Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Biaya Industri Naik, Cemindo Gemilang Raup Laba Rp159 Miliar

Wisnu Arto Subari
12/6/2024 17:29
Biaya Industri Naik, Cemindo Gemilang Raup Laba Rp159 Miliar
Ilustrasi.(Freepik)

PRODUSEN Semen Merah Putih, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT), mencatatkan laba bersih sebesar Rp159 miliar pada 2023. Hal ini di tengah kenaikan biaya-biaya industri yang lebih tinggi pada tahun lalu.

Raihan pendapatan yang relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya ini didukung oleh volume penjualan domestik yang tumbuh sebesar 3% pada 2023. "Hal ini sejalan dengan pertumbuhan volume penjualan semen nasional di Indonesia pada 2023," kata Wakil Presiden Direktur Cemindo Gemilang Vince Erlington Indigo setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Tahun Buku 2023, di Jakarta, Rabu (12/6).

CMNT mampu mempertahankan gross profit margin (GPM) dan operating profit margin (OPM) pada tingkat yang sama dibandingkan 2022. "Kami bersyukur atas capaian ini. Hal itu berkat kerja keras semua pihak dan mitra perseroan," ucapnya.

Baca juga : Pendapatan Bersih DVLA dari Bisnis Obat Resep Lampaui Target

Dalam RUPS itu juga diputuskan tidak ada perubahan dalam jajaran komisaris dan direksi. RUPS juga mengangkat kembali dewan komisaris dan direksi perseroan yaitu Presiden Komisaris Jacqueline Sitorus dan Komisaris Independen Mahmuddin Yasin. 

Sedangkan untuk jajaran direksi ialah Presiden Direktur Liu Chang I (Tony Liu), Wakil Presiden Direktur Vince Erlington Indigo, Direktur Ameesh Anand, Direktur Surindro Kalbu Adi. Penunjukan kembali susunan dewan komisaris dan anggota direksi menunjukkan komitmen melanjutkan dan memperkuat kinerja perseroan dengan landasan yang kuat untuk terus bertumbuh dan mencapai kesuksesan berkelanjutan.

Ditambahkannya, pada awal tahun ini, industri semen dihadapkan dengan tantangan perekonomian global yang masih belum sepenuhnya pulih dan dibayangi ketidakpastian tinggi oleh kondisi geopolitik, inflasi, dan kebijakan moneter ketat. Di samping itu, pasar semen domestik mengalami pelemahan oleh menurunnya aktivitas manufaktur dan konstruksi dampak dari Pemilu 2024 dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H.

Kondisi makroekonomi tersebut memberikan tantangan bisnis bagi perusahaan dan berdampak pada penurunan volume penjualan semen perseroan di Indonesia sebesar 10% dibandingkan kuartal I 2023. "Namun, kami berhasil mencatatkan pendapatan relatif stabil sebesar Rp2 triliun didukung anak usaha yang mencatatkan kinerja positif dan bertumbuh," ungkapnya.

Pasar semen domestik diharapkan mengalami tren pemulihan di sisa tahun ini didukung perekonomian yang akan tumbuh solid, terutama kepastian dalam aspek ekonomi dari transisi pemerintahan baru untuk melanjutkan akselerasi berkelanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pembangunan infrastruktur yang lebih merata di seluruh wilayah. "Biaya–biaya industri diperkirakan mulai melandai sepanjang tahun ini terutama normalisasi dari harga komoditas batu bara yang akan memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan," pungkasnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya