Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PAKAR kesehatan lingkungan Universitas Indonesia (UI) Prof Budi Haryanto menegaskan sudah saatnya industri baja di Tanah Air beralih menggunakan tungku lebih ramah lingkungan.
Pasalnya, induction furnace yang diperkirakan masih digunakan pada beberapa industri dinilai memperburuk kualitas udara yang pada akhirnya berdampak pula bagi kesehatan manusia.
Pernyataan Budi terkait penggunaan induction furnace (tungku induksi) yang sudah dilarang di berbagai negara, termasuk Tiongkok.
Bahkan terakhir, Pemerintah Kota San Simon di Filipina juga melarang penggunaan tungku induksi, setelah adanya laporan penyakit pernafasan di desa-desa di dekat industri baja.
Baca juga: Sinar Mas Land Terapkan Prinsip Berkelanjutan di Kota Deltamas
“Makanya, industri baja di Tanah Air pun harus lebih ramah lingkungan. Sebab, jika proses produksi menghasilkan polutan PM 2,5, maka efek jangka panjangnya bisa memunculkan penyakit-penyakit yang menyerang berbagai organ, seperti paru-paru, jantung, sistem saraf pusat yang menyebabkan gangguan otak dan sebagainya. Bahkan, juga sistem peredaran darah dan sistem reproduksi,” tegas Budi.
PM 2,5 dimaksud, yang diperkirakan banyak dihasilkan induction furnace, adalah partikel udara berukuran lebih kecil atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer).
Menurut Budi, PM 2,5 berisi berbagai material, senyawa kimia atau berbagai gas, tergantung pada sumbernya. “Termasuk juga metal. Meski kalau sudah menjadi polusi udara tidak bisa spesifik karena bercampur dengan udara,” imbuhnya.
Baca juga: KLHK: Teknologi Ramah Ozon Tingkatkan Daya Saing Industri
Budi menambahkan, dalam jangka panjang, PM 2,5 memang punya dampak buruk. Termasuk kemungkinan mutasi DNA, gangguan janin, jantung, dan bahkan kematian dini.
“Semua sangat memungkinkan. Karena di dalam tubuh, material di dalam polusi udara akan menyebar sesuai target organnya. Misalnya, kalau merusak sistem syaraf pusat, kaitannya dengan kecerdasan dan semua yang berhubungan dengan otak, termasuk stroke. Terhadap organ lain juga begitu. Bisa menyebabkan kanker paru-paru, gangguan reproduksi, dan sebagainya,” kata dia.
Lebih dari itu, mengingat induction furnace tidak bisa menyedot asap dan debu, Budi tidak menepis dampak kesehatan juga terjadi dalam jangka pendek.
Baca juga: Industri Hilir dan Transisi Ekonomi Hijau di Indonesia Jadi Kunci Manfaatkan Peluang
“Asap dan debu berukuran lebih besar dan reaksinya bisa langsung terhadap mata dan kulit. Selain itu, juga bisa menyebabkan gangguan saluran pernafasan. Efeknya langsung, jangka pendek, seperti kita menghirup asap dari kebakaran hutan,” jelasnya.
Dalam kaitan itu, Budi sependapat industri memang harus beralih ke tungku lebih ramah lingkungan, termasuk electric arc furnace. Terlebih, pekan lalu Kementerian Perindustrian pun menyatakan untuk melakukan penyempurnaan terkait langkah-langkah strategis untuk mencapai target net zero emission (NZE). Bahkan, Kemenperin juga ingin sektor industri bisa mencapai NZE lebih cepat 10 tahun, yakni pada 2050.
“Makanya harus dibarengi dengan tindakan terhadap industri, termasuk industri baja agar lebih ramah lingkungan. Perlu ketegasan, karena dampaknya besar sekali, termasuk kesehatan manusia,” tutup Budi. (RO/S-2)
KOREA Selatan memiliki persoalan pada negara yang cukup serius yaitu mengenai jumlah populasi warganya. Jumlah penduduk Korsel mengalami penyusutan tajam akibat menurunnya angka kelahiran
Kemenperin mengungkapkan bahwa indeks kepercayaan industri (IKI) pada Juli 2024 berada di angka 52,4. Hal tersebut menandakan IKI pada Juli 2024 ini melambat sebesar 0,10 poin
BPP HIPMI Banom Womenpreneur menggelar konferensi pertamanya yang berfokus pada hilirisasi industri sebagai langkah menuju Indonesia Emas
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Situasi perekonomian dalam negeri masih terancam krisis perlu diperhatikan. Industri dalam negeri saat ini dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, seperti penutupan pabrik
INDONESIA memiliki potensi geotermal terbesar di dunia, diperkirakan mencapai 24 gigawatt (GW). Namun hanya sekitar 10% dari kapasitas yang saat ini dimanfaatkan.
EKONOMI Indonesia tumbuh sebesar 5,05% di tahun 2023 secara c to c. Diketahui, lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap ekonomi adalah industri pengolahan atau manufaktur.
Upaya GRP juga menjadi cermin bahwa industri manufaktur nasional makin percaya diri untuk memperluas pasar ekspornya di kancah global.
Para perajin lokal menyesalkan bahwa seni ukir logam ini masih kurang dihargai di dalam negeri dan kurang mendapat dukungan dari pemerintah.
Baja ringan merupakan material kokoh yang kini mulai menggeser kayu sebagai material bangunan.
Kemenperin terus mendorong hilirisasi industri sebagai salah satu kebijakan strategis guna meningkatkan kinerja sektor industri manufaktur di Tanah Air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved