Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menolak bahwa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) disebut sebagai penyebab polusi di Jakarta akhir-akhir ini.
EVP Operasi Sistem Ketenagalistrikan PT PLN (Persero) Dispriansyah mengatakan bahwa PLTU yang beroperasi itu tidak hanya beroperasi saat ini, tetapi sudah berjalan selama 2 - 4 tahun, bahkan sejak puluhan tahun yang lalu.
"Khusus untuk Jakarta dan sekitarnya, dalam 2-3 tahun ini tidak ada tambahan PLTU," kata Dispriansyah, ditemui di Siemens Summit, Selasa (15/8).
Baca juga : PLN Ogah PLTU Disebut Sebagai Biang Kerok Polusi
Hal ini termasuk dengan PLTU di Cilegon. Dia mengatakan bahkan di era pandemi covid-19, PLTU pun sudah beroperasi. Terbukti, kata dia, kala itu tidak ada masalah polusi.
"Jadi menurut saya pribadi, polusi itu bukan karena saya PLN. Ini karena transportasi yang membuat kondisi saat ini, ditambah cuaca lebih panas, dan debu itu berterbangan," kata Dispriansyah.
Sebelumnya pengkampanye isu polusi dan perkotaan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Abdul Gofar membeberkan beberapa daftar nama pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menjadi penyumbang polusi di ibu kota dan sekitarnya.
Baca juga : Bukan Hanya PLTU, Dua Hal Ini Juga Jadi Pemicu Polusi Udara
Gofar menyebut daftar PLTU di sekitar Jakarta itu ialah PLTU Suralaya, PLTU Labuan, PLTU Lontar, PLTU Babelan, PLTU Banten, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Jawa 7 Unit 1 dan Unit dan PLTU Lontar 2.
Gofar tak menyangkal sumber masalah polusi udara di Jakarta memang dari asap kendaraan pribadi. Tetapi ia menekankan agar pemerintah tidak menyederhanakan sumber masalah polusi udara hanya bersumber dari transportasi pribadi.
"Tidal dipungkiri juga ada kontribusi dari PLTU sekitar Jakarta, terutama dari Banten dan Jawa Barat. Ada juga kontribusi dari industri berat, biasanya dia manufaktur, peleburan besi, baja dan sebagainya. Industri captive power PLN lah istilahnya, pembangkit listrik tenaga uap yang ada di kawasan industri sendiri. Kalau dilihat data PLTU, di Jakarta itu lumayan banyak PLTUnya. Bukan hanya PLTU batu bara, tetapi juga ada pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU). Itu banyak, terutama skala besar yang di luar kawasan industri,” jelas Gofar kepada Media Indonesia, Senin (14/8), dikutip Selasa (15/8). (Try/Z-7)
Hingga Juni 2024, infrastruktur penukaran baterai atau SPBKLU sebanyak 2.200 unit sudah disiapkan PLN dan mitra
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meraih penghargaan Anugerah Ekonomi Hijau untuk Infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) Ramah Lingkungan pada Selasa (30/7).
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
PLN EPI tengah mengimplementasikan program co-firing, yaitu substitusi batu bara dengan biomassa pada rasio tertentu
DPP Partai Demokrat memastikan Andi Arief tidak lagi menduduki jabatan strategis di partai. Hal ini menyusul penunjukkan Andi Arief sebagai Komisaris PLN
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus meningkatkan fitur dan layanan di aplikasi PLN Mobile demi mengakomodir kebutuhan masyarakat.
Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RTRW Tahun 2024-2044, Pemprov DKI mendorong agar 70% penduduk di Jakarta dapat berkegiatan disimpul transportasi massal.
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
penggunaan motor konvensional dinilai menjadi masalah utama dalam perubahan iklim yang saat ini terjadi tidak hanya di Indinesia, tapi juga di seluruh dunia.
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu (27/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Jumat (26/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Jakarta menduduki peringkat ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved