Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DATA ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) kembali memberikan tekanan. Data Change in Nonfarm Payrolls meningkat dari sebelumnya 227 ribu menjadi 336 ribu. Hal ini memberikan gambaran bahwa tenaga kerja AS masih solid.
Data change in nonfarm payrolls adalah data yang menunjukkan perubahan jumlah tenaga kerja di Amerika Serikat di luar sektor pertanian, pemerintahan, rumah tangga, dan nirlaba.
Data ini sangat penting karena mencerminkan kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan, yang menjadi mandat dari bank sentral AS The Fed untuk menjaga inflasi dan ketenagakerjaan.
"Ini merupakan peningkatan yang cukup besar dibandingkan dua bulan sebelumnya. Akibatnya, muncul kembali potensi kenaikan tingkat suku bunga Fed Rate yang lebih besar pada akhir tahun 2023, baik di bulan November dan Desember," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Senin (9/10).
Hal ini mendorong imbal hasil US Treasury 10y naik dan ditutup di level 4,80% pada penutupan kemarin. Meski data ketenagakerjaan mendukung, Gubernur The Fed Jerome Powell mungkin akan lebih berhati-hati dengan langkah pelonggaran kebijakan moneter tambahan pada akhir tahun.
Bagi The Fed, kekuatan pasar tenaga kerja dapat menghambat proses pengendalian inflasi. Perekrutan tenaga kerja didorong oleh sektor rekreasi dan perhotelan, layanan kesehatan, serta layanan professional, dan bisnis.
Penghasilan rata-rata per jam meningkat 0,2% bulan lalu, dan naik 4,2% dari tahun sebelumnya. Meski tenaga kerja masih dalam hal yang baik, kenaikan upah melemah yang membuat data tenaga kerja belum solid sepenuhnya.
Rasio lapangan pekerjaan AS dengan penduduk yang berusia 24 – 54 tahun menurun ke level terendahnya dalam kurun waktu 4 bulan terakhir sebesar 80,8%. level pengganguran AS masih berada di level yang stabil yaitu di 3,8%, dan ada proyeksi meningkat pada tahun 2025 menjadi 4,1%.
"Dari sisi ketenagakerjaan masih memberikan tekanan, namun ada harapan pekan ini," kata Nico.
Data inflasi Amerika yang akan keluar pekan ini diharapkan secara proyeksi kami akan melandai. Inflasi AS secara bulanan (MoM) diperkirakan turun dari 0,6% menjadi 0,3% - 0,1% dan tahunan (YoY) turun dari sebelumnya 3,7% menjadi 3,6%.
Proyeksi pasar, data inflasi inti juga akan menurun dari 4,3% menjadi 4,2% – 4,0% (YoY). Hal ini memberi sentimen positif bagi pasar agar The Fed tidak kembali menjadi agresif.
Harapan itu mungkin akan tertutup oleh risalah FOMC meeting yang akan hadir dihari yang sama, yaitu 12 Oktober 2023. Tinggal bagaimana kedua data tersebut menyajikan yang terbaik, agar persepsi yang dibangun menjadi positif di masa yang akan datang.
Pekan ini tidak banyak yang bisa kita nantikan dari data dalam negeri. Maka data dari luar negeri akan menjadi harapan baru bagi pergerakan pasar.
"Tensi geopolitik yang meningkat di Timur Tengah akan menjadi sebuah perhatikan bagi pelaku pasar dan investor untuk menghadapi pekan ini," kata Nico. (Z-3)
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Produsen (IHP) umum sembilan sektor pada triwulan kedua 2024 naik 0,64% dari triwulan pertama. Secara tahunan, posisi saat ini juga naik 0,01%.
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
Program pengembangan itu dilakukan di Kampung Sinar Jaya, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu.
Berdasarkan data yang dipaparkan, hingga bulan juni total inflansi Kabupaten OKU Timur berada posisi 2,14%.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (29/7) ditutup menguat seiring pasar memperkirakan inflasi domestik Juli 2024 melandai.
RENCANA pemerintah memperluas penerimaan cukai ke tiket konser, deterjen, hingga makanan cepat saji dinilai bisa memperburuk kondisi ekonomi Indonesia.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (30/7) ditutup merosot menjelang pengumuman hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved