Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH Korea Selatan dan Indonesia meluncurkan platform Ekonomi Digital Hijau (GDEP). Peluncuran ini dilakukan di Seoul, Korea Selatan, dan dihadiri oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, pendiri HumanX/DQ Institute Yuhyun Park, serta Ketua Komisi Presidensial untuk Netralitas Karbon dan Pertumbuhan Kim Sang-Hyup.
Peluncuran ini dalam rangka KTT ASEAN-Republik Korea ke-24 yang diadakan pada 6 September lalu yang menghasilkan kesepakatan untuk mempromosikan ekonomi hijau dan digital, ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi, serta netralitas karbon di kawasan.
GDEP adalah platform inovasi dan kolaborasi bisnis yang menyelaraskan ekonomi digital dan keberlanjutan dengan memelopori model 'cross economy', yang melampaui kerangka ‘circular economy” tradisional.
Baca juga : Data Center dan Hyperscale EdgeConex: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia
Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi Korea, pasar dan sumber daya Indonesia yang luas, serta riset dan investasi global, GDEP siap mendorong inovasi digital yang transformatif di bidang teknologi pertanian, teknologi iklim, dan perdagangan karbon.
Dampak beragam pada ekonomi digital dan keberlanjutan akan dipantau melalui Indeks Digital-ESG, yang dipelopori oleh Taskforce on Digital-related Financial Disclosure.
Baca juga : Kemenkeu: Pungutan Pajak Online Indonesia Semester 1 Tahun 2023 Capai Rp14,57 Triliun
Moeldoko mengatakan, melalui GDEP, Indonesia akan memberdayakan 62 juta petani Indonesia dengan AI dan transformasi digital. Platform ini juga bisa diselaraskan dengan konsep metafarming yang dirancang oleh Gerakan Maju Tani Indonesia dalam rangka mencetak 10 juta petani digital pada akhir 2014.
“Inisiatif GDEP ini memang cukup signifikan. Masa depan kita bergantung pada dua hal penting: hijau dan digital. Sudah menjadi kewajiban kita untuk mempelopori pembentukan standar global pada titik penting ini di mana hijau bertemu dengan digital. Dalam hal ini, GDEP tepat sasaran apalagi Gerakan Maju Tani Indonesia juga memanfaatkan teknologi yaitu metafarming guna meningkatkan jumlah petani di Indonesia,” kata Moeldoko dalam keterangan tertulis, Kamis (14/9).
Moeldoko menekankan pentingnya keberlanjutan dan ekonomi digital, khususnya dalam mengatasi ketahanan pangan.
Moeldoko, baru saja didaulat menjadi 'Bapak Gerakan Maju Tani Indonesia'. Gerakan akar rumput yang dipimpin oleh generasi muda di Indonesia, bertujuan untuk mengubah pertanian tradisional menjadi sektor teknologi pertanian yang sangat menguntungkan.
Menurut Moeldoko, hal yang menonjol dari GDEP adalah kepeloporannya dalam merintis paradigma baru dalam konvergensi ekonomi hijau dan digital.
"Bergerak melampaui ekonomi sirkular, kami mendorong ekonomi lintas sektoral, yang bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang eksplosif sambil mempromosikan keberlanjutan dan kesejahteraan digital. Dengan sumber daya alam Indonesia yang melimpah dan populasi yang muda, pendekatan ekonomi lintas sektoral dapat membuka potensi maksimum, menawarkan kendaraan yang luar biasa bagi kedua negara untuk memacu pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.
Provinsi Kalimantan Utara telah ditunjuk sebagai tempat uji coba platform GDEP, dan memainkan peran penting sebagai pusat nasional dan global untuk penyebaran pengetahuan.
Melalui GDEP, para petani akan menerima pelatihan literasi dan keterampilan digital sambil mendapatkan akses ke praktik dan teknologi terkini, termasuk meta-farming.
Pendiri HumanX/DQ Institut Yuhyun Park mengungkapkan, tujuan membangun platform kolaborasi inovatif yang memberdayakan petani ini adalah untuk merasakan manfaat ekonomi tiga kali lipat dengan mengintegrasikan digitalisasi dan keterlibatan dalam perdagangan karbon, sehingga memperluas sumber pendapatan mereka secara signifikan.
Ketua Komisi Presidentsial untuk Netralitas Karbon dan Pertumbuhan Kim Sang-Hyup menegaskan Indonesia adalah mitra strategis penting bagi Korea.
“Saat kita merayakan ulang tahun ke-50 kemitraan diplomatik, kedua negara perlu menjalin kolaborasi ekonomi yang konkret untuk bersama-sama mengejar netralitas karbon dan inovasi digital, yang akan memperkuat ekonomi hijau. Oleh karena itu, kolaborasi ini memiliki arti yang sangat penting,” jelas Kim.
GDEP melibatkan jaringan yang lebih luas dari multi-pemangku kepentingan di kedua negara untuk mewujudkan visi menjadi kenyataan, menciptakan lanskap yang matang untuk inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan. Investasi dalam platform ini diperkirakan akan melebihi USD $1 miliar.
GDEP bertujuan untuk membangun ekosistem inovasi yang menghubungkan bisnis Korea dan Indonesia serta mitra riset dan investor internasional. Misi utamanya adalah untuk memperjuangkan keberlanjutan, mendorong kesejahteraan digital, dan memajukan ekonomi digital, yang didasarkan pada tiga pilar.
Pertama, technopreneurship melalui kolaborasi strategis dengan riset teknologi, kekayaan intelektual atau Intellectual Property (IP), dan keahlian dari universitas dan perusahaan terkemuka di Korea dan internasional, ditambah dengan investasi asing dan dukungan pemerintah, GDEP bertujuan untuk menumbuhkan lingkungan di mana Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan startup Indonesia dan Korea dapat berkembang, berpotensi mencapai status 'unicorn'. Hal ini berpedoman pada prinsip “cross economy”.
Kedua, perdagangan kredit karbon dengan memanfaatkan Standar Digital-ESG, GDEP akan menerapkan kerangka kerja untuk penilaian penggantian kerugian karbon dan perdagangan karbon. Strategi ini dirancang untuk memastikan bahwa para pemangku kepentingan memperoleh manfaat lebih luas dari upaya perdagangan karbon mereka.
Ketiga, pemantauan dampak. Integrasi Indeks Digital-ESG memainkan peran penting dalam memantau kinerja portofolio. Metrik ini tidak hanya akan menilai dampak dunia nyata, tetapi juga memberikan wawasan berharga mengenai kemajuan negara dalam bidang ekonomi digital dan praktik berkelanjutan. (Z-5)
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meraih penghargaan Anugerah Ekonomi Hijau untuk Infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) Ramah Lingkungan pada Selasa (30/7).
BKSAP DPR akan memberi perhatian pada perkembangan ekonomi hijau dengan berfokus pada kesejahteraan masyarakat
Penyelenggaraan Sustainable District Outlook berdampingan dengan Rapat Umum Anggota LTKL yang diadakan setiap tahunnya, yang ditandai dengan peluncuran laporan tahunan LTKL.
Penerapan ekonomi hijau dapat menciptakan lebih dari 4,4 juta lapangan kerja per tahun dan investasi baru
Menurut Airlangga Hartarto, Indonesia memiliki dua peluang besar dalam pengembangan ekonomi hijau.
UI NZI akan menjadi pusat dari dua kluster riset UI, yakni Center for Excellence in Energy Transition dan Center for Excellence in Conservation and Green Economy.
Aktor Korea Selatan, Ji Chang Wook, kini menjadi duta baru untuk platform perjalanan Indonesia, Traveloka. Ia akan memperkenalkan EPIC Sale
Platform cloud mengakomodasi business agility, digital twin, data driven organization, cyber security, dan customer experience.
Lina Mukherjee adalah seorang selebriti dan influencer di Indonesia yang terkenal melalui aktivitasnya di media sosial.
Setiap tahun, berbagai organisasi dan platform pariwisata menyusun daftar kota-kota paling ramah di dunia.
Netflix kembali memperkenalkan film original Indonesia terbaru berjudul Kabut Berduri, yang dibintangi oleh aktris Putri Marin
Risiko alergi pada anak yang masih sering terjadi ternyata belum diikuti dengan pemahaman serta penanganan alergi yang tepat dari orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved