Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEREKONOMIAN berkembang di Asia dan Pasifik diperkirakan tumbuh rata-rata 4,9% tahun ini seiring pertumbuhan kawasan ini yang masih tetap bagus di tengah kuatnya permintaan domestik, membaiknya ekspor semikonduktor, dan pulihnya pariwisata.
Pertumbuhan akan berlanjut dengan tingkat yang sama tahun depan, demikian menurut Asian Development Outlook (ADO) April 2024, yang Kamis (11/4) oleh Asian Development Bank (ADB).
Inflasi diperkirakan akan melandai pada 2024 dan 2025, setelah terdongkrak naik oleh peningkatan harga pangan di berbagai perekonomian selama dua tahun terakhir.
Baca juga : ADB Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 5,2%
Pertumbuhan yang lebih kuat di Asia Selatan dan Tenggara, didorong permintaan domestik dan ekspor. Ini mengimbangi perlambatan di Tiongkok akibat kemerosotan pasar properti dan lemahnya konsumsi.
India diperkirakan akan tetap menjadi mesin pertumbuhan penting di Asia dan Pasifik, dengan pertumbuhan 7,0% tahun ini dan 7,2% tahun depan.
Sedangkan pertumbuhan Tiongkok diperkirakan melambat menjadi 4,8% tahun ini dan 4,5% tahun depan, dari sebelumnya 5,2% tahun lalu.
Baca juga : Penambahan Utang Perlu Diwaspadai
“Kami berpandangan pertumbuhan pada mayoritas perekonomian di kawasan Asia yang sedang berkembang akan stabil pada tahun ini dan tahun berikutnya," kata Kepala Ekonom ADB Albert Park, melalui keterangan yang diterima.
Alasannya, keyakinan konsumen masih membaik dan investasi secara keseluruhan masih kuat. Permintaan eksternal pun tampaknya sudah berbalik positif, terutama dalam hal semi konduktor.
Namun, para pembuat kebijakan harus tetap waspada karena masih ada sejumlah risiko, termasuk gangguan rantai pasokan, ketidakpastian mengenai kebijakan moneter Amerika Serikat, efek cuaca ekstrem, dan berlanjutnya pelemahan pasar properti di Tiongkok.
Baca juga : ADB: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Stagnan di 2024
Inflasi di kawasan Asia dan Pasifik yang sedang berkembang diperkirakan akan turun ke 3,2% tahun ini dan 3,0% tahun depan, seiring berkurangnya tekanan harga global dan kebijakan moneter yang masih cukup ketat di banyak perekonomian. Namun, di luar Tiongkok, inflasi di kawasan ini masih lebih tinggi daripada sebelum terjadinya pandemi Covid-19.
Dari komoditas, beras turut berkontribusi pada tingginya inflasi harga pangan, terutama bagi perekonomian yang bergantung pada impor.
Harga beras kemungkinan akan tetap tinggi tahun ini, menurut ADO April 2024. Penyebabnya mencakup kegagalan panen akibat cuaca buruk dan pembatasan India terhadap ekspor beras.
Baca juga : ADB Pertahankan Prakiraan Pertumbuhan Asia dan Pasifik
"Kenaikan biaya pengapalan global akibat serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan kekeringan di Terusan Panama, kemungkinan juga dapat menambah inflasi di Asia, menurut laporan tersebut," kata Albert Park.
Untuk mengatasi kenaikan harga beras dan melindungi ketahanan pangan, pemerintah dapat memberikan subsidi yang ditargetkan kepada populasi rentan, meningkatkan transparansi, serta pemantauan pasar guna mencegah manipulasi harga dan penimbunan.
Dalam jangka menengah dan panjang, kebijakan perlu fokus pada penciptaan cadangan beras strategis guna menstabilkan harga, mempromosikan pertanian berkelanjutan dan diversifikasi tanaman pangan, serta berinvestasi pada teknologi dan infrastruktur agrikultur guna meningkatkan produktivitas.
"Kerja sama regional juga dapat membantu dalam mengelola harga beras dan dampaknya," kata Albert Park. (Z-3)
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan bahwa angka anak tidak sekolah meningkat seiring bertambahnya usia.
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Peran pemerintah daerah sangat krusial untuk mendukung pencapaian Indonesia menjadi negara maju. Optimalisasi peranan daerah dapat mempercepat Indonesia keluar dari middle income trap.
Iwan mengatakan penentuan kebijakan terkait IHT harus dirumuskan secara matang. Harus ada pertimabngan dampaknya bagi kemampuan industri dalam menyerap tenaga kerja.
YULIOT Tanjung resmi diangkat menjadi Wakil Menteri Investasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
EKONOM Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai presiden terpilih Prabowo Subianto akan dihadapkan pada empat hal krusial ketika mulai menjadi Kepala Negara nantinya.
Pertanian pesisir dan potensi kepariwisataan penting juga untuk dibuatkan format kerja sama blue economy.
Forum pertemuan parlemen antar negara pasifik sepakat untuk saling tingkatkan investasi
Aleph Group, perusahaan yang bergerak di bidang periklanan digital, mengumumkan penyelesaian akuisisi unit bisnis kemitraan komersial digital Entravision Communication Corporation.
Sinar Mas Land kembali mengharumkan nama Indonesia dengan menorehkan prestasi di kancah internasional dalam ajang Asia Pacific Property Awards 2024 pada 30-31 Mei di Bangkok, Thailand.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan keinginan Indonesia bergabung ke dalam CPTPP.
Integrasi ini membantu perusahaan menyediakan layanan yang terdiversifikasi dan berkualitas tinggi kepada tiga target pasar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved