Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH terus berkomitmen dalam mendukung investasi berkelanjutan dengan fokus pada pengurangan emisi karbon. Langkah-langkah mengurangi emisi karbon pada seluruh sektor dan memanfaatkan tempat penyimpanan karbon strategis di Indonesia didorong perkembangan kebijakan yang terus disempurnakan dan kolaborasi internasional untuk mendukung implementasi carbon capture and storage (CCS).
Itu disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Jodi Mahardi dalam Workshop Carbon Capture and Storage, Jakarta, baru-baru ini. Workshop seri kedua ini digelar Energy Academy Indonesia (Ecadin) bekerja sama dengan Indonesia Carbon Capture and Storage Center (ICCSC) di bawah Kemenko Marves serta Global Carbon Capture and Storage Institute (GCCSI).
Kegiatan itu dihadiri lebih dari 130 pemangku kepentingan baik dari pembuat kebijakan, industri, dan badan riset yang terlibat dalam rantai nilai teknologi dan ekonomi CCS. Agenda ini merupakan wadah berbagi pengetahuan dan tempat untuk berkolaborasi dalam mengembangkan ekosistem CCS.
"CCS merupakan rantai nilai yang kompleks dan menangkap karbon bukanlah komoditas yang dapat dijual dengan mudah di pasar seperti halnya batu bara, minyak, atau gas. Karenanya, kebijakan yang kuat ialah kunci utama dalam pengembangan dan kemajuan CCS," ujar Desti Alkano, Founder & CEO Ecadin.
Workshop Carbon Capture and Storage (CCS) itu merupakan kelanjutan dari seri pertama di November 2023. Kali ini fokusnya pada diskusi tentang perkembangan teknologi, keekonomian, dan kebijakan terkait CCS di tingkat global dan regional Asia Tenggara. (RO/Z-2)
Pengaplikasian teknologi Carbon Capture and Storage bisa menjadi salah satu kunci untuk mengatasi persoalan iklim yang hingga kini masih sulit tertangani.
INDONESIA dan Singapura akan bekerja sama dalam kegiatan penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage/CCS) cross border atau lintas batas negara.
Perpres mengenai pengembangan carbon capture storage (CCS) akan mengatur penerapan teknologi tersebut hingga impor karbon. Perpres tersebut telah ditandatangani dan segera dirilis.
Ke depannya, Inpex dan mitranya akan melanjutkan operasi termasuk beberapa kegiatan di lokasi serta mempersiapkan pekerjaan FEED.
Indonesia memiliki potensi dan peluang besar dalam penyimpanan emisi karbon secara permanen melalui teknologi Carbon Capture Storage (CCS).
PT Pupuk Indonesia menandatangani Joint Development Study Agreement (JDSA) atau perjanjian studi pengembangan bersama dengan Chevron New Energies International.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi cadangan penyimpanan karbon hingga 630 giga ton.
Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon, melalui beragam cara. Salah satu opsi yang diyakini paling berpengaruh, yakni memperkuat ekosistem kendaraan listrik.
Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan generasi muda yang peduli pada lingkungan dan memiliki pengetahuan serta keahlian membangun masa depan berkelanjutan.
PT Cemindo Gemilang, produsen Semen Merah Putih, untuk kedua kali meraih penghargaan kategori Continuing Progress in Climate Actions dari World Cement Association (WCA).
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membeberkan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dan deforestasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved