Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TREN positif kenaikan harga dan permintaan batu bara, serta meningkatnya kinerja operasional PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT), berhasil membuat Perseroan membukukan kinerja keuangan yang positif di tahun 2022. Hasil positif itu berdampak pada laba perusahaan yang meningkat sehingga bisa membagikan deviden kepada para pemegang saham.
Perusahaan itu mencatat penjualan ke pasar domestik sebesar Rp1.049 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 106% dibandingkan tahun 2021.
"Perusahaan meraih laba bersih tahun 2022 sebesar Rp403 miliar, meningkat dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp250 miliar," ujar Direktur Utama SMMT, Roza Putra Permana, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Selasa (27/06).
Baca juga: Laba Meningkat Hingga Rp772 Miliar, Summarecon Agung Kejar Recurring Income
Roza mengucapkan terima kasih atas dukungan para pemegang saham. Ia juga mengapresaisi jajaran manajemen dan seluruh karyawan atas kontribusi yang sangat bernilai dalam pencapaian kinerja Perseroan di tahun 2022.
Berdasarkan suara terbanyak, RUPST menyetujui penetapan dividen tunai sebesar Rp384,30 miliar yang akan dibagikan kepada para pemegang saham. Dividen tunai ini termasuk dividen interim yang telah dibayarkan sebesar Rp236,25 miliar.
Baca juga: Sekar Bumi akan Bagikan Dividen 2022 Sebesar 20 Persen
Dengan demikian, dividen final yang akan diterima Pemegang Saham adalah sebesar Rp148,05 miliar atau setara Rp47,- per saham.
Untuk tahun 2023, SMMT menargetkan penjualan batu bara tumbuh sekitar 15-20%. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian kuartal 1 tahun 2023 yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonessia (BEI), akhir April 2023, Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 29,77% year-on-year dengan nilai penjualan mencapai Rp272 miliar.
Pencapaian kuartal I 2023 mengindikasikan Peseroan masih dapat mempertahankan
pertumbuhan kinerja keuangan yang positif. Namun, mengingat tren penurunan harga komoditas batu bara yang terjadi saat ini, manajemen akan menghadapinya dengan penuh kehati-hatian dan berkomitmen untuk menemukan solusi agar pencapaian penjualan dan laba bersih tahun 2023 sesuai target yang ditetapkan. (RO/Z-3)
CSAP perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan bangunan, barang konsumen, dan kimia, serta jaringan ritel modern, mencatat pendapatan sebesar Rp16,45 triliun pada 2023.
Emiten alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) telah mengumumkan rencana pembagian dividen sebesar Rp5,7 triliun, setara dengan Rp1.569 per saham.
Produsen keju olahan, PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) mengumumkan rencananya untuk membagikan dividen sebesar Rp53 per saham atau total Rp79,5 miliar kepada para pemegang saham yang terdaftar
Bank BTN berencana membagikan dividen sebesar Rp700,19 miliar, yang merupakan laba keseluruhan yang berhasil diperoleh peroleh selama 2023.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 50% dari laba bersih tahun buku 2023. Adapun, nilainya mencapai Rp10,45 triliun.
KABAR baik diungkap Menkeu Sri Mulyani Indrawati. Dikatakan, dividen BUMN perbankan dan nonperbankan melonjak tajam hingga 102% sepanjang 2023 dibanding 2022.
PT Totalindo Eka Persada Tbk menargetkan kontrak proyek meningkat 30% hingga akhir tahun dan laba perseroan naik sebesar 40% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) memutuskan akan membagikan dividen sebesar Rp39,28 miliar dari laba tahun buku 2023. Jumlah ini setara dengan Rp128,25 per lembar saham.
Pakuwon akan membangun hotel bintang empat, pusat perbelanjaan dan terminal di Kawasan Sumbu Kebangsaan dan tepat di depan tugu Titik Nol IKN.
MIND ID, BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, telah menunjuk Fuad Bawazier sebagai Komisaris Utama (Komut), sementara Grace Natalie menjadi komisaris
Alasan tidak dibagikan dividen tahun buku 2023 karena mempertimbangkan untuk belanja modal proyek-proyek INCO yang sedang berjalan dan modal kerja perseroan di tahun-tahun mendatang.
Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini sebagian besar (76,64%) akan digunakan untuk investasi dan belanja modal Perseroan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved