Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RANIA Maheswari Yamin merupakan konten kreator di media sosial yang juga merupakan cicit dari pahlawan Indonesia, Mohammad Yamin mengaku bangga memakai kain dan kebaya. Hal ini pun membuatnya sering memakai kain dan kebaya untuk kegiatan sehari-hari.
Menurut perempuan berusia 22 tahun tersebut, mengenakan kain dapat menjadi sebuah penghubung bagi generasi muda saat ini untuk tetap menghargai kebudayaan Indonesi.
“Karena aku hampir setiap hari gunakan kebaya dan kain, aku cuma ingin memberitahu bahwa jangan sampai pakai kebaya itu di acara formal saja, tapi biasakan keseharian juga. Kita bisa jadi sejarah berjalan gitu pake sesuatu yang sudah dibanggakan sejak dulu untuk dipake sehari-hari terutama kuliah, yang masih ngampus, mahasiswa semoga kalian lebih sering berkain lagi,” ungkapnya ketika menghadiri acara Peringatan Sumpah Pemuda di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta, Sabtu (28/10).
Baca juga: Kain Ulos Sepanjang 1 Kilometer akan Dibentangkan di Monas
Lebih lanjut, Rania mengaku bahwa saat ini dia sangat menjujung tinggi penggunaan bahasa Indonesia dalam setiap konten yang dia buat. Selain itu, dia juga sering menceritakan sejarah dalam kontennya.
Dia juga mengaku bangga atas semua hal yang sudah dilakukan oleh buyutnya, Mohammad Yamin. Menurutnya, banyak hal yang dapat dipelajari dari sosok pahlawan nasional tersebut.
Baca juga: Ini Tips Menjaga dan Merawat Kain Tradisional dengan Pewarna Alami
“Ada karyanya Mohammad Yamin yaitu puisi atau sajak yang berjudul Indonesia Tumpah Darahku. Itu ditulis pada 1928. Itu menjadi pertama kalinya Mohammad Yamin mengakui Indonesia sebagai tanah airnya. Bukan hanya Sumatra Utara,” ujar Rania.
“Banyak hal yang menurut belum banyak anak remaja tahu soal sajak itu, yang ditulis beriringan dengan waktu sumpah pemuda,” sambungnya.
Rania menambahkan bahwa pemuda di zaman sekarang harus mampu melestarikan dan mempertahankan eksistensi kemerdekaan dengan terus berinovasi, kreatif dan melakukan yang terbaik untuk Indonesia. Itulah makna Hari Sumpah Pemuda menurutnya.
Dia juga meminta para pemuda untuk ikut berpartisipasi dalam menentukan masa depan bangsa. Terlebih di tahun politik saat ini, menurutnya jangan sampai para pemuda golput.
“Tentunya untuk seumuran aku terutama kan tahun ini banyak pasti yang baru mulai ikut pemilu ya. Itu pastinya jangan golput sih. Saya berharap itu saja,” tandas Rania. (Z-10)
Didiet Maulana, yang belasan tahun berkiprah di dunia mode dan telah meneliti kebaya selama enam tahun, memaparkan kebaya memiliki pakem yang hadir sejak awal kelahirannya.
5 Wanita, yang digawangi Andien, Rieka Roslan, Yuni Shara, Iga Mawarni, dan Nina Tamam, menggambarkan kebaya sebagai pesona budaya Indonesia.
Untuk seragam defile kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Didit Hediprasetyo memasukkan siluet kebaya kutubaru yang dipadankan dengan celana palazzo putih.
Total peserta yang mengikuti perlombaan sebanyak 128 dengan dua kategori yaitu Kebaya Klasik dan Kontemporer.
Indonesia baru saja merayakan Hari Kebaya Nasional, pada Rabu (24/7). Kebaya seatinya lebih dari sekadar busana. Itu sudah melekat sebagai identitas bagi perempuan Indonesia.
Putri Marino menganggap kebaya sudah menjadi hal yang lumrah baginya karena terbiasa mengenakan kebaya saat mengikuti upacara adat di kampung halaman orangtuanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved