Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal menyambut baik optimalisasi digitalisasi oleh PT Pertamina (Persero).
Sebagai keniscayaan global, upaya BUMN energi tersebut berperan penting dalam meningkatkan efisiensi, kinerja, dan daya saing.
“Digitalisasi akan meningkatkan efisiensi, kinerja, dan daya saing Pertamina. Ini memang dibutuhkan, karena Pertamina harus terus berkompetisi. Baik dengan swasta maupun BUMN lain di luar negeri,” jelas Faisal dalam keterangannya, hari ini.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga Beli Perdana Sertifikat Kredit Karbon di Indonesia
Faisal mengatakan digitalisasi dalam industri minyak dan gas memang diharapkan bisa menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan efisiensi.
Begitu pula Pertamina. Pada sektor hulu, misalnya, digitalisasi akan menekan biaya eksplorasi migas.
“Dengan demikian, biaya operasional menjadi lebih rendah sehingga tingkat pendapatan dan keuntungan menjadi lebih tinggi,” kata dia.
Tentu saja bukan hanya terkait eksplorasi. Menurut Faisal, dalam hal manajemen, logistik, industri kilang minyak, dan bahkan pemasaran pun, penerapan digitalisasi menyasar pada efisiensi yang menekan biaya produksi, dan efisiensi akan menekan biaya waktu.
“Jadi waktu produksinya lebih cepat, tentu saja nanti akan berujung pada tingkat keuntungan yang lebih tinggi,” kata dia.
Baca juga: Sejalan Arahan Presiden, Pertamina Siap Jadi Market Leader Perdagangan Karbon Nasional
Sementara terkait daya saing, lanjutnya, digitalisasi merupakan satu keniscayaan, tren masa depan yang juga hubungannya dengan konteks nature business yang semakin luas, ekspansif bukan hanya di Indonesia tetapi juga antarnegara.
Untuk itulah, lanjutnya, optimalisasi digitalisasi memang harus terus didorong. Apalagi di BUMN sekelas Pertamina yang bisnisnya bukan hanya di dalam negeri, tetapi sudah merambah mancanegara.
Dalam kondisi demikian, lanjutnya, sangat mungkin bagi Pertamina untuk melakukan digitalisasi di seluruh proses bisnis
“Sebagai BUMN besar, digitalisasi Pertamina juga harus lebih advance untuk bersaing dengan BUMN asing. Karena kita tahu di negara maju, termasuk Temasek di Singapura, rata-rata digitalisasi mereka juga lebih advance,” imbuh Faisal.
Baca juga: IDX Carbon Resmi Diluncurkan, Pertamina Satu-Satunya Penjual yang Melantai di Pasar Karbon Indonesia
Sebelumnya, pada acara Forum Digital BUMN (FORDIGI) Summit 2023 pekan ini, Pertamina menyampaikan tekad untuk menjalankan bisnis dengan memanfaatkan teknologi digital.
Guna mewujudkan bisnis yang lebih agresif dan efisien, Pertamina mengoptimalkan kinerja operasional dengan memperkuat digitalisasi di seluruh lini bisnis, mulai dari hulu, pengolahan hingga pemasaran.
Pada sektor hulu, misalnya, pemanfaatan teknologi digital dilakukan pada alur bisnis sejak awal hingga akhir (end-to-end process).
“Supply chain saat ini telah memanfaatkan teknologi digital. Tujuannya meningkatkan lifting migas, memitigasi unplanned shutdown dan loss production,” kata Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Erry Widiastono pada acara tersebut. (RO/S-2)
PENGAMAT energi dari UGM Deendarlianto menilai pemerintah tidak perlu membentuk satuan tugas (satgas) untuk memperbaiki investasi hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia.
SKK Migas mendorong eksplorasi masif untuk mengejar target investasi hulu minyak dan gas sebesar US$15,7 miliar atau setara Rp254 triliun (kurs Rp16.195) di akhir tahun ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$20,84 miliar pada Juni 2024. Angka tersebut turun 6,65% dibandingkan raihan Mei 2024.
Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian ESDM yaitu meminta KKKS Migas untuk segera mengusahakan Bagian Wilayah Kerja migas potensial yang tidak diusahakan (idle) atau mengembalikannya.
Riau merupakan provinsi besar dalam industri migas, dengan menghasilkan 180 ribu barel per hari atau 30 persen dari lifting nasional.
Incar Blok Baru, Pertamina Internasional EP Ekspansi ke Timur Tengah
Bea Cukai meresmikan fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB) milik PT Multi Rezeki Pratama (PT MRP) di Kawasan Industri Cikembar, Kabupaten Sukabumi
PEMERINTAH saat ini terus bekerja secara intensif untuk membahas bagaimana meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari pupuk bersubsidi.
Efisiensi dalam mengelola keuangan pribadi merupakan keterampilan penting bagi para profesional.
ERA digital saat ini, integrasi teknologi ke dalam berbagai aspek kehidupan memberikan dampak yang besar, khususnya di bidang sumber daya manusia (HR).
PT Pupuk Indonesia berhasil mencatatkan kontribusi pendapatan sekaligus penghematan sebesar Rp 1,3 triliun. Nilai tersebut didapat dari 169 inovasi yang mengikuti ajang PIIA Summit 2024
Kemajuan peningkatan efisiensi energi di Indonesia cukup baik dengan rata-rata perkembangan intensitas energi sebesar 3% dalam 10 tahun terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved