Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENYANYI Nindy Ayunda menceritakan pengalamannya ketika menyambangi rumah kerabatnya di Palembang, Sumatra Selatan beberapa waktu lalu. Saat itu, ia mengaku diteror oleh diduga oknum anggota TNI. Menurut dia, rumah itu milik seseorang yang diduga memiliki kaitan dengan oknum perwira tinggi (Pati) TNI.
“Yang saya ketahui, yang saya datangi di Palembang rumah dari ibu anak jenderal dan saya beberapa kali mengasuh anak tersebut di Jakarta,” kata Nindy lewat keteranganya yang diterima, Selasa (9/5).
Awalnya, Nindy mengunjungi rumah yang terletak di Tangga Buntung, Palembang itu pada 1 April 2023. Ia mengatakan, kedatangannya ingin bersilaturahmi dan bertemu seorang perempuan di Palembang.
Baca juga: Ardhito Pramono Memproduseri Penyanyi Pendatang Baru Kynya
Kebetulan, kata Nindy, sopir pribadinya mengetahui alamat rumah perempuan tersebut. Memang, ia mengaku sangat kenal dengan keluarga di yang tinggal di rumah tersebut. Hanya saja, Nindy enggan menyebutkan identitas lengkap perempuan yang didatanginya itu.
“Saya kenal keluarga perempuan tersebut, memang saya yang melayani di Jakarta. Jadi memakai mobil pribadi saya, memakai supir pribadi saya, untuk melayani mereka, menservice mereka di Jakarta,” tandasnya.
Baca juga: Nurul Munira Rilis Single Syahadat Cinta
Nindy mengaku memiliki urusan dengan perempuan itu sehingga terbang ke Palembang untuk menemui sekaligus silaturahmi. Saat itu, Nindy mendatangi perempuan tersebut hanya bertiga saja.
“Saya akhirnya datang secara baik-baik ke Tangga Buntung, Palembang bersama teman saya dan supir saya. Hanya bertiga saja,” jelas kekasih Dito Mahendra ini.
Tiba-tiba, Nindy ketika sampai di kampung itu ditanya oleh sekelompok orang sembari marah-marah. Padahal, Nindy bertamu dengan sopan menyampaikan kalimat permisi saat melintasi mereka.
“Baru sedang berjalan dan persis depan rumahnya, saya permisi mas, saya mau kesini. Terus dibilang mau ngapain, langsung tiba-tiba kaya langsung marah-marah gitu sekelompok orang preman yang ada di sana sekitar 10 orang,” kata Nindy.
Kemudian, Nindy bertanya siapa sekelompok orang itu. Lalu, kata dia, mereka mengaku orang kampung Tangga Buntung yang ditugasi untuk menjaga rumah tersebut. Akhirnya, Nindy berupaya masuk tapi malah diadang hingga sempat terjadi cekcok.
“Saya bertanya, Mas siapa? Dijawab, saya orang kampung disini. Saya agak aneh aja, kok orang kampung ini marah-marah ke saya. Saya kan bertamu baik-baik. Akhirnya saya permisi mau ke rumah yang ini, tapi saya tiba-tiba diadang mereka. Saya bilang, loh ada apa? Akhirnya setelah cekcok segala macam, mereka bilang saya orang yang menjaga khusus rumah ini,” ungkapnya.
Dengan adanya insiden itu, Nindy akhirnya kembali ke hotel. Kemudian, ia berusaha untuk menghubungi perempuan tersebut tapi tidak ada jawaban atau respon. Setelah itu, Nindy langsung memesan tiket untuk pulang ke Jakarta.
Atas kejadian tersebut, akhirnya, Nindy langsung mendatangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Sebab, Nindy mengaku mendapat aksi teror begitu ingin pulang ke rumahnya Jakarta Selatan dari Palembang. Ia merasa ada orang yang mengikut saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.
Adapun Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen Hamim Tohari menegaskan, jajaran TNI AD tidak melakukan teror, intimidasi, atau ancaman kepada penyanyi Nindy Ayunda.
Hamim menjelaskan, personel TNI AD memang mendatangi alamat yang diduga didiami oleh Dito Mahendra untuk menyelidiki informasi terkait dokumen senjata api (senpi) ilegal. Hal itu bermula ketika penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Dito di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terkait sebuah kasus. (RO-Z-7)
MUTASI yang dilakukan pada TNI dan Polri jelang penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 dinilai memiliki potensi kerawanan pada penyalahgunaan wewenang.
Pada 29 Juli 1947, Angkatan Udara Indonesia mengalami duka mendalam. Tiga tokoh perintis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) tewas dalam sebuah serangan tragis.
BUPATI Klaten Sri Mulyani diwakili Sekretaris Daerah Jajang Prihono membuka kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa Reguler 121 Tahun 2024 di Desa Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes, Klaten.
TNI bakal merekrut prajurit karier yang memiliki spesialisasi teknologi pesawat nirawak.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melantik 350 perwira prajurit karier TNI tahun anggaran (TA) 2024.
Generasi muda harus berani menjadi diri mereka sendiri dan bersinar dengan cara masing-masing karena kita semuanya berharga.
Diwarnai nuansa atmosferik yang sendu, Matter To You menjadi ruang bagi RINI untuk mendorong batasan kreativitasnya.
Jika single-single sebelumnya lebih banyak bicara tentang cinta, di Baik Adanya, Jesenn berbicara tentang kehidupan dan keresahan yang dirasakan anak-anak Gen Z.
Kisah pribadi dari penyanyi bernama asli Sri Rossa Roslaina Handiyani itu, mulai dari perceraian hingga cerita dibalik lagu-lagu yang terinspiransi dari sejumlah mantan pacar akan dihadirkan
Jordan Astra memadukan gaya musik ala Pharrell Williams dan Jamiroquai, dengan sepercik warna dari Bruno Mars dan SG Lewis.
Pengaruh musikal dari Stevie Ray Vaughan dan John Mayer juga mempunyai efek pada gaya penulisan lagunya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved