Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) baru saja mengakuisisi sebanyak 803 menara milik PT Gametraco Tunggal senilai Rp1,75 triliun. Selain itu MTEL juga telah merampungkan pembelian jaringan fiber optik sepanjang 967 kilometer dengan nilai Rp85 miliar.
Total dana yang digelontorkan untuk dua akuisisi aset itu mencapai Rp1,83 triliun. Lalu bagaimana hitung-hitungan yang diperoleh Mitratel pasca akusisi itu,
Direktur Investasi Mitratel, Hendra Purnama mengatakan bahwa akuisisi perseroan sebagai perusahaan infrastruktur telekomunikasi berbeda dengan perusahaan infrastruktur lainnya.
Bila perusahaan infrastruktur lain setelah menguasi aset harus melakukan pembangunan, maka di Mitratel pasca akuisisi langsung dirasakan manfaatnya.
Pertama adalah jumlah tenant MTEL bertambah 1.327 penyewa pasca akuisisi 803 menara milik Gametraco Tunggal itu.. Kedua, aset yang diakuisisi langsung menghasilkan revenue atau pendapatan.
"Daari akuisisi itu kita langsung bisa mendapatkan pendapatan sekitar Rp180 hingga Rp200 miliar per tahun. Pendapatan ini bisa lebih besar lagi bila jaringan yang ada dikembangkan," jelas Hendra di Jakarta, Kamis (30/11).
Dalam laporan kinerja Kuartal III-2023, MTEL mencatatkan kepemilikan 37.091 menara, bertambah 5,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 35.051 menara. Sementara jumlah kolokasi melonjak 21% menjadi 18.613 dari sebelumnya 15.339 kolokasi (yoy). Mitratel juga berhasil memperpanjang serat optik dari sebelumnya hanya 5.872 Km menjadi 29.042 Km.
MTEL yakin bahwa ruang pertumbuhan untuk bisnis menara saat ini masih sangat besar. Apalagi menara yang diakuisisi kebanyakan di luar Jawa yang memiliki potensi luas untuk dikembangkan.
Dari 803 menara yang diakuisisi ini, sebanyak 562 menara atau 70% berada di luar Pulau Jawa. Sedangkan 30% sisanya atau sebanyak 241 menara berlokasi di Pulau Jawa. Komposisi tambahan aset ini menegaskan komitmen MTEL untuk menjadi mitra strategis industri operator telekomunikasi dalam menggelar ekspansi ke seluruh negeri.
“Memperluas pangsa pasar ke luar Pulau Jawa telah menjadi agenda strategis sejumlah perusahaan operator telekomunikasi. Ekspansi tersebut sejalan dengan meningkatnya kebutuhan internet di berbagai daerah seiring meratanya pertumbuhan ekonomi. Sebagai pemain utama di bisnis ini dan bagian dari BUMN, tentu kami harus berada di garda terdepan dalam membantu ekspansi mereka,” kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko.
Atas dasar itu, Theodorus Ardi Hartoko melanjutkan, perseroan akan terus menambah aset, baik berupa menara maupun fiber optik. Termasuk mengakuisisi aset yang dilepas (divestasi) operator telekomunikasi. Sebelumnya, pada akhir September 2023, MTEL juga telah menuntaskan pembelian puluhan menara yang mayoritas berlokasi di Pulau Sumatera.
“Kami meyakini bahwa lanskap bisnis industri telekomunikasi ke depan akan ditandai dengan divestasi menara dan fiber optik milik industri MNO. Mereka melakukan itu karena ingin lebih fokus pada inovasi produk yang memberikan nilai tambah (added value) dan pemenuhan kebutuhan konsumen. Perubahan ini tentu menjadi peluang bagi Mitratel untuk menjadi partner strategis dan tumbuh bersama mereka,” kata Teddy, sapaan akrab Theodorus.
Teddy menjelaskan pembelian 803 menara ini bernilai strategis bukan hanya karena posisinya yang mayoritas berada di luar pulau jawa. Yang tidak kalah penting, ada tambahan 1.327 tenant baru yang menjadi bagian dari menara tersebut. “Selain menguatkan Mitratel sebagai tower provider yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia, akuisisi ini juga meningkatkan tenancy ratio,” tandas Teddy. (E-1)
Aktivitas merger dan akuisisi (M&A) diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan pada 2024. Hal ini sejalan dengan membaiknya proyeksi ekonomi global.
Aleph Group, perusahaan yang bergerak di bidang periklanan digital, mengumumkan penyelesaian akuisisi unit bisnis kemitraan komersial digital Entravision Communication Corporation.
Alphabet, pemilik Google, sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk membeli startup keamanan siber Wiz dengan nilai sekitar US$23 miliar.
Kawasan suburban Timur Sydney telah menjelma menjadi salah satu hotspot properti di ibu kota negara bagian New South Wales, baik untuk investor maupun end-user.
Bank Muamalat diduga mengalami kerugian besar setara Asabri atau Jiwasraya.
Indonesia Financial Group (IFG) dan PT Bahana Kapital Investa selaku pemegang saham PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) merombak jajaran direksi IFG Life setelah mengakuisisi Mandiri Inhealth.
SEJUMLAH warga RW 010 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading mengadukan adanya tower atau menara telekomunikasi yang terbangun setinggi 20 meter
Percepatan pembangunan kawasan Transit Oriented Development LRT City Tebet dilakukan.
Kontribusi pendapatan dari bisnis fiber optik hingga saat ini, membuat perseroan meyakini lini usaha ini bakal memiliki prospek.
Bintaro Creative District merupakan sebuah Kawasan superblok terlengkap di Jabodetabek seluas 19,5 hektar yang berbasis Transit Oriented Development (TOD).
Terralogiq adalah satu-satunya partner Google Cloud di Indonesia yang berspesialisasi dalam Google Maps Platform.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved