Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
ANALIS pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, Dolar kemungkinan bisa menguat pada Kamis karena beragam data AS tidak banyak menggoyahkan pandangan perekonomian dalam kondisi yang kuat.
"Hal ini menunjukkan Federal Reserve kemungkinan akan menunda penurunan suku bunga pertamanya sejak 2020 hingga akhir tahun ini serta memanasnya eskalasi Iran Israel menjadi fokus," kata Ibrahim, Senin (22/4).
Komentar dari Presiden Fed New York John Williams yang mengatakan tidak ada kebutuhan mendesak untuk menurunkan suku bunga saat ini mengingat kekuatan perekonomian, juga membantu mengangkat Dolar. Presiden Fed New York selalu menjadi pemilih di komite penetapan kebijakan bank sentral.
Baca juga : Rupiah Hari Ini Menguat di Angka Rp15.653 per Dolar AS
Namun data ekonomi AS yang kuat dan inflasi yang terus berlanjut telah mendorong investor untuk secara drastis memikirkan kembali kemungkinan The Fed menurunkan suku bunganya dalam waktu dekat.
Kemudian, eskalasi konflik Iran-Israel menjadi fokus setelah laporan ledakan di seluruh Iran. Berbagai laporan media, termasuk dari kantor berita Iran, menunjukkan ledakan di beberapa wilayah Iran, Suriah, dan Irak.
"Yang menjadi perhatian khusus adalah ledakan di Kota Isfahan, yang terletak di dekat beberapa fasilitas nuklir Iran. Iran awal pekan ini telah memperingatkan Israel agar tidak menyerang situs nuklirnya, dan bahkan mungkin mempertimbangkan kembali pembuatan senjata nuklir dalam skenario seperti itu," kata Ibrahim.
Baca juga : Rupiah Melemah Tipis di Angka Rp15.518 per dolar AS
Sementara itu Bank Indonesia (BI) memastikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tetap terjaga, di tengah dampak konflik geopolitik antara Iran-Israel.
Mengutip data Google Finance, Senin, 22 April 2024, rupiah hingga pukul 14.50 WIB berada di level Rp 16.241,2 per dolar AS, masih sedikit lebih kuat dari Rp16.250 per dolar AS pada penutupan perdagangan sebelumnya.
BI menegaskan ekonomi Indonesia termasuk salah satu negara emerging market (EMEs) yang kuat dalam menghadapi dampak rambatan global akibat ketidakpastian penurunan Fed Fund Rate (FFR) dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Baca juga : Nilai Tukar Rupiah Sore Ini Melemah
Hal ini ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang prudent dan terkoordinasi erat. Untuk memperkuat ketahanan eksternal dimaksud, komitmen kuat Bank Indonesia untuk stabilisasi nilai tukar menjadi bagian penting.
"Demikian pula pengelolaan aliran portfolio asing yang ramah pasar, termasuk operasi moneter yang pro-market dan terintegrasi dengan pendalaman pasar uang, mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," jelas Ibrahim.
UNTUK mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, BI akan melakukan sejumlah langkah antisipatif di antaranya, yakni menjaga kestabilan rupiah melalui menjaga keseimbangan supply-demand valas di market melalui triple intervention khususnya di spot dan DNDF (Domestic Non Deliverable Forward).
Kemudian, BI akan meningkatkan daya tarik aset rupiah untuk mendorong capital inflow, seperti melalui daya tarik Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan hedging cost, serta melakukan koordinasi dan komunikasi dengan stakeholder terkait.
"Melihat berbagai perkembangan tersebut, rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak secara fluktuatif meski kemungkinan besar akan kembali menguat di rentang Rp16.210 per dolar AS hingga Rp16.300 per dolar AS," kata Ibrahim. (Z-8)
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
AMERIKA Serikat akan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal. Ini dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
PEMBUNUHAN terhadap Kepala Biro olitik kelompok perjuangan Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, dapat mengakibatkan perang masif di Timur Tengah.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
Kamala Harris membawa kampanye presidennya ke Georgia, sebuah negara bagian yang kini dianggap sebagai kunci dalam pemilihan mendatang.
Pada awal perdagangan Rabu (31/7) pagi, rupiah tergelincir 17 poin atau 0,10% menjadi Rp16.317 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.300 per dolar AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (30/7) ditutup merosot menjelang pengumuman hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (29/7) ditutup menguat seiring pasar memperkirakan inflasi domestik Juli 2024 melandai.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (26/7) ditutup melemah setelah rilis data klaim pengangguran awal mingguan Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari perkiraan.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (25/7) ditutup merosot di tengah sentimen risk off di pasar karena meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved