Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEBAGAI penghasil kakao terbanyak ketiga dunia, Indonesia hanya mampu mengekspor bahan mentah dan belum mempu menjadi pemain utama dalam industri cokelat. Menyadari akan persoalan ini, Nicholas Dennis Kurnia bersama Ancilla Betaria Tirtana mendirikan Cartenz Cocoa (PT Persatuone Komoditas Indonesia) pada 2021.
“Cartenz Cocoa ini terbentuk karena kita menyadari Indonesia penghasil kakao terbesar ketiga dunia. Masalahnya kita hanya ekspor mentahnya saja. Harusnya kita bisa mengolah dan punya produk juara. Dengan tujuan perkenalkan cokelat kepada masyarakat Indonesia dulu, kita bangun usaha ini dan berharap dapat menjadi global brand di dunia,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Senin (29/4).
Lebih lanjut, Cartenz Cocoa dikatakan memiliki arti yang cukup dalam, di mana nama Cartenz diambil dari Puncang Gunung Jaya-Wijaya di Papua, yang merupakan dataran tertinggi di Indonesia.
Baca juga : BRILIANPRENEUR Bawa Jadi Batu Loncatan Trigi Homedecor untuk Ekspor
Dia berharap, dengan memakai nama Cartenz Cocoa, produk cokelat bubuk yang dia hasilkan dapat mencapai puncak tertinggi dan bahkan menjadi global brand cokelat asal Indonesia.
“Selain itu, cokelat juga banyak khasiatnya. Kita pengen bantu orang enggak cuma minum cokelat saja tapi bahagia dan mencapai puncak hidup masing-masing,” ujar Dennis.
Cartenz Cocoa juga menjadi salah satu UMKM yang masuk ke dalam BRILIANPRENEUR 2023. Dia merasa bahwa ajang tersebut sangat luar biasa dan bersyukur dapat ikut ambil bagian di dalamnya.
“Ini acara luar biasa menurut saya karena kurasinya ketat dan saya bersyukurnya bisa lolos dan ambil bagian di sana. Pamerannya juga well prepared sekali dan saya apresiasi BRI. Semua biaya ditanggung. Benar-benar serius juga kembangin business matchingnya,” tuturnya.
“Kita juga banyak negara tetangga yang datang dan jadi customer kita sampai hari ini, ada yang dari Jepang, Arab, Tiongkok dan lainnya. Ini acara bagus banget dan menjadi kesempatan baik buat produk Indonesia untuk terbang ke dunia,” pungkas Dennis.(H-2)
Cokelat yang diterima masyarakat umum itu yang rasanya manis hanya sekian persen cokelatnya, selebihnya perisa dan gula.
Pemilik Lacedream Macrame, Fitri Aprilia, berkomitmen dan memiliki mimpi besar untuk membuat perempuan berdaya.
Industri cokelat saat ini tengah mengalami permasalahan berat di mana telah terjadi gagal panen di Afrika yang merupakan negara penghasil cokelat terbesar di dunia.
Turn waste into love. Demikian prinsip dari bisnis yang dijalankan Zara Tentriabeng, pemilik Hexagon, entitas yang memproduksi bahan-bahan daur ulang menjadi perhiasan.
Menurutnya menghubungkan pelaku UMKM dengan para pembeli menjadi salah satu modal utama keberlangsungan usaha bagi para UMKM.
Pemerintah bakal memperluas peran BPDPKS. Ke depan, lembaga itu tidak hanya mengurusi dana sawit saja, tetapi juga produk perkebunan lain seperti kelapa, kakao, dan karet.
Dengan dibentuknya badan kakao dan kelapa yang dicangkokan ke BPDPKS, Syaiful menilai hal tersebut akan mengganggu program strategis nasional kelapa sawit ke depannya.
Pemerintah ingin tingkatkan industri buah kakao dan kelapa
PEMERINTAH memutuskan untuk menambah divisi pengelolaan dana kakao dan kelapa di dalam Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)
Seorang perempuan pekerja kebun di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas ditelan seekor ular sanca atau piton. Korban ditemukan tewas di dalam perut ular.
Banjir yang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, hingga kini masih terjadi. Ribuan hektare area perkebunan di daerah tersebut terancam mengalami gagal panen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved