Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
UNTUK mempercepat inklusi perluasan penggunaan transaksi digital QRIS, Bank Indonesia meramu lagi tarif Merchant Discount Rate (MDR) menjadi progresif berdasarkan nilai transaksi.
"Yang nilai transaksinya sampai dengan Rp100.000, MDR 0%. Sedangkan untuk transaksi di atas Rp100.000 tarif MDRnya 0,3%," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, pada Konferensi Pers RDG BI bulan Juli 2023, Selasa (25/7).
Perry menyebut ini kebijakan akselerasi digitalisasi yang pro rakyat, pro merchant, pro ekonomi dan keuangan inklusif.
Baca juga : QRIS, Revolusi Sistem Pembayaran
Langkah bauran kebijakan ini mempertajam strategi digitalisasi sistem pembayaran untuk perluasan inklusi ekonomi dan keuangan digital, melalui penguatan kebijakan merchant discount rate (MDR) QRIS segmen usaha mikro berdasarkan nominal per transaksi secara progresif.
Baca juga : BI Sesuaikan Merchant Discount Rate 0,3% per 1 Juli 2023, Pedagang Katakan Tarif di Lapangan 0,7%-1,5%
Kebijakan ini berlaku secepat-cepatnya 1 September 2023 dan selambat-lambatnya 30 November 2023, untuk memberikan kesempatan industri menyiapkan sistemnya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono menjelaskan batas MDR 0% di transaksi maksimal Rp100.000 sudah mereka hitung.
"Untuk QRIS tetap tumbuh tapi pro rakyat. Kami melihat ternyata volume transaksi yang di bawah Rp100.000 itu 70% dari usaha ultra mikro (UMi). UMi sendiri itu 30% dari total merchant yang hampir 27 juta pedagang. Jadi itu pertimbangan di bawah Rp100.000 yang dibebaskan tarif MDRnya atau 0%," kata Doni.
Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital sendiri tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Nilai transaksi Uang Elektronik (UE) pada triwulan II 2023 meningkat 14,82% (yoy) sehingga mencapai Rp111,35 triliun, sementara nilai transaksi digital banking tercatat Rp13.827 triliun atau tumbuh sebesar 11,6% (yoy).
Nominal transaksi QRIS terus menunjukkan pertumbuhan sebesar 104,64% (yoy) sehingga mencapai Rp49,65 triliun, dengan jumlah pengguna 37,0 juta dan jumlah merchant 26,7 juta yang sebagian besar UMKM.
Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk inklusi ekonomi keuangan dan kerja sama antarnegara.
Dalam pada itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mencapai Rp2.115,57 triliun atau tumbuh sebesar 3,0% (yoy).
Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada triwulan II-2023 meningkat 8,74% (yoy) sehingga menjadi Rp992,2 triliun. (Z-8)
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
Bank Indonesia bakal meluncurkan fitur baru dalam kartu kredit Indonesia segmen pemerintah. Fitur tersebut ialah online payment virtual card tokenization sebagai pengembangan teranyar.
BI juga terus meningkatkan sosialisasi transaksi digital berbasis QRIS kepada berbagai lapisan masyarakat untuk mendukung pemulihan ekonomi.
DEPUTI Gubernur Bank Indonesia, Aida S Budiman mengukuhkan Rony Hartawan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah di Palu, Rabu (24/7).
Penurunan suku bunga bisa mulai September dan Desember atau November.
Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengapresiasi langkah BI dalam mempertahankan suku bunga tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved