Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEKTOR agraria menjadi sorotan utama di Indonesia dengan rentetan konflik yang terus memanas.
Insiden terakhir terjadi di pulau Rempang, Kepulauan Riau, menandai konflik agraria yang kerap menghiasi pemberitaan. Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat bahwa antara tahun 2015 hingga 2022, sebanyak 2701 konflik agraria meletus di berbagai daerah di Indonesia.
Data yang dihimpun oleh KPA menunjukkan, dari total konflik tersebut, 1934 orang mengalami kriminalisasi, 814 orang mengalami tindakan kekerasan, 78 orang terluka akibat penembakan, dan 69 orang di antaranya meninggal dunia. Konflik ini melibatkan lahan seluas hampir 6 juta hektar, memengaruhi lebih dari 1,7 juta keluarga.
Baca juga : Ini Alasan Dandhy Dwi Laksono Garap Dokumenter Dirty Votes yang kini Viral
Konflik agraria, yang memiliki akar sejarah panjang hingga masa kolonial Belanda, mencapai puncaknya pada tahun 1870. Saat itu, pemerintah Kerajaan Belanda menerapkan Agrarische Wet atau Undang-Undang Pertanahan, yang mengatur Domein Verklaring atau deklarasi domein, menyatakan bahwa wilayah di Indonesia yang tidak dapat dibuktikan kepemilikannya menjadi milik negara.
Sejak saat itu, sebagian besar tanah di Indonesia menjadi properti Pemerintah Belanda. Meski Indonesia merdeka pada tahun 1945, aturan pertanahan belum mengalami perubahan mendasar, menyebabkan konflik agraria terus berlanjut hingga kini.
Pada 1960, Pemerintahan Presiden Soekarno menerbitkan Undang-undang nomor 5 tahun 1960 tentang Pokok Agraria. Namun, implementasinya belum sepenuhnya dilaksanakan karena Soekarno digantikan oleh Soeharto.
Baca juga : 15 Film Terbaru di Netflix, Penuh Kisah Epik, Romantis, dan Dokumenter yang Memikat
Perjalanan sejarah agraria yang merentang dari masa kolonial hingga saat ini diangkat dalam film dokumenter terbaru berjudul Tanah Moyangku, hasil karya Watchdoc Documentary.
Setelah meraih penghargaan Ramon Magsaysay Award untuk kategori Emergent Leader tahun 2021, Watchdoc terus aktif memproduksi film dokumenter dengan fokus pada hak asasi manusia (HAM), anti korupsi, lingkungan, sosial, dan budaya.
“Buat masyarakat, tanah moyangku ini adalah tanah yang menjadi tanah warisan dari nenek moyang mereka. Tanah warisan yang sangat berharga ini adalah sebuah harta yang harus dipertahankan,” kata sutradara film Edy Purwanto.
Baca juga : Film Dokumenter Dirty Vote Bentuk Pendidikan Politik
Namun sering kali disalahgunakan oleh perusahaan. “Ini tanah siapa? Nenek moyangku, mau gue apa-apain, terserah,” jelas Edy sambil mengartikan judul film dokumenter ini.
Tanah Moyangku, film dokumenter terbaru mereka, merupakan hasil kerja sama dengan Lembaga Penelitian Belanda KITLV. Film berdurasi 84 menit ini didasarkan pada penelitian kolaboratif antara peneliti Belanda dan Indonesia, termasuk Prof. Ward Berenschot, Prof. Otto Hospes, Prof. Afrizal, M.A, dan Dr. Ahmad Dhiaulhaq, yang hasilnya terpublikasikan dalam buku berjudul Kehampaan Hak.
Film tersebut mengambil pandangan dari pengamatan Ward Berenschot dan mendalami sejarah konflik agraria dengan melibatkan diskusi dengan sejarawan JJ Rizal, serta penelusuran Prof. Afrizal terhadap konflik agraria di berbagai lokasi.
Baca juga : Film Dirty Vote Viral, Gibran Rakabuming: Belum Nonton
Tanah Moyangku telah diluncurkan dalam sebuah premiere di Teater Asrul Sani, TIM pada Selasa (28/11). Film ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam tentang sejarah konflik agraria di Indonesia dan memberikan panggung bagi pembicaraan lebih lanjut mengenai isu ini. (Z-5)
BP Batam membutuhkan dukungan dari seluruh pihak agar rencana investasi di Rempang bisa terealisasi dengan maksimal.
Relokasi warga terdampak PSN Rempang Eco City berjalan aman. Semakin banyak warga yang bersedia pindah ke lokasi yang disediakan BP Batam di Tanjung Banon, Pulau Rempang
Proses pembebasan lahan untuk pembangunan hunian masyarakat Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, hampir sepenuhnya selesai.
Pembangunan empat rumah contoh pada tahap awal ini akan selesai sekitar 2,5 bulan ke depan.Setelah itu, BP Batam akan mempercepat pembangunan sebanyak 961 unit rumah baru lainnya.
Prabowo, ketika itu, mengatakan penolakan warga Pulau Rempang terhadap PSN Rempang Eco-City ada campur tangan intelijen asing.
Film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years memperlihatkan perjalanan karier Rossa di industri musik serta perjuangannya sebagai ibu bagi putra semata wayangnya.
Film dengan konsep tanpa skenario inilah yang membuat mantan suami Rossa, Yoyo Padi, serta anaknya Rizky Langit Ramadhan turut hadir dalam film dokumenter ini.
AJ McLean dari Backstreet Boys ungkap bagaimana boy band mereka dieksploitasi mantan manajer Lou Pearlman dalam seri dokumenter Netflix, Dirty Pop: The Boy Band Scam.
Poster bernuansa abu-abu itu juga menampilkan judul berukuran besar bertuliskan All Access To Rossa 25 Shining Years.
Di balik pencapaiannya sebagai diva Indonesia, film All Access to Rossa 25 Shining Years akan menunjukkan Rossa yang juga sejatinya adalah manusia.
Film dokumenter Ia Am; Celine Dion menceritakan tentang kehidupan artis legendaris dan perjuangannya melawan kelainan neurologis langka, sindrom orang kaku (SPS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved