Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
NILAI ekspor Indonesia pada Oktober 2023 mencapai US$22,15 miliar, naik 6,76% dari realisasi bulan sebelumnya (month to month/mtm). Kenaikan nilai ekspor tersebut didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas.
"Kenaikan nilai ekspor Oktober 2023 ini didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini, Rabu (15/11).
Data BPS menunjukkan, nilai ekspor nonmigas pada Oktober 2023 mencapai US$20,78 miliar, naik 7,42% (mtm). Komoditas yang dominan menyumbang kenaikan ekspor tersebut ialah bahan bakar mineral HS27 yang naik 24,61% (mtm), logam mulia dan perhiasan atau permata HS71 naik 43,01% (mtm), dan alas kaki HS64 naik 39,55% (mtm).
Sementara ekspor migas tercatat mengalami penurunan pada Oktober 2023. Tercatat nilai ekspor migas sebesar US$1,37 miliar, turun 2,38% (mtm). Penurunan terjadi karena adanya penurunan nilai ekspor minyak mentah sebesar 11,85% (mtm).
Pudji mengatakan, industri pengolahan dan pertambangan menjadi dua sektor yang mendorong peningkatan ekspor nonmigas di Oktober 2023. Nilai ekspor industri pengolahan tercatat mencapai US$16,14 miliar, naik 4,83% (mtm).
Baca juga:
> Nilai Ekspor Indonesia di September 2023 Turun 5,63%
> Nilai Ekspor Tiga Komoditas Unggulan Indonesia Tumbuh di Oktober 2023
Sementara nilai ekspor sektor pertambangan dan lainnya mencapai US$4,26 miliar, naik 20,47% (mtm). Sedangkan nilai ekspor sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tercatat sebesar US$0,37 miliar, turun 8% (mtm).
"Ekspor industri pengolahan yang naik cukup besar adalah barang perhiasan dan barang berharga, besi baja, sepatu olahrga, nikel, serta minyak kelapa sawit," terang Pudji.
Adapun Tiongkok masih menjadi pangsa ekspor nonmigas terbesar Indonesia pada Oktober 2023. Pangsa ekspor Negeri Tirai Bambu tercatat mencapai 27,83% dari total pangsa ekspor Indonesia.
Sedangkan secara tahunan (year on year/yoy), kata Pudji, ekspor Indonesia mengalami penurunan hingga 10,43%. Nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2023 lebih rendah dari realisasi ekspor Oktober tahun lalu yang mencapai US$24,73 miliar.
"Ini didorong oleh penurunan ekspor nonmigas dan melanjutkan tren yang terjadi, terutama disebabkan oleh harga-harga komodita unggulan di pasar global yang lebih rendah dari posisi tahun lalu," pungkasnya. (Z-6)
PENGAMAT energi dari UGM Deendarlianto menilai pemerintah tidak perlu membentuk satuan tugas (satgas) untuk memperbaiki investasi hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia.
SKK Migas mendorong eksplorasi masif untuk mengejar target investasi hulu minyak dan gas sebesar US$15,7 miliar atau setara Rp254 triliun (kurs Rp16.195) di akhir tahun ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$20,84 miliar pada Juni 2024. Angka tersebut turun 6,65% dibandingkan raihan Mei 2024.
Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian ESDM yaitu meminta KKKS Migas untuk segera mengusahakan Bagian Wilayah Kerja migas potensial yang tidak diusahakan (idle) atau mengembalikannya.
Riau merupakan provinsi besar dalam industri migas, dengan menghasilkan 180 ribu barel per hari atau 30 persen dari lifting nasional.
Incar Blok Baru, Pertamina Internasional EP Ekspansi ke Timur Tengah
Pada Mei, impor migas mencapai US$2,75 miliar atau turun 7,91% secara bulanan (month to month/mtm). Sementara itu, impor nonmigas mencapai US$16,65 miliar atau naik 19,70% bulanan (mtm).
Penyumbang utama peningkatan ekspor secara bulanan dan tahunan ialah ekspor industri pengolahan (nonmigas).
Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus selama 48 bulan atau 4 tahun beruntun sejak Mei 2020.
Nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 tercatat US$22,43 miliar. Angka itu naik 16,40% dari realisasi ekspor Februari 2024 yang hanya sebesar US$19,27 miliar.
Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved