Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan bahwa saat ini bisnis ritel di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Hal itu dikarenakan saat ini perkembangan bisnis ritel di Indonesia hanya berhasil tumbuh sebesar 3,2 persen pada kuartal II-2023.
"Rata-rata pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia itu hanya 3,2 persen di semester I-2023 ini," kata Roy dalam konferensi pers Rafaksi Minyak Goreng, di Jakarta, Jumat (18/8).
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 tumbuh sebesar 5,17 persen. Dalam pertumbuhan ini, konsumsi rumah tangga menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2023 yang mencapai 53,31 persen.
Baca juga: Wamendag: Kita Harus Terus Majukan Ritel di Indonesia
Namun menurut Roy, pertumbuhan ekonomi tersebut sangat berbanding terbalik dengan pertumbuhan bisnis ritel saat ini, yang justru sedang mengalami pelemahan.
"Kondisinya memang sekarang ini ritel sedang tidak baik-baik saja. Yang saya sampaikan sangat kontraproduktif disaat pertumbuhan bagus tapi ritel justru menurun," ujarnya.
Baca juga: Ketepatan Data Menentukan Capaian Target Angka Kemiskinan
Selain itu, Roy juga mengungkapkan bahwa saat ini bisnis ritel sedang mengalami ketidakpastian serta terdapat beberapa tantangan. Ia menyebut, pada saat ini masyarakat cenderung tidak membelanjakan uangnya ke sektor ritel. Melainkan, masyarakat lebih memilih belanjakan uangnya untuk kebutuhan lain.
"Suasana sekarang masih melihat situasi dan kondisi, sehingga ada kecenderungan untuk belanja dan simpan dulu uangnya. Kita tahu pengeluaran masyarakat bukan untuk kebutuhan pokok, tapi sekarang lebih mengutamakan pendidikan karena sedang musim sekolah. Ada juga yang menahan belanja agar lebih secure," tuturnya.
Untuk itu, Aprindo meminta pemerintah agar lebih memperhatikan pengusaha ritel saat ini. Hal itu dikarenakan bisnis ritel sangat memberikan kontribusi dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia.
"Aprindo menginginkan pemerintah harus memperhatikan ritel. Jika tidak, maka ritel tidak akan memberikan dampak untuk perekonomian. Kalau ritel bagus maka akan berpengaruh pada perekonomian dan itu bisa membuat pertumbuhan ekonomi lebih bagus lagi," ujarnya. (Fik/Z-7)
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini diharapkan dapat menjadi sinergitas dalam pembelajaran pendidikan vokasi dengan kebutuhan di industri, terutama industri ritel.
Permendag Nomor 8 Tahun 2024 dinilai membuat kekhawatiran pada sektor ritel brand global yang masuk Indonesia secara resmi.
KETUA Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyayangkan peraturan dari pemerintah yang tidak bisa menyelesaikan permasalahan impor ilegal.
Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) secara tegas menolak pasal tembakau dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan.
CSAP perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan bangunan, barang konsumen, dan kimia, serta jaringan ritel modern, mencatat pendapatan sebesar Rp16,45 triliun pada 2023.
Indoritel terus melakukan ekspansi pada entitas anak (FiberStar) dan entitas asosiasi (Indomaret, FAST, dan ROTI).
INCREMENTAL Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia dinilai masih perlu diperbaiki guna mendorong investasi yang lebih efisien di Tanah Air.
KETIMPANGAN Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia disoroti. Sebagai contoh, HDI Jakarta mencapai 82,46 dan Papua masih di angka 62,25.
Bank Dunia juga mengapresiasi program pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan oleh Indonesia.
PADA kuartal I Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,11%. Untuk kuartal II Center of Reform on Economics (CoRE) memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 4,9%-5%.
PRESEIDEN terpilih, Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya optimis Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di masa jabatannya yang akan datang.
Dengan durasi kerja tersisa tiga bulan, fokus pekerjaan Wameninves lebih kepada penyelesaian regulasi dan pelaksanaan kegiatan investasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved