Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KINERJA environmental, social, governance (ESG) PT Pertamina (Persero) diklaim makin kinclong, sejalan dengan inovasi dekarbonisasi sepanjang 2023 yang lampaui target.
Realisasi reduksi emisi scope 1 & 2 Pertamina mencapai 124% dari target yang ditetapkan pada 2023. Hingga Desember 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Dekarbonisasi di Pertamina Group merupakan upaya yang dilakukan oleh seluruh subholding. Dalam hal ini, Subholding Upstream (SHU) menjadi subholding terbesar yang berhasil mereduksi emisi scope 1 & 2 di Pertamina Group.
Baca juga : Pertamina-ExxonMobil Menjajaki Pengembangan Carbon Capture Storage Hub
Capaian ESG 2023 juga ditandai dengan kenaikan peringkat ESG Pertamina. Capaian tersebut mendudukkan Pertamina pada posisi pertama pada subsektor Minyak dan Gas Terintegrasi dari 61 perusahaan dunia, berdasarkan peringkat dari lembaga ESG Rating Sustainalytics.
ESG skor Pertamina pada akhir 2023 naik menjadi 20,7 (Medium Risk) dari sebelumnya 22,1. Skor Sustainalytics yang lebih rendah ini mencerminkan tingkat risiko yang lebih baik.
Baca juga : Transisi ke Energi Rendah Karbon jadi Satu Keharusan
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan kinerja kinclong ESG Pertamina melalui inovasi dekarbonisasi merupakan wujud nyata dukungan Pertamina terhadap target pemerintah mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.
“Dalam mendukung kinerja ESG, Pertamina menjalankan dua pilar yaitu dekarbonisasi emisi dari aktivitas bisnis dan membangun bisnis hijau yang menghasilkan energi bersih dan ramah lingkungan,” ujar Fadjar dalam keterangan resmi, Kamis (18/1).
Pertamina, imbuh Fadjar, terus menjalankan berbagai inovasi dekarbonisasi dengan memproduksi energi ramah lingkungan yang berdampak positif bagi kinerja ESG perusahaan sehingga Pertamina dinobatkan sebagai perusahaan nomor satu dunia dalam kinerja ESG.
Inovasi penting yang dijalankan Pertamina dalam dekarbonisasi adalah implementasi teknologi Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dengan melakukan injeksi perdana C02 di Lapangan Pertamina EP Jatibarang Field, Indramayu, Jawa Barat serta Lapangan Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
Potensi dekarbonisasi juga tersebar di beberapa lapangan migas lainnya yang saat ini tengah dalam tahap studi.
Upaya Dekarbonisasi Pertamina juga tidak berhenti pada scope 1 & 2 saja, namun juga termasuk upaya reduksi emisi pada scope 3 perusahaan yang dijalankan melalui penyaluran B35 di 119 lokasi TBBM di seluruh Indonesia.
Dalam mempercepat transisi energi, Pertamina juga telah mengoperasikan infrastruktur hilir kendaraan listrik berupa stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) atau battery swapping station (BSS) yang terletak di 25 lokasi di Jabodetabek.
Pertamina juga berinisiatif mengenalkan pemanfaatan energi transisi kepada masyarakat melalui inovasi energi bersih berbasis desa pada Program Desa Energi Berdikari (DEB).
Hingga akhir 2023, Pertamina telah mengembangkan sebanyak 85 DEB di seluruh Indonesia hingga akhir Desember 2023.
Pada DEB ini masyarakat desa dapat menggunakan energi bersih sebagai sumber penggerak aktivitas desanya, sehingga program DEB dapat meningkatkan efisiensi energi, menggerakkan perekonomian desa, bahkan mengurangi emisi.
Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (Z-4)
INDUSTRI menjadi salah satu sektor yang berkontribusi signifikan terhadap emisi karbon di Indonesia. Berdasarkan data di Indonesia Energy Transition Outlook (IETO) 2024,
Program dekarbonisasi untuk mendukung keberlanjutan perusahaan ke depan.
Sepanjang dua tahun terakhir, PT Transjakarta sudah banyak mengoperasikan bus listrik.
Acara bertajuk 'Dekarbonisasi Industri Listrik dan Baja di Indonesia' itu membahas strategi untuk menarik investasi dan mendukung transisi yang adil dan terjangkau.
Kolaborasi strategis dengan mitra nasional dan internasional terus dilakukan semua pihak baik pemerintah maupun swasta untuk mencapai dekarbonisasi pada 2060.
Siemens berkomitmen mendukung Indonesia melalui teknologi menuju transisi energi ramah lingkungan dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
PT Pupuk Indonesia menandatangani Joint Development Study Agreement (JDSA) atau perjanjian studi pengembangan bersama dengan Chevron New Energies International.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi cadangan penyimpanan karbon hingga 630 giga ton.
Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon, melalui beragam cara. Salah satu opsi yang diyakini paling berpengaruh, yakni memperkuat ekosistem kendaraan listrik.
Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan generasi muda yang peduli pada lingkungan dan memiliki pengetahuan serta keahlian membangun masa depan berkelanjutan.
PT Cemindo Gemilang, produsen Semen Merah Putih, untuk kedua kali meraih penghargaan kategori Continuing Progress in Climate Actions dari World Cement Association (WCA).
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membeberkan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dan deforestasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved