo Jung Suk kembali bermain film komedi berjudul Pilot.
Sidharta Tata menjelaskan ide cerita film Sakaratul Maut berasal dari hal-hal kecil dan umum terjadi dalam konteks ruang sosial masyarakat, terutama di kampung.
Fabio Asher mengaku merasa bangga karena dilibatkan dalam karya terbaru Melly Goeslaw ini.
Film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years memperlihatkan perjalanan karier Rossa di industri musik serta perjuangannya sebagai ibu bagi putra semata wayangnya.
Mel B, yang kini aktif berkampanye kelawan KDRT, menerima gelar doktor honoris causa itu dari Leeds Beckett University, Senin (15/7).
Pelaku berinisial BAP, 35 tahun di Berau, Kalimantan Timur, tega membunuh anak balitanya akibat curiga sang istri berselingkuh.
POLRES Metro Jakarta Timur mengungkap motif pegawai PT KAI yang membunuh istrinya sendiri, di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.
Banyak terjadi (KDRT), korbannya bisa istri maupun suami. Hanya selama ini suami yang menjadi korban tidak berani melaporkan.
KEKERASAN berbasis gender terkait Pemilu 2024 lalu ternyata juga terjadi di ranah domestik. Hal itu luput dari pemberitaan, tapi mampu ditangkap oleh kelompok pemerhati perempuan
SEORANG suami di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, tewas di tangan istrinya sendiri. Korban ditemukan tewas dengan luka menganga di bagian leher akibat sabetan senjata tajam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved