Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BLUE economy, atau ekonomi laut, saat ini telah menjadi perhatian utama secara global. Dia menjelaskan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah merumuskan sebuah rencana untuk mengintegrasikan berbagai kebijakan, program, dan kegiatan yang melibatkan berbagai pihak terkait.
Menurut Dekan Fakultas Humaniora President University Syafi'i Anwar, roadmap ini diharapkan akan menjadi pedoman bagi Indonesia dalam mengembangkan ekonomi kelautan yang berkelanjutan. Hal ini akan menjadi sumber referensi penting bagi Indonesia dalam mengembangkan potensi ekonomi lautnya.
"Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah membuat roadmap untuk mengkonsolidasikan semua kebijakan, program, dan kegiatan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan," kata Syafi'i Anwar dalam kuliah tamu The Impact of Blue Ocean Economy: The Ocean Wealth and Ocean Health belum lama ini.
Baca juga : Kontribusi PDB Maritim Indonesia Baru 7%, Ekonomi Biru Perlu Dieksplorasi
Dalam kuliah tamu tersebut, Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia dan ASEAN, Admiral Jayanath Siri Kumara Colombage menjelaskan bahwa 71% dari permukaan bumi adalah lautan, dengan 95% dari isi bumi terdiri dari air dalam berbagai bentuk seperti sungai, rawa-rawa, dan danau. Namun, konsep blue economy masih kurang dikenal secara luas, sementara sumber daya laut yang melimpah semakin terancam akibat polusi dan aktivitas manusia yang merusak.
"Kita sudah sering mendengar istilah Green Economy, tapi kurang mengenal konsep Blue Economy," ujar Jayanath.
Blue economy sebenarnya merujuk pada eksploitasi sumber daya laut secara berkelanjutan. Potensi sumber daya laut yang melimpah dapat dieksploitasi untuk berbagai kegiatan, seperti industri pariwisata, energi terbarukan, eksploitasi mineral bawah laut, restorasi ekosistem laut, serta pengembangan teknologi dan bioteknologi laut.
Baca juga : Jokowi: Semua Negara Mendorong Investasi Ramah Lingkungan
Namun, upaya mengembangkan blue economy tidaklah mudah. Berbagai tantangan seperti pengeboran lepas pantai, pembuangan limbah, dan pemanasan global menjadi hambatan yang perlu diatasi. Untuk menghadapi tantangan ini, Jayanath menyarankan Indonesia dan Sri Lanka untuk berkolaborasi dan saling berbagi pengalaman dan pengetahuan.
"Indonesia dan Sri Lanka bisa berkolaborasi, saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan best practices untuk mengatasi tantangan tersebut," paparnya.
Indonesia dan Sri Lanka memiliki kesamaan dalam hal ketergantungan pada laut sebagai sumber ekonomi, serta rentan terhadap ancaman pemanasan global. Kolaborasi antara kedua negara diharapkan dapat menciptakan laut yang lebih sehat dan berkelanjutan, yang pada gilirannya akan membawa kemakmuran bagi kedua negara tersebut.
Baca juga : Menko Airlangga Dorong Engineering ASEAN Untuk Terus Kembangkan Green dan Blue Economy
"Hanya laut yang sehat yang bisa mendatangkan kemakmuran," tegas Jayanath.
Sementara itu, rektor President University Handa S. Abidin menambahkan, Sri Lanka dan Indonesia memiliki beberapa kesamaan dan keterkaitan.
"Ada beberapa kata dalam bahasa Sri Lanka yang hampir sama dalam pengucapan dan maknanya dengan kata-kata dalam bahasa Indonesia. Selain itu, ada nama jalan di Sri Lanka yang mirip dengan nama jalan di Indonesia. Selain itu, ada beberapa penduduk keturunan Indonesia yang tinggal di Sri Lanka," tandas Handa. (Z-10)
Rangkaian pelaksanaan Bali Ocean Days terdiri dari Blue Conference dan Eco Showcase.
Bali Ocean Days,19-20 Januari 2024, konferensi ini adalah sebuah acara yang mempromosikan pengembangan Ekonomi Biru yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
UPAYA Aruna untuk turut serta dalam pengembangan dan pembangunan bidang ekonomi biru terus berjalan, baik melalui program pengembangan komunitas secara mandiri
Pemerintah mengupayakan agar kebutuhan kapal-kapal di Indonesia bisa dipenuhi oleh industri-industri yang berada di Tanah Air.
DIREKTUR CELIOS (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira membeberkan sejumlah hal yang mesti dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7%
Agenda pendidikan dan literasi harus ditempatkan pada posisi yang strategis dan prioritas sebagai wujud transformasi Indonesia.
INDONESIA memperkenalkan obligasi oranye (Orange Bonds) untuk mendukung terciptanya pemberdayaan dan kesetaraan gender.
PEMERINTAH berkomitmen mempertahankan kualitas lingkungan dengan keanekaragaman hayati yang sangat strategis bagi pengembangan ekonomi hijau dan sirkular.
MANFAAT dari ekonomi sirkular dapat menambah PDB sebesar Rp593 triliun-Rp638 triliun di 2030. Selain itu, ekonomi sirkular sebagai menciptakan jutaan lapangan pekerjaan baru.
Menteri Sosial Tri Rismaharini dinilai harus bertanggung jawab atas temuan bahwa 46% penerima bantuan sosial (bansos) tidak tepat sasaran.
Dengan banyaknya penerima bansos yang tidak tepat, ada opportunity cost atau hilangnya peluang untuk melakukan belanja lain oleh pemerintah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved