Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DINAMIKA perilaku orang Indonesia dalam berbelanja, mencari informasi, bahkan berinvestasi, telah mengalami transformasi besar dalam lima tahun terakhir.
Hal ini tidak terlepas dari pesatnya perkembangan teknologi, pengaruh media sosial, dan akselerasi digital yang dibawa oleh pandemi Covid-19.
Seiring dengan pergeseran perilaku yang terus berubah, layanan penyedia data dan insights, Populix, melakukan sebuah studi komprehensif untuk mendalami perilaku konsumsi milenial dan Gen Z di era teknologi yang membentuk peta bisnis tahun 2024 mendatang.
Baca juga: 87% Konsumen di Indonesia Tertarik oleh Rekomendasi Influencer dan Selebritas
Hasil studi yang berjudul “Indonesia Digital Economic and Financial Outlook 2024” ini mengungkap bagaimana teknologi membawa perubahan terhadap perilaku belanja dan aspirasi keuangan milenial dan Gen Z.
Kedua generasi ini menunjukkan preferensi yang berbeda dalam berbelanja dan mengelola keuangannya.
Milenial cenderung fokus pada tanggung jawab mereka dalam keluarga, sehingga mereka memiliki perencanaan dan manajemen keuangan yang lebih matang untuk mencapai kestabilan finansial di masa depan.
Oleh karena itu, gaya belanja dan prioritas keuangan mereka berpusat pada kebutuhan sehari-hari, tabungan dana pensiun, mempersiapkan dana pendidikan, serta berinvestasi pada instrumen yang minim risiko.
Sedangkan Gen Z, yang mayoritasnya belum berkeluarga, menunjukkan gaya belanja dan manajemen keuangan yang lebih impulsif serta berpusat pada gaya hidup dan hiburan. Keputusan mereka banyak didorong oleh paparan media sosial yang membentuk mentalitas Fear of Missing Out (FOMO).
Baca juga: Belanja Online, Ibu Milenial Suka Beri Reviu, Rating, Rekomendasi
Dalam acara Populix Outlook Report: Indonesia Digital Economy in 2024, Co-Founder dan CEO Populix, Dr. Timothy Astandu mengatakan,“Menyambut tahun 2024, kita akan terus melihat bagaimana teknologi semakin memengaruhi lanskap finansial dan ekonomi digital di Indonesia."
"Sebagai generasi paling aktif dan melek digital, milenial dan Gen Z akan berada di poros ekosistem ekonomi digital yang mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru," kata dalam keterangan pers, Jumat (8/12).
Tahun 2024, diprediksikan akan semakin banyak konsumen yang mencari investasi jangka panjang, semakin banyak peningkatan integrasi teknologi ke layanan keuangan, dan pergerakan positif dalam hal inklusi keuangan. Hal ini tentu membawa peluang dan tantangan bagi pelaku bisnis, institusi keuangan, dan pemerintah, sehingga riset dan data menjadi semakin penting untuk mengambil keputusan yang tepat.
Sementara itu, Dr. Esther Sri Astuti S.A., Direktur Program INDEF, mengataka, “Di tahun 2024, ekonomi digital diproyeksikan akan terus bertumbuh secara positif bahkan mencapai dua kali lipat di 2025."
"Prospek ekonomi digital sangat besar didorong oleh pergeseran perilaku dari milenial dan Gen Z sebagai kelompok konsumen terbesar," katanya.
Baca juga: Tren Pasar Kripto Positif, Volume Perdagangan Aplikasi PINTU Meningkat
"Oleh karena itu, butuh peran dari industri finansial, baik dari sektor banking maupun non-banking, untuk mendukung pemerataan ekonomi digital, serta regulasi yang kuat dari pemerintah untuk melindungi data pengguna dan keamanan pengguna dari serangan siber,” jelas Esther.
Tren Perilaku Belanja Gen Z dan Milenial di 2024
Milenial dan Gen Z menunjukkan perbedaan perilaku belanja yang cukup signifikan. Sebagai generasi yang tengah berada di fase berkeluarga, milenial cenderung memiliki tanggung jawab lebih dalam hal perencanaan keuangan.
Mereka memiliki pos-pos anggaran yang lebih matang untuk berbelanja, berinvestasi, bahkan menyiapkan anggaran untuk masa depan seperti dana pendidikan. Oleh karena itu, milenial lebih memprioritaskan berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari.
Di sisi lain, sebagai generasi yang lahir di era teknologi dan tumbuh dalam paparan media sosial, perilaku belanja Gen Z cenderung dipengaruhi oleh tren dan mentalitas Fear of Missing Out (FOMO).
Hal ini mendorong mereka untuk terus berupaya mengikuti perkembangan dengan membeli produk-produk terkini, serta lebih memprioritaskan berbelanja kebutuhan gaya hidup yang bersifat impulsif.
Baca juga: Industri Kripto Diperkirakan Tumbuh Positif Usai Indonesia Jadi Anggota FATF
Terkait platform belanja, e-commerce menjadi tempat belanja yang paling diminati, dengan 54% responden menyatakan preferensi terhadap platform ini.
Sebaliknya, berbelanja langsung di toko masih diminati oleh sebanyak 42% responden dengan mayoritas berasal dari kalangan masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi rendah. Sementara itu, 3% responden yang didominasi Gen Z memiliki kecenderungan untuk berbelanja melalui platform media sosial.
Berbelanja secara online biasa dilakukan setiap 2 sampai 3 kali dalam sebulan, terutama oleh responden di area Bodetabek.
Kegiatan belanja secara online ini didominasi oleh pembelian untuk kategori produk sehari-hari, seperti makanan dan minuman (70%), perawatan tubuh (68%), fashion (66%), kecantikan (52%), dan kesehatan (41%).
Selain itu, studi juga menunjukkan bahwa responden yang memiliki anak cenderung berbelanja lebih banyak dibandingkan responden lajang.
“Milenial dan Gen Z menunjukkan preferensi untuk berbelanja melalui platform-platform online, baik melalui e-commerce maupun social commerce, tanpa terkecuali media sosial," ungkap Arif Wibowo, Chief Sales Officer Lion Parcel.
"Kami melihat tren ini akan terus berlanjut dan berpotensi besar secara jangka panjang bagi industri logistik Tanah Air," kata Arif Wibowo, Chief Sales Officer Lion Parcel..
"Untuk dapat memberikan layanan pengiriman terbaik bagi para pelanggan kami yang didominasi oleh milenial dan Gen Z, Lion Parcel melakukan diversifikasi layanan sesuai kebutuhan mereka, serta adaptasi teknologi agar dapat tetap relevan” ungkap Arif .
Tren Keuangan dan Investasi 2024
Prioritas finansial dari milenial dan Gen Z menunjukkan gambaran menarik tentang tahap kehidupan, sikap, dan aspirasi mereka.
Bagi generasi milenial, perencanaan keuangan mereka berpusat pada tanggung jawab untuk kebutuhan keluarga dan persiapan keuangan jangka panjang.
Fokus utama mereka adalah memastikan stabilitas dan kenyamanan keluarga, termasuk menjamin kesejahteraan dan masa depan yang cerah bagi anak-anak mereka.
Baca juga: Jeli Pilih Produk dan Jaga Keamanan Transaksi agar Aman Investasi Digital
Sebaliknya, perencanaan keuangan dari Gen Z ditentukan oleh masa muda mereka dan situasi saat ini. Fokus keuangan mereka ditujukan pada gaya hidup, hobi, dan rekreasi. Hal ini mencerminkan keinginan Gen Z untuk bersenang-senang dan mencoba pengalaman baru.
“Dalam hal preferensi liburan, milenial dan Gen Z pun memiliki karakter yang berbeda. Gen Z lebih senang mengunjungi tempat-tempat yang Instagramable dan trending, sementara milenial cenderung lebih menyukai perjalanan bersama keluarga," jelas George Hendrata, Chief Executive Officer tiket.com.
"Oleh sebab itu, kami pun meluncurkan berbagai inovasi untuk memenangkan kedua pasar ini, misalnya sistem pembayaran Blibli Tiket Paylater yang memungkinkan milenial dan Gen Z untuk mengatur biaya perjalanan mereka melalui aplikasi kami,” ujar George
Untuk mengunduh laporan lengkap “Indonesia Digital Economic and Financial Outlook 2024”, silakan mengunjungi tautan berikut ini. (RO/S-4)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perekonomian digital Indonesia terus berkembang dan akan berkontribusi besar bagi perekonomian dalam negeri.
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa transformasi digital khususnya di bidang ekonomi dan keuangan adalah hal yang sangat krusial.
Berbagai kajian menyimpulkan peran industri kreatif cukup vital sebagai sumber pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan efeknya pada perekonomian negara.
Program Mini Kopdar #BisaLebih Bermakna, sebuah ruang diskusi antara OrderOnline dan penggunanya.
Nilai ekonomi digital Indonesia di 2025 ditargetkan tembus 110 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1.779 triliun
DIREKTUR PT Taman Resor Internet, Peters Vincen, menargetkan investasi di kawasan ekonomi khusus (KEK) di Batam, Kepulauan Riau, dapat mencapai Rp40 triliun.
KENYAMANAN dalam bekerja menjadi faktor penting yang diperhatikan generasi Z dan milenial. Jessica Casey Jaya dari Apiary Academy, ekosistem yang memfasilitasi pertumbuhan karier dan bisnis
Anggota Komisi II DPR Fraksi PKS Mardani Ali Sera mengatakan keputusan itu bagus dan berpihak pada anak muda untuk maju menjadi pemimpin dan berkancah di politik.
Kopi telah menjadi salah satu komoditas perdagangan terbesar di dunia dan semakin populer di kalangan generasi Z di Indonesia.
Berdasarkan survei, muncul sejumlah nama yang diprediksi melenggang pada kontestasi gubernur-wakil gubernur Jawa Timur.
Banyak pekerja Gen Z yang kerap merasa kesulitan untuk berkomunikasi secara efektif di tempat kerja. Tiga aspek penting untuk pengembangan diri Gen Z dalam menghadapi karier profesional
Perubahan ini tidak hanya mencakup penggunaan kata-kata, tetapi juga pada pola komunikasi secara keseluruhan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved